Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mendongeng sebelum tidur (pexels.com/cottonbro)

Mungkin banyak dari kita yang semasa kecil sering dibacakan dongeng sebelum tidur oleh ibu atau bapak. Pada waktu itu, rasanya sungguh menyenangkan karena begitu satu cerita habis, kamu selalu menunggu-nunggu cerita baru apa lagi yang sekiranya akan disampaikan. Sampai kapan pun, ini akan jadi memori manis yang sungguh berharga.

Sayangnya, kebiasaan semacam ini sudah mulai jarang ditemui akibat perubahan gaya hidup. Orangtua begitu sibuk dengan pekerjaan hingga tidak punya banyak kesempatan untuk menikmati quality time dengan buah hati. Di sisi lain, anak juga sudah mulai terpapar gawai yang dampaknya tidak selalu positif. Padahal, membaca buku dongeng sebelum tidur bisa memberikan beragam manfaat, baik bagi anak maupun orangtua, sebagai berikut.

1.Membangun ikatan yang kuat antara orangtua dan anak

ilustrasi orangtua membacakan cerita untuk anaknya (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Sekilas, membacakan dongeng kepada anak saat mereka hendak tidur merupakan aktivitas sederhana. Namun demikian, sebenarnya dibalik kesederhanaan tersebut terdapat berbagai manfaat besar. Salah satu yang dapat dirasakan yaitu membangun kedekatan yang kuat antara orangtua dan buah hatinya.

Ketika sedang menyampaikan cerita, orangtua akan berada di dekat anak. Biasanya, anak akan menunjukkan beragam ekspresi, mulai dari bahagia, cemas, hingga takut, sesuai dengan alur dongeng yang dibacakan. Sambil bercerita, orangtua akan memberikan belaian lembut di kepala, pelukan, atau mungkin menghapus air mata yang mengalir di pipi anak untuk memberikan ketenangan. Seluruh bentuk interaksi tersebut akan menciptakan ikatan yang kuat, sehingga kualitas hubungan antara orangtua dan anak semakin meningkat.

2.Membantu mengembangkan daya kreativitas buah hati

ilustrasi seorang anak yang sedang membaca (unsplash.com/Jerry Wang)

Dunia anak adalah dunia yang indah dan penuh warna. Makhluk-makhluk kecil itu dianugerahi dengan daya imajinasi yang begitu luar biasa. Tidak jarang, apa yang mereka pikirkan justru sering kali tidak terlintas di benak orang dewasa, sehingga selalu menciptakan kejutan-kejutan yang mengagumkan.

Membacakan dongeng sebelum tidur sangat berkontribusi untuk mengembangkan kemampuan anak dalam berimajinasi. Ketika suatu cerita disampaikan, buah hati akan memproses informasi yang ada dan membuat gambaran-gambaran yang dirasa cocok. Aktivitas ini turut menjadikan daya kreativitas si kecil semakin berkembang, sehingga mampu mengatasi beragam tantangan karena punya banyak akal.

3.Membuat anak tidur lebih nyenyak

ilustrasi seorang ayah sedang membacakan dongeng sebelum tidur (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Anak-anak terkadang merasa sulit tidur di waktu malam. Penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti takut gelap, baru saja mengalami mimpi buruk di hari sebelumnya, atau sekadar sebenarnya ingin ditemani orangtuanya. Jika keadaan ini tidak lekas diatasi, maka kualitas istirahat buah hati dapat menurun dan berdampak buruk pada tumbuh kembangnya.

Salah satu cara yang bisa digunakan untuk membantu mengembalikan kualitas tidur anak adalah dengan membacakan mereka dongeng. Pasalnya, kegiatan ini memungkinkan orangtua berada di sisi buah hati, sehingga menimbulkan rasa aman. Selain itu, melalui beragam cerita yang dituturkan, anak jadi merasa nyaman dan rileks, bahkan lebih bahagia. Hasilnya, mereka mampu tidur malam dengan nyenyak dan hati orangtua pun tenang, bukan begitu?

Meski terbilang sederhana, tetapi membacakan dongeng sebelum tidur untuk buah hati dapat memberikan banyak manfaat. Aktivitas ini bantu memerkuat ikatan emosional antara orangtua dan anak, mengembangkan kemampuan imajinasi agar lebih kreatif, dan menjadikan tidur malam lebih nyenyak. Jadi, tidak ada salahnya untuk membiasakan kegiatan positif semacam ini demi kebaikan keluarga, kan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team