Hubungan antara anak dan orangtua memang semestinya berjalan baik dan hangat. Meski pada realitanya tentu semua hal tersebut tak akan berjalan semulus yang diharapkan. Apalagi dengan perbedaan karakter yang dimiliki satu sama lain.
Sering kali orangtua pasti pernah bertengkar dengan anak-anaknya sendiri. Penyebabnya pun bisa beragam, bahkan karena hal sepele sekali pun. Meski sedang bertengkar dengan anak, namun pastikan untuk melakukan beberapa hal berikut ini agar tak semakin berlarut-larut.
Pertengkaran biasanya dapat terjadi apabila ada ucapan atau perilaku yang tak sesuai terhadap satu sama lain. Hal ini juga bisa terjadi apabila ada perbedaan pendapat yang dimiliki antara anak dan orangtua.
Tentu saja pada posisi ini orangtua harus bijak dalam menyikapinya. Salah satunya dengan saling mendengarkan satu sama lain. Jangan sampai keras kepala untuk mau didengarkan, namun justru tak mau mendengarkan anak.
Kadang kala anak berada pada usia yang masih mempelajari banyak hal baru dalam hidupnya. Mungkin mereka kerap melakukan kesalahan pada saat menyampaikan pendapat, hingga kemudian menyinggung orangtua.
Tentunya pada posisi ini orangtua harus bijak dalam mengajarkan anak cara menyampaikan pendapat dengan baik. Termasuk dalam hal ini adalah mengajarkan pemilihan kata yang tepat, intonasi yang tepat, serta cara berpikir yang tepat. Dengan begitu, anak tak akan sembarangan dalam menyampaikan pendapat tanpa pertimbangan matang.
Memang bukan hal mudah untuk menghadapi pertengkaran dengan anak sendiri. Apalagi jika anak memiliki karakter keras kepala yang sangat sulit untuk dinasehati, sehingga membuat orangtua mudah naik pitam.
Sebetulnya orangtua perlu untuk tetap tenang dalam menghadapi situasi seperti ini. Jangan mudah terpancing emosi, sebab hal tersebut akan membuat suasananya semakin buruk. Anak juga tak akan nyaman bila orangtuanya mudah terpancing emosi.
Sering kali banyak orangtua yang teguh memegang pendapatnya, namun enggan mendengarkan anak. Padahal bisa saja cara berpikir anak dan orangtua memiliki perbedaan.
Orangtua mungkin bisa lebih bijak untuk melihat sesuatu dari sudut pandang anak. Setidaknya dengan pola berpikir seperti itu, maka orangtua dapat memahami apa yang anak rasakan dan pikirkan.
Pertengkaran antara anak dan orangtua sering kali tak memandang waktu. Bahkan bisa saja pertengkaran tersebut terjadi saat orangtua baru saja pulang kerja, sehingga masih merasa lelah dan mudah terpancing emosi.
Sayangnya menunjukan gestur tak pantas, apalagi memaki anak jelas merupakan hal yang salah. Orangtua semestinya dapat menangani hal tersebut dengan bijak dan menggunakan pemilihan kata yang tepat, sehingga tak memperburuk situasi.
Memang pertengkaran yang terjadi antara anak dan orangtua bukanlah sesuatu yang mudah. Sering kali anak keras kepala dan orangtua mudah terpancing amarah, sehingga membuat situasinya menjadi buruk. Hadapi dengan bijak, ya!