Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pexels.com/Andrea Piacquadio
Pexels.com/Andrea Piacquadio

Dalam lingkungan sosial ternyata tidak hanya anak sulung atau bungsu saja yang memiliki penilaian tersendiri oleh orang-orang, namun anak tunggal juga. Namun sayangnya dibanding anggapan positif, anak tunggal justru banyak dipandang negatif oleh orang pada umumnya. Pandangan negatif yang seperti apa sajakah itu? Simak lima di antaranya berikut ini.

1. Sering dinilai anak manja dan kurang mandiri

Pexels.com/Polina Zimmerman

Pandangan negatif pertama yang kerap melekat pada anak tunggal ialah dirinya sering dinilai sebagai anak manja dan kurang mandiri. Karena tidak punya saudara kandung, banyak orang mengira bahwa perhatian orangtua jadi total tertuju padanya. Padahal kenyataannya tak sedikit anak tunggal yang justru sudah mandiri sejak kecil. 

2. Tumbuh sebagai anak yang egois

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Nah anggapan negatif yang kedua ini juga tak terelakkan jika kamu terlahir sebagai anak tunggal. Orang-orang menilai bahwa anak yang memiliki saudara itu lebih baik karena diajarkan berbagi, berkebalikan dengan anak tunggal yang menjadi egois karena jadi anak satu-satunya.

Padahal anggapan seperti ini tak selalu benar, memang benar bahwa anak tunggal rata-rata tumbuh sebagai pribadi yang egois, tapi perlu diingat bahwa tidak semua seperti itu.

3. Bergantung dan tidak bisa diandalkan

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Lalu anak tunggal juga sering dikaitkan sebagai sosok yang bergantung dan tidak bisa diandalkan. Pandangan seperti itu muncul karena kebanyakan anak tunggal selalu dibantu penuh orangtua dan dilayani, jadi ia jarang berusaha sendiri.

4. Kesepian karena jadi anak satu-satunya

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Kemudian anak tunggal juga dianggap sebagai anak yang kesepian dan tidak bahagia. Sebenarnya kalau perihal kesepian, semua anak juga pasti pernah merasa kesepian, namun mungkin karena anak tunggal itu ia sendirian dan tak memiliki saudara, maka rasa kesepiannya mungkin dianggap lebih besar.

5. Tidak pandai bersosialisasi

Pexels.com/Fauxels

Kelima, anak tunggal juga kerap dinilai sebagai seseorang yang tidak pandai bersosialisasi, atau canggung di lingkungan sosial. Sebagian anak tunggal mungkin seperti ini, namun pada nyatanya ada banyak sekali anak tunggal yang justru tumbuh menjadi pribadi yang sociable. Karena ia anak satu-satunya di rumah, ia jadi rajin mencari teman dan bersosialisasi.

Dari beberapa hal yang dibahas tadi kita dapat menyimpulkan bahwa tidak semua anggapan orang itu benar, dan masing-masing anak baik itu anak tunggal, sulung, bungsu atau anak tengah sekalipun pasti punya sisi bahagia dan sepinya sendiri. Bukankah begitu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team