5 Cara Perkuat Ikatan Emosional dalam Keluarga, biar Selalu Rukun

Karena tinggal seatap, banyak orang kemudian menyepelekan pentingnya meluangkan waktu berkualitas bersama keluarga. Padahal, menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan anggota keluarga dapat membantu menyebarkan hal positif dalam keluarga dan menciptakan lebih banyak kenangan.

Jadi, buat jadwal untuk piknik, makan bersama, bermain, atau apa pun yang memungkinkan anggota keluarga bersenang-senang dan menjalin ikatan yang lebih dekat. Juga, biasakan untuk merayakan setiap momen penting dan menggembirakan bersama keluarga untuk membuat setiap anggota keluarga merasa kehadirannya penting.

Berbagi pikiran dan perasaan dengan keluarga adalah cara terbaik untuk membangun kepercayaan dan kedekatan. Menyisihkan waktu untuk berbicara dengan mereka akan mencegah terciptanya celah dan memberikan ruang untuk diskusi yang sehat.

Selain belajar terbuka tentang perasaanmu pada anggota keluarga, kamu juga perlu meluangkan waktu untuk mendengarkan dengan baik jika ada anggota keluarga yang ingin mengungkapkan perasaannya. Berbicara dari hati ke hati akan mendorong terciptanya rasa dapat saling mengandalkan dan memercayai satu sama lain.

Kita semua bergantung pada orang terdekat untuk banyak hal. Karenanya, penting dalam keluarga agar berbagi tugas dan saling bertanggung jawab atas tindakan masing-masing.

Melakukan hal-hal sederhana, seperti mencuci piring, menyapu rumah, merapikan kamar, memasak, dan sebagainya menunjukkan kepada keluarga betapa kamu menghargai urusan rumah tangga dan betapa bertanggung jawabnya kamu. Dengan mengurangi beban rumah tangga, ini menunjukkan bahwa setiap anggota keluarga dapat diandalkan untuk saling membantu satu sama lain.

Komunikasi adalah kunci dari segala hal, termasuk dalam membangun ikatan emosional keluarga. Jika kita tidak merasa nyaman untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga, akan sulit bagi sebuah keluarga untuk menjalin ikatan emosional yang dekat.

Lebih dari kata-kata, komunikasi dapat bersifat verbal dan juga nonverbal, yang meliputi ekspresi wajah dan bahasa tubuh. Bagaimana kita mengendalikan emosi dan tindakan juga mengatakan banyak tentang keterampilan komunikasi kita. 

Sebagai contoh, memanyunkan bibir saat dimintai tolong orangtua dapat memberikan kesan bahwa kamu tidak ikhlas menolong mereka, memutar bola mata ke atas saat saudaramu sedang berbicara padamu bisa menciptakan kesan bahwa kamu malas mendengarkannya. Karenanya, pastikan kamu memperbaiki tutur kata dan gestur tubuh untuk menciptakan komunikasi yang lebih baik dalam keluarga.

Mendengarkan satu sama lain secara aktif adalah bagian penting untuk meningkatkan hubungan keluarga. Karenanya, penting bagi kita semua untuk melatih empati dan kemampuan mendengar.

Perhatikan dengan baik apa yang orang lain katakan dan libatkan empati. Dengarkan apa yang mereka rasakan dan cobalah untuk tidak berkomentar sampai kamu benar-benar memahami situasinya.

Terkadang, orang yang kita cintai hanya ingin mengekspresikan perasaan dan ingin kita mendengarkan mereka tanpa mencari nasihat atau bantuan. Di lain waktu, mereka mungkin benar-benar membutuhkan saran dari kita. Jadi, pastikan kamu memahami situasinya.

Hubungan itu seperti tanaman yang akan tumbuh lebih baik saat kamu terus memelihara dan merawatnya. Jadi, lakukan yang terbaik untuk meningkatkan dan memelihara hubunganmu dengan keluarga.