Sekarang ini tidak jarang ruang tidur digunakan sebagai tempat bekerja, istilah modernnya ialah bedroom office. Bekerja tidak hanya bisa dilakukan di ruang khusus bekerja, ruangan istirahat atau kamar pun bisa dimanfaatkan dan digabungkan dengan ruang kantor.
Apalagi untuk mereka yang bekerja seharian di balik meja. Terutama karena masa pandemi masih terus menghantui agar bekerja di rumah aja. Ini 15 desain bedroom office yang dapat menjadi ide kamarmu supaya lebih semangat lagi bekerja.
Desain kantor mini ini tidak asing lagi bagi para penulis bullet jurnal, ilustrator atau creator gambar-gambar yang memilih meja kerja menghadap lingkungan luar untuk mencari inspirasi. Sementara ada rak-rak buku di sampingnya dan juga tanaman mini sebagai penyegar udara.
Desain satu ini unik, nih. Kamu bisa bekerja atau belajar di bawah tempat tidur tanpa terganggu dengan keinginan tidur karena melihat kasur. Ditambah lagi desain ini terlihat seperti kamar-kamar ala farm house yang unik.
Meja kerja cocok diletakkan di pojok ruang tidur, khususnya dengan warna cerah seperti putih. Supaya tidak kehilangan pencahayaan dan tetap terasa luas, tidak buram dan sempit. Desain ini juga tampak artistik dengan adanya lukisan dan tempat-tempat lilin dengan warna senada.
Tidak ada yang bisa mengalahkan kantor nyaman dengan sisi menghadap ke rimbunnya pepohonan. Desain ini menonjolkan supaya otak bisa tetap fresh ketika bekerja karena melihat hijaunya alam dan mendapat udara segar lewat jendelanya.
Kamu bisa memulai bekerja dengan membuka lemari dan kemudian selesai bekerja dengan meringkasnya lagi seolah tidak ada meja kerja di ruang istirahatmu. Bisa jadi kantor tersembunyi, nih. Tertarik dengan desain satu ini?
Buat kamu yang cinta vacation, boleh juga menempelkan nuansa-nuansa wisata seperti pantai, laut, atau pegunungan untuk kesegaran mata saat bekerja. Tapi jangan lupa tetap produktif, ya.
Desain ini berbeda dari yang sebelumnya karena lebih mirip ruang pribadi yang benar-benar pribadi, karena pintu masuknya yang kecil dan sisi gelap dari rak buku. Uniknya, tempat tidur bisa disimpan ke sisi tembok sehingga ruangan menjadi murni ruang kerja saja.
Kali ini desain gaya eropa, mulai dari tempat tidurnya sampai nuansa yang diperlihatkan furniture lainnya adalah desain gaya eropa. Serasa jadi Sherlock Holmes nih waktu kerja.
Desain ini memisahkan meja kerja dengan tempat tidur meski dalam satu ruangan. Warna pink-nya yang mencolok terkesan high class karena dipadukan dengan putih dan hitam. Biasanya wanita karier yang cocok dengan desain ini.
Ruang kerja mini ini bergaya seni tinggi, dilihat dari pigura-piguranya yang menampilkan gambar benda atau orang vintage Kemudian benda-benda antik eperti lampu, meja, kursi, bahkan lantainya memberi efek vintage atau jadul namun tetap terkesan elegan.
Di sini ruangan yang sempit atau kecil tetap cukup sebagai ruang tidur sekaligus ruang kerja. Desainnya setengahnya kasur yang sengaja dipilih ukuran kecil untuk seorang dan setengahnya lagi meja kerja.
Desain ini buat kamu yang suka dengan paduan warna-warna mencolok. Bikin ide-ide kreatif muncul terus, nih. Tempat tidurnya ukuran kecil jadi ruangan tetap terlihat luas.
Desain satu ini mengutamakan pencahayaan ruangnya. Pertama warna ruangan yang cerah dan jendela luas yang mendapat cahaya matahari cukup, sehingga nyaman juga untuk bekerja.
Untuk kamu yang membutuhkan area luas saat bekerja di balik meja, coba desain ini. Rak-rak penyimpanan yang menyerupai kitchen set tapi tetap mempertahankan fungsi meja belajar atau kerjanya. Selain itu tempat tidur dalam desain ini bisa disimpan ke sisi dinding.
Terakhir ada bedroom office bernuansa kayu gelap, memberi kesan nyaman sehingga bekerja jadi tenang dan fokus. Di sini kasurnya pun bisa disembunyikan ke sisi tembok.
Hal yang terpenting ialah meletakkan posisi meja kerja bertolak belakang dengan tempat tidur, salah satunya supaya pikiran tetap fokus pada pekerjaan. Selain itu, mengubah tempat kerja bisa meningkatkan produktivitas, lho. Itulah 15 desain bedroom office untuk inspirasimu. Nah, kamu tertarik dengan desain yang mana?