Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi anak menangis (Unsplash/Zachary Kadolph)

Cengeng merupakan istilah yang merujuk pada kebiasaan menangis karena suatu hal. Istilah ini menang sangat erat kaitannya dengan anak-anak.

Meski mungkin sudah menjadi hal alamiah yang ada pada anak, namun kebiasaan cengeng seperti itu akan memengaruhi kepribadian anak hingga dewasa nanti. Kebiasaan anak untuk selalu bersikap cengeng ternyata dipengaruhi oleh beberapa alasan berikut ini.

1. Anak tidak mampu mengontrol emosinya

Ilustrasi anak merasa sedih (Unsplash/Ryan Franco)

Anak-anak memiliki mood dan suasana hati yang berubah-ubah. Hal ini membuat perasaan mereka sulit untuk diprediksi dan ditebak.

Anak belum mampu mengontrol emosinya dengan baik, sehingga diluapkan melalui tangisan. Alasan inilah yang membuat anak jadi cenderung memiliki kebiasaan untuk cengeng. 

2. Merasa orangtua akan mewujudkan keinginannya melalui tangisan

Ilustrasi anak menangis (Unsplash/Caleb Woods)

Menangis juga sering kali dijadikan jurus oleh kebanyakan anak untuk memperoleh keinginannya. Kebiasaan ini akan membuat anak menjadi pribadi yang cengeng.

Anak-anak memiliki persepsi bahwa jika mereka menangis, maka orangtua akan menuruti keinginannya. Itu lah yang membuat orangtua harus menghilangkan kebiasaan dalam memanjakan anak dan tidak mudah luluh jika anak menangis.

3. Pola didik orangtua yang terlalu keras

Ilustrasi orangtua memarahi anaknya (scmp.com)

Di usianya yang masih muda mungkin anak belum memahami banyak hal yang diucapkan orangtuanya. Namun, anak dapat mengidentifikasi perasaan dan maksud seseorang melalui intonasinya dalam berbicara.

Bisa jadi orangtua terlalu bersikap keras dan mendidiknya melalui nada bicara yang tinggi. Hal ini akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang cengeng karena merasa ketakutan.

4. Meniru orang di sekitarnya

Ilustrasi anak menangis dengan keras (Unsplash/yang miao)

Anak-anak dapat dikatakan sebagai sosok peniru yang handal. Mereka bisa meniru seseorang berdasarkan apa yang mereka lihat dan dengar.

Ada pula anak-anak yang memiliki sikap cengeng sebab melihat anak-anak yang lainnya. Hal seperti ini dilakukan bahkan tanpa memiliki tujuan yang pasti dan hanya sekadar meniru.

5. Karakter anak yang sensitif

Ilustrasi anak berperasaan sensitif (Unsplash/Annie Spratt)

Setiap anak lahir dengan keunikannya tersendiri, termasuk juga dengan karakter yang dimilikinya. Ada anak yang cenderung cuek, namun ada pula yang justru mudah sensitif.

Anak-anak dengan perasaan sensitif pun akan cenderung mudah tersentuh hatinya atau bahkan tersinggung akibat banyak faktor. Hal ini yang membuat mereka jadi terlihat cengeng dan mudah menangis, padahal justru karakter tersebut sudah menjadi sesuatu yang alamiah dalam diri mereka.

Mendidik anak untuk tidak cengeng tentu boleh-boleh saja, namun jika sampai terlalu memaksa atau hingga mengatakan hal-hal yang kasar pasti lah tidak dibenarkan. Hormati karakter anak juga, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team