5 Ciri Istri Tak Bahagia Menikah denganmu, Rumah Tangga Rentan Kandas!

Ketika dulu masih berpacaran, dan kalian sedang hangat-hangatnya dilanda asmara, pasti mengalami deh, kalau pasangan mengeluh sakit sedikit, langsung repotnya bukan main. Padahal sih, sakitnya ringan doang.

Namun, ketika perasaan cinta itu sudah mulai padam, dan berganti dengan ketidakbahagiaan, perhatian itu pun sudah semakin menipis. Kini tak ada lagi pesan yang ia kirim hanya sekadar iseng dan menunjukkan kalau dia rindu, tak ada lagi kecupan sayang saat kamu pulang, dan sebagainya.

Hubungan seksual bukan sebatas perkara fisik saja, tapi juga melibatkan perasaan. Dan dengan sebab itulah ketika istri sudah tak lagi bahagia di dalam pernikahan yang sedang kalian jalani, akan berdampak pula pada gairahnya untuk melakukan hubungan intim bersamamu.

Karena ia sudah tak lagi merasakan keintiman emosional layaknya dulu kalian baru menikah, maka tak ada lagi dorongan dalam dirinya untuk melakukan aktivitas seksual denganmu.

Tanda lain yang perlu kamu waspadai karena bisa menunjukkan bahwa istri tak bahagia, ia jadi malas di rumah atau bepergian bersamamu. Ia lebih senang pergi sendirian, atau hanya mengajak anak-anak tanpa melibatkanmu.

Hal itu bisa terjadi karena dalam dirinya telah lelah dengan perangaimu, atau akibat sikapmu yang sering mengacuhkannya dengan alasan sibuk. Akibatnya, ia justru merasa lebih bahagia ketika berjauhan denganmu dan bertemu dengan keluarga atau teman-temannya.

Sama halnya ketika kamu banyak pikiran atau sudah kelelahan dan hal itu bisa membuatmu jadi lebih emosional, begitu pula dengan istri di rumah.

Ketika ia sudah tak lagi merasakan bahagia dalam pernikahan, ia pun jadi meluapkan rasa frustrasinya itu lewat marah-marah. Hal-hal sepele pun bisa memicu amarah yang meledak-ledak.

Tentu ini akan sangat bahaya ketika kalian sudah memiliki anak. Karena anak yang tinggal di rumah yang di dalamnya tidak diliputi kedamaian, itu akan berpengaruh pada perkembangan psikologisnya.

Bisa jadi karena kebiasaanmu yang sering tidak memedulikan pendapatnya pribadi, atau mengesampingkan keluhan-keluhannya, lama-lama ia jadi memilih diam saja. Menurutnya, berbicara denganmu sudah tak ada gunanya, karena kamu selalu merasa paling benar dan tahu.

Kalau diperhatikan, kamu lupa kapan terakhir kali melihatnya tertawa lepas. Ia sudah tak lagi ceria seperti dulu. Kalau nggak marah-marah, ya wajahnya muram, tak ada senyum.

Tanggung jawab suami memang berat. Selain harus memenuhi kebutuhan keluarga, wajib pula memenuhi kebutuhan batin, yakni memastikan keluargamu bahagia.

Oleh sebab itu, jika kamu sudah menemukan tanda-tanda di atas, demi menyelamatkan rumah tanggamu supaya tak kandas, coba bicara dari hati ke hati dengan istrimu.

Hal-hal apa saja yang bisa kamu perbaiki supaya ia kembali bahagia seperti dulu. Mungkin kamu yang harus lebih meluangkan waktu di rumah bersama keluarga, atau berusaha meringankan tugas istri supaya dia tidak kelelahan yang kemudian berujung stres dan tidak bahagia.