Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Langkah Ajari Anak Selamatkan Diri saat Terjadi Gempa Bumi

ilustrasi anak setelah terjadi gempa bumi (pexels.com/Ahmed akacha)

Orang tua tentu ingin selalu melindungi anak dalam situasi apa pun. Namun, bagaimana jika musibah seperti gempa bumi terjadi di saat yang tidak terduga? Siapa yang akan menyelamatkan anak jika tidak sedang bersama dengan orang tua? Seperti sedang sekolah atau bermain di rumah teman?

Ada mitigasi gempa bumi mendasar yang harus diajarkan orang tua kepada anak sedini mungkin. Sehingga, anak bisa menyelamatkan dirinya sendiri meskipun sedang tidak bersama orang tua.

Apa saja langkah-langkahnya? Simak di sini!

1. Ceritakan tentang gempa bumi kepada anak

ilustrasi mengenalkan anak pada gempa bumi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mengenalkan anak tentang bencana alam seperti gempa bumi memang susah jika anak belum pernah mengalami. Akan tetapi, gaya bercerita storytelling yang tepat dapat membuat anak membayangkan sendiri seperti apa situasi gempa bumi. 

Menceritakan pengalaman gempa bumi ini juga berfungsi untuk membuat anak tidak terkejut dan panik ketika mengalaminya langsung. 

2. Ajak anak ke tempat simulasi gempa bumi

ilustrasi anak saat simulasi gempa bumi (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Teknologi modern memudahkan orang tua untuk mengajarkan banyak hal kepada anak, seperti gempa bumi. Sudah ada teknologi simulasi gempa bumi yang membuat anak seolah berada dalam situasi tersebut. 

Ajak anak ke tempat yang menyediakan tempat simulasi gempa bumi melalui VR maupun ruangan yang didesain untuk mengalami guncangan serupa. Dengan begitu, anak akan lebih mudah memahami bagaimana pentingnya menyelamatkan diri saat gempa bumi terjadi. 

3. Ajarkan anak cara meminta bantuan saat gempa bumi terjadi

ilustrasi anak menghubungi petugas penyelamat gempa bumi (pexels.com/Katerina Holmes)

Anak zaman sekarang sudah bisa menggunakan gadget bahkan ketika belum bersekolah. Orang tua memang harus membatasi penggunaan gadget ini dan mengawasi aplikasi apa saja yang digunakan oleh sang buah hati.

Kabar baiknya, orang tua pun akan mudah mengedukasi anak cara meminta bantuan lewat ponsel. Beri tahu nomor darurat serta cara menekan nomor panggilan cepat. Katakan untuk mengubungi hanya saat kondisi darurat agar anak tidak menganggapnya sepele. 

4. Jika anak terjebak, ajarkan cara bertahan dalam situasi genting gempa bumi

ilustrasi anak di bawah meja saat gempa bumi (pexels.com/cottonbro studio)

Jika saat gempa bumi terjadi anak tidak bisa menemukan bantuan, ajarkan cara bertahan diri. Salah satunya adalah melindungi kepala dengan bersembunyi di bawah meja. Beritahu anak bahwa ketika gempa bumi terjadi, jangan langsung berlari panik ke arah yang berbahaya. 

Apabila di dalam sekolah, segera lindungi kepala dahulu karena berlari ke luar gedung pasti berdesak-desakan dan rawan terkena reruntuhan bangunan. Namun, apabila di luar ruangan, pastikan untuk menjauhi tiang listrik, bangunan, dan tumbuhan yang berpotensi menimpanya. 

5. Tanyakan perasaan anak setelah menjalani simulasi atau merasakan gempa bumi sungguhan

ilustrasi ibu menenangkan anak setelah gempa bumi (pexels.com/Kampus Production)

Setelah melakukan simulasi maupun mengalami gempa bumi secara langsung, jangan lupa untuk memvalidasi perasaan takut yang dirasakan oleh anak. Biarkan anak mengeluarkan seluruh perasaannya agar lebih tenang dan tidak mudah trauma di masa depan. 

Begitulah langkah-langkah untuk mengedukasi anak tentang gempa bumi agar dapat menyelamatkan dirinya sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nauvel
EditorNauvel
Follow Us