Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi keluarga tiga generasi (pexels.com/cottonbro studio)

Beberapa tahun belakangan, istilah sandwich generation jadi begitu populer. Kita sering menjumpai artikel-artikel, video motivasi, hingga jurnal ilmiah yang membahas topik ini.

Sandwich generation atau generasi roti lapis sendiri merupakan generasi yang terhimpit oleh kebutuhan tiga generasi. Dilansir Sociology Dictionary, generasi roti lapis merupakan mereka yang mau tak mau harus memenuhi kebutuhan dirinya, orangtua, dan anaknya.

Menjadi generasi roti lapis pastinya tidak mudah. Mereka perlu bekerja keras dan mengelola keuangan dengan sebaik mungkin untuk dapat bertahan. Tak sedikit yang akhirnya mengalami kesulitan secara mental dan finansial.

"Peningkatan angka generasi roti lapis selalu berkaitan dengan kenaikan tingkat stres dan ketidakstabilan finansial hingga menimbulkan depresi," ungkap Imashi Fernando, MS, RDN seorang  spesialisasi kesehatan mental pasien penyakit kronis, dilansir Healthline.

Jika kamu salah satu dari generasi roti lapis, berikut lima cara untuk menyikapi posisi itu dengan bijak. Simak baik-baik!

1. Manajemen stres

Ilustrasi mencari dukungan emosional (pexels.com/RF._.studio)

Menanggung beban dua generasi di saat harus memenuhi kebutuhan pribadi bukanlah hal yang mudah untuk dijalani. Tekanan emosi yang datang bertubi-tubi dapat memicu stres yang besar, terutama bagi orang-orang yang baru memasuki fase awal menjadi generasi roti lapis.

Hal ini terjadi karena mereka yang berada pada fase awal belum tau bagaimana cara mengelola tekanan. Mereka cenderung memendam emosi karena merasa bingung harus menyampaikannya pada siapa dan dengan cara apa.

Mereka merasa terbebani, tapi tak punya pilihan lain selain mengambil tanggung jawab tersebut. Akhirnya, yang mereka korbankan adalah dirinya sendiri. Mereka perlu dibantu untuk melakukan manajemen stres.

Temukan seseorang yang bisa kamu ajak untuk berkomunikasi. Bicarakan apa yang menjadi bebanmu. Dilansir American Nurse Organization, Kari Olson Finnegan seorang pengarah kesehatan dan keselamatan pegawai menyarankan demikian.

"Yang mereka butuhkan adalah pendengar. Sebab sebetulnya kamu sudah tau solusinya, kamu hanya butuh tempat untuk menyalurkan perasaan yang menghimpitmu," ungkapnya.

2. Belajar untuk mengelola penghasilan

Editorial Team

Tonton lebih seru di