Retno Hening sosok yang biasa dipanggil "Ibuk" oleh Kirana dan Rumaysaa, menjadi perhatian karena sosoknya yang lembut dan kreatif dalam mendidik buah hatinya. Sempat menerbitkan buku Happy Little Soul, ibuk menginspirasi dan menjadi role model banyak orang tua dalam mendidik anaknya.
Dengan hadirnya Rumaysaa, tentu cara mendidik satu anak akan berbeda dengan dua anak. Berikut lima gaya parenting ala Retno Hening dalam mendidik dua buah hatinya.
Kirana yang berusia hampir 6 tahun dan Rumaysaa yang berusia 2 tahun sebagai anak masih memiliki ego yang tinggi terhadap apa yang menjadi miliknya dan keingintahuan yang tinggi. Hal ini pula yang terkadang menjadi penyebab pertengkaran ketika sedang bermain bersama.
Namun Ibuk dengan bijaknya melihat konteks permasalahannya. Tidak serta merta kakak harus selalu mengalah meski adek salah. Namun dengan cara penyampaian yang baik, ibuk mampu membuat Kirana maupun Rumaysaa saling minta maaf ketika mereka berbuat salah.
Yang patut dijadikan contoh dari ibuk adalah memiliki kemauan untuk introspeksi diri atas perilaku anaknya, di mana sebagai akibat dari caranya dalam mendidik. Biasanya orangtua yang tidak open minded, dia hanya melihat hasil dari perilaku anak bukan asal muasal anak berperilaku demikian. Sehingga orangtua cenderung menyalahkan anak ketika anak berbuat yang tidak baik menurut orangtua.
Memang bahagia ketika anak mulai berbicara, namun tidak semua perkataan anak mudah dipahami ketika bahasanya belum sempurna. Nah penting bagi orangtua belajar memahami dan mendampingi anak untuk mengetahui apa yang disampaikannya. Hal ini membuat anak merasa bahagia karena apa yang dikatakannya direspon dengan baik sehingga minim drama. Perlu diketahui, anak akan mudah marah ketika apa yang diinginkannya tidak dimengerti oleh orangtuanya.
Seperti yang ibuk lakukan dalam memahami Kirana dan Rumaysaa ketika mulai berbicara meski belum jelas artikulasi dan maknanya. Meski memahami Kirana lebih mudah karena fokus ibuk masih padanya, ibuk mencoba memahami perkataan Rumaysaa meski fokusnya sudah bercabang
Memahami karakter anak adalah hal wajib yang perlu orangtua lakukan. Jangan menyamakan perlakuan kita terhadap anak dengan karakter yang berbeda. Menerima segala kekurangan dan kelebihan anak, membuat orang tua mampu melihat sudut pandang anak dengan baik.
Ibuk memahami karakter Kirana yang tumbuh sebagai anak yang pengertian dan perhatian dengan sekitar dengan perkembangan linguistiknya yang bagus. Sedangkan Rumaysaa meski perkembangan linguistiknya tidak sebaik Kirana, namun dia mampu berinteraksi dengan baik karena memiliki keberanian, lebih kuat dan mengetahui apa yang menjadi keinginannya di keadaan tertentu.
Ibuk berpesan pada adiknya, namun bisa juga diterapkan pada para orangtua millenials bahwa anak pertama adalah koentji. Jadi fokuslah pada anak pertama sebelum memiliki anak kedua. Menurut pengalaman ibuk, anak pertama akan membantu ibu, karena anak kedua akan belajar dari anak pertama. Jika suatu saat ibu tidak dapat bersikap pada anak kedua layaknya pada anak pertama, anak pertamalah yang akan mengajari anak kedua dan anak kedua bisa mencontoh sifat baik dari anak pertama.
Bisa diterapkan ya para orangtua millenials, anak pertama adalah koentji.