Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Hukuman Fisik adalah Cara Buruk Membesarkan Anak

pexels.com/mohamed abdelgaffar
pexels.com/mohamed abdelgaffar

Hukuman fisik adalah sebuah metode umum yang digunakan untuk "mendidik" anak-anak bandel atau tidak patuh. Beberapa orangtua bahkan tidak segan memukul anaknya, dan yang lebih miris mereka juga menggunakan benda selain tangan, misalnya ikat pinggang.

Tapi dibanding mengarahkan anak ke jalur yang benar, hukuman fisik lebih cenderung berbahaya, dan tidak akan berhasil. Berikut adalah alasan kenapa hukuman fisik bukan metode yang benar untuk mendidik anak.

1. Hukuman fisik tidak efektif dan cenderung berdampak buruk

pexels.com/Pixabay
pexels.com/Pixabay

Memang benar bahwa anak kadang bisa jadi bandel dan kesabaran orangtua berbatas, tapi saat pukulan digunakan, mereka tidak akan menghasilkan apa-apa.

Hasil riset menunjukkan bahwa kekerasan tidak akan berhasil dalam waktu lama sebagai cara mendisiplinkan anak, karena mereka harusnya mencari akar masalah di balik perilaku buruk anak.

Anak-anak lebih perlu penjelasan kenapa cara mereka berperilaku tidak pantas. Kekerasan hanyalah cara instan untuk menghentikan tingkah buruk anak.

2. Hukuman fisik justru menggambarkan penganiayaan anak oleh orangtua

pexels.com/Lucas Pezeta
pexels.com/Lucas Pezeta

Riset menunjukkan bahwa mayoritas kasus penganiayaan anak dimulai dengan sebuah pukulan. Memberi hukuman fisik tidak akan berhasil, orangtua biasanya justru menambah buruk hukuman fisik di lain waktu jika anak mereka bertingkah tidak pantas.

Dengan hukuman fisik, orangtua berharap efek jera pada anak, mereka mengancam anak dengan hukuman yang lebih buruk, tapi tanpa disadari mereka justru menjadi penganiaya anak.

3. Kekerasan berpotensi menjadikan anak tukang risak

pexels.com/mohamed abdelgaffar
pexels.com/mohamed abdelgaffar

Anak yang banyak dihukum secara fisik di masa kecil berpotensi menggunakan kekerasan pada teman atau pasangan. Bahkan mereka punya risiko tinggi menjadi pelanggar hukum.

Peran orangtua bisa mempengaruhi anak, dan contoh perilaku orangtua punya dampak yang lebih besar pada anak. Jika orangtua menggunakan pukulan untuk menyelesaikan masalah, maka anak juga akan mempelajarinya.

4. Membuat anak menderita depresi

pexels.com/Pixabay
pexels.com/Pixabay

Jika pasanganmu memukulmu, apakah kamu masih berpikir dia mencintaimu? Begitu juga yang dirasakan anak-anak. Sedikit demi sedikit mereka mulai meragukan kasih sayang orangtua saat mereka menerima hukuman fisik.

Anak akan mulai merasa tidak dicintai dan bisa saja menderita depresi. Hal ini akan memicu anak frustasi dan berdampak pada kehidupan sosialnya.

5. Membuat daya tahan tubuh anak anjlok

pexels.com/Pixabay
pexels.com/Pixabay

Hanya karena menyaksikan kekerasan, seorang anak bisa mengalami stres yang menurunkan sistem kekebalan tubuh mereka. Mengalami hukuman fisik akan berdampak, karena memicu anak rentan pada serangan penyakit.

Apakah kamu setuju dengan hukuman fisik pada anak? Atau kamu pernah mengalami sendiri saat kecil?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
BAYU WIDHAYASA
EditorBAYU WIDHAYASA
Follow Us