ilustrasi ibu dan anak memegang peta (pexels.com/Pixabay)
Terakhir, orangtua dapat membantu anak mengatasi rasa kecewanya. Ingat, di sini orangtua membantu bukan mengatasi sepenuhnya rasa kecewa pada anak mereka. Mengatasi kekecewaan merupakan keterampilan yang harus dipelajari.
Dilansir Verywell Mind, Amy Morin, LCSW, Pemimpin Redaksi di Verywell Mind, menjelaskan bahwa anak-anak perlu belajar keterampilan untuk mengelola emosi dengan cara yang sehat. Penting untuk mengajari mereka keterampilan mengatasi atau strategi coping untuk membantu menghadapi ketakutan, menenangkan diri, dan menghibur diri.
Mengajarkan keterampilan ini bisa membantu anak meminimalisasi risiko stres jika mereka kecewa. Di sisi lain, anak bisa mengelola emosi dengan melakukan hal-hal positif saat mereka tidak mendapatkan hal yang diinginkan.
Kekecewaan merupakan perasaan yang normal dan manusiawi. Bahkan orang dewasa pun masih sering kesulitan untuk mengelola perasaan tersebut dalam dirinya. Namun, mengajari anak menghadapi rasa kecewa itu sangatlah penting meskipun tidak mudah.
Hal ini supaya anak tidak terus terpuruk dalam kesedihan, kehilangan semangat, dan mengasihani dirinya sendiri. Mengajarkan anak mengatasi rasa kecewa yang tepat juga bisa membantu mereka belajar menanggapi kegagalan, meningkatkan ketahanan, dan membangun motivasi di dalam dirinya. Semoga bermanfaat.