5 Alasan Kenapa Ibu Rumah Tangga Juga Perlu Berpendidikan Tinggi

Beberapa studi dan penelitian telah menguji hal ini. Seperti studi akademik oleh University of Essex dan University College London. Pada studi tersebut ditemukan, anak yang sering menghabiskan waktu dengan ibu mengalami peningkatan signifikan dengan kemampuan kognitif dan sosialnya. Kemampuan ini pun meningkat ketika ibunya berpendidikan tinggi.

Prof. Marco Francesconi (Professor Department of Economics University of Essex) yang memiliki minat penelitian pada ekonomi keluarga, menyampaikan jika level pendidikan yang dicapai ibu berdampak nyata dengan tumbuh kembang anak usia dini. Contohnya adalah saat anak belajar membaca di usia 3-5 tahun, kemampuan verbal anak jauh lebih baik pada ibu yang berpendidikan tinggi ketimbang yang tidak.

Orangtua pada umumnya pasti ingin sang anak punya nasib lebih baik darinya. Baik dari pekerjaan maupun pendidikan. Bayangkan jika seorang anak diasuh ibu yang berpendidikan tinggi! Tentu motivasi dan doa mengejar ilmu setinggi mungkin tidak akan pernah habis.

Kelak sang anak berhasil mencapai pendidikan tinggi, bukan cuma membuat bahagia keluarganya saja. Kehidupan sang anak pun lebih baik karena sarat kemampuan yang dapat diaplikasikan dan mengenal sejumlah relasi positif untuk masa depan.

Punya ibu yang tak bekerja dan mengurus rumah tangga, bukan berarti tak bisa membuat anaknya sukses. Pun, tak berarti sang anak bakal mengurus rumah tangga saja di masa depan. Justru ibu yang berpendidikan tinggi tersebut, bakal lebih peka pada minat dan bakat si buah hati berkat kedekatannya.

Tidak ada paksaan, ia akan membebaskan sang anak jadi apa pun. Ketika minat dan bakatnya sudah terlihat, yang dilakukannya kemudian adalah mengembangkan minat dan bakat sang buah lewat jalur tertentu. Kelak, kesuksesan si anak tak bisa diragukan karena jejaknya sudah dimulai dari kecil.

Sebuah penelitian panjang pada tahun 2009 terhadap 856 warga semi pedesaan New York, juga menyatakan hubungan pendidikan orangtua yang tinggi serta kesuksesan si anak. Dikatakan, pendidikan orangtua saat si anak berusia 8 tahun akan menentukan kesuksesan pendidikan dan karier sang anak dalam waktu 40 tahun ke depan.

Dengan kecanggihan teknologi, sudah tak terhitung lagi berapa banyak ibu rumah tangga yang sukses berkarya sekaligus berumah tangga. Mereka tetap bisa mengasuh anak sembari berbisnis online. Mereka juga bisa membuka toko offline sambil menyuapi dan menyusui anaknya. Di sisi lain, ada yang masih berkarya dengan kegiatan sosial.

Meski tidak semuanya punya penghasilan dan jabatan segengsi kerja kantoran, apresiasi tetap layak disematkan pada mereka. Toh, keinginan mereka berkarya dibarengi dengan membantu suami itu tulus. Apalagi, mengasuh anak dan rumah pun masih dapat dikerjakan berbarengan.

Mau berpendidikan tinggi atau tidak, menjadi ibu tetap menjadi tanggung jawab wanita usai melahirkan. Dengan begitu, tugas mengasuh anak pun tidak akan terlepas meskipun punya karier. Jadi, sudah seharusnya sesama ibu saling menghargai dan menghormati pilihan masing-masing bukan?

Itu dia lima alasan kenapa ibu rumah tangga juga perlu berpendidikan tinggi. Terasa masuk akal, bukan? Yuk, saling menghargai dan menghormati pilihan hidup masing-masing!