5 Perasaan Tumbuh Dewasa Tanpa Orangtua, Rapuh di Balik Kesan Kuat

Hanya karena seseorang sudah masuk usia dewasa, bukan artinya ia gak butuh kehadiran orangtua di sisinya. Peran orangtua dalam kehidupan anak pada dasarnya tidak tergantikan. Bahkan setelah kamu menjadi orangtua, segala permasalahan dalam hidup terasa jauh lebih mudah dihadapi dengan pendampingan ayah dan ibu.
Sosok orangtua yang hadir penuh dalam kehidupan anak akan memberikan ketenangan. Sekalipun orangtua tak mampu membantu secara langsung, bercerita padanya saja sudah membuat anak merasa lega. Meski orangtua kian lemah, kembali pada mereka mendatangkan perasaan aman bagi anak.
Maka tidak berlebihan apabila teman atau saudaramu yang tumbuh dewasa tanpa orangtua menyimpan sisi rapuhnya sendiri. Sekalipun ia tampak begitu tabah dan gigih dalam memperjuangkan hidupnya bahkan ceria, lima perasaan berikut kerap mewarnai hari-harinya. Semoga bisa lebih membangkitkan empatimu sekaligus memperbesar rasa syukurmu yang masih didampingi orangtua dalam senang dan susah.
1. Kangen dinasihati walau tampak keras kepala
Dua hal di atas tentu sangat berlawanan. Tapi orang yang sedang di masa dewasa awal tanpa kehadiran orangtua baik secara fisik maupun emosi kerap merasakannya. Di usia berapa pun ia kehilangan sosok orangtua baik karena mereka wafat atau mengabaikannya, ini akan menimbulkan lubang besar dalam hatinya.
Ketika segala sesuatu di hidupnya berjalan baik-baik saja, lubang ini seakan-akan tak dirasakannya. Namun saat ia mengalami berbagai kesulitan di masa dewasanya, lubang yang sama terlihat kian menganga. Kamu yang masih memiliki orangtua lengkap dan menjalankan perannya dengan baik mungkin sampai bosan dinasihati. Mereka terkesan terlalu banyak bicara.
Tapi temanmu yang menghadapi masa dewasa sendirian malah kangen dinasihati. Nasihat dari orangtua terasa amat berharga karena pasti berisi kebaikan dan dapat meneguhkan dirinya yang sedang gelisah oleh sesuatu. Ketika sosok orangtua tidak ada, ia sampai mencari-cari nasihat dari mana saja.
Seperti buku pengembangan diri, motivator, hingga dia mempelajari perjalanan hidup tokoh. Sifat keras kepalanya yang terkenal hanya bagian dari caranya mempertahankan diri di tengah kerasnya hidup. Tapi sesungguhnya dia ingin dinasihati oleh orang yang tepat dan mengutamakan kebaikan hidupnya. Bukan nasihat yang cuma menyembunyikan kepentingan pribadi seseorang.