5 Perbedaan Parenting di Kota dan Desa, Pengaruhi Gaya Hidup Anak

- Anak-anak di kota lebih terpapar teknologi, sedangkan di desa aksesnya masih terbatas.
- Di kota, anak-anak memiliki rutinitas padat, sementara di desa mereka lebih banyak berinteraksi dengan alam.
- Interaksi sosial anak di kota cenderung terbatas, sementara di desa hubungan sosial lebih dekat dan rasa kekeluargaan lebih kuat.
Pernah nggak sih kamu mikir, kenapa gaya hidup anak-anak di kota dan desa bisa beda banget? Ternyata, cara orang tua membesarkan anak di kota dan desa juga nggak sama, lho! Lingkungan, budaya, dan cara pandang orang tua mempengaruhi banyak hal dalam tumbuh kembang anak.
Meskipun tujuan orang tua di mana pun pasti sama, yaitu untuk membesarkan anak yang baik, ada beberapa perbedaan besar yang bisa banget mempengaruhi gaya hidup mereka. Yuk, simak lima perbedaan parenting di kota dan desa yang bakal mengubah cara pandangmu tentang pengasuhan anak!
1. Akses ke teknologi dan informasi yang berbeda

Di kota, anak-anak cenderung lebih dekat dengan teknologi. Mereka bisa mengakses internet dengan mudah, punya gadget yang canggih, dan sering terpapar dengan berbagai informasi secara cepat. Sementara itu, di desa, meskipun teknologi mulai berkembang, akses ke perangkat digital dan internet mungkin masih terbatas.
Anak-anak di desa lebih sering menghabiskan waktu di luar rumah, berinteraksi langsung dengan alam dan teman-teman mereka. Perbedaan ini akhirnya mempengaruhi cara mereka belajar dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.
2. Gaya hidup yang lebih serba cepat di kota, lebih santai di desa

Kehidupan di kota identik dengan rutinitas yang padat dan serba cepat. Anak-anak di kota sering terjebak dalam jadwal yang padat, mulai dari sekolah, les, hingga kegiatan ekstrakurikuler yang tak ada habisnya.
Berbeda dengan anak-anak di desa, yang mungkin lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah, bermain dengan teman-teman, dan menikmati alam sekitar. Mereka lebih punya waktu untuk bersantai dan menikmati masa kecil tanpa terlalu diburu-buru dengan jadwal yang ketat.
3. Lingkungan sosial yang berbeda

Di kota, orang tua sering kali lebih sibuk dengan pekerjaan dan kegiatan sehari-hari, sehingga anak-anak mungkin lebih sering menghabiskan waktu sendiri atau bersama pengasuh. Interaksi sosial di kota bisa jadi lebih terbatas, meski banyak orang di sekitar.
Sementara di desa, hubungan sosial lebih dekat dan sering kali anak-anak tumbuh dengan rasa kekeluargaan yang lebih kuat. Mereka bisa bermain dengan teman-teman atau bertemu keluarga besar lebih sering. Hal ini mempengaruhi cara anak-anak belajar berinteraksi dan berempati dengan orang lain.
4. Pola makan yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar

Di kota, pilihan makanan cenderung lebih bervariasi, dan anak-anak mungkin lebih sering makan makanan cepat saji atau yang praktis. Walaupun ada juga pilihan makanan sehat, seringkali orang tua di kota lebih memilih yang instan karena kesibukan.
Sementara itu, anak-anak di desa cenderung lebih banyak mengonsumsi makanan yang segar dan alami. Mereka lebih sering makan hasil dari kebun atau peternakan keluarga, yang tentunya lebih sehat dan alami. Pola makan ini tentunya berdampak pada kesehatan dan perkembangan anak dalam jangka panjang.
5. Pendidikan dan pengajaran yang lebih formal di kota, lebih natural di desa

Di kota, anak-anak biasanya mengikuti sistem pendidikan yang sangat terstruktur, dengan fokus besar pada akademik. Sekolah dengan fasilitas lengkap dan kegiatan ekstrakurikuler yang beragam jadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.
Sebaliknya, di desa, meskipun pendidikan juga penting, banyak anak yang belajar lebih banyak melalui pengalaman langsung, seperti bekerja di ladang atau berkegiatan dengan alam. Pengajaran di desa bisa jadi lebih informal dan berbasis pengalaman praktis yang nggak selalu ada di kota. Hal ini memberikan anak-anak di desa keterampilan hidup yang berbeda dari anak-anak kota.
Jadi, meskipun parenting di kota dan desa sama-sama bertujuan untuk membesarkan anak-anak yang baik, kenyataannya ada banyak perbedaan yang memengaruhi cara mereka tumbuh dan berkembang. Lingkungan, akses teknologi, dan cara orang tua mendidik anak berperan besar dalam membentuk gaya hidup mereka. Masing-masing punya kelebihan dan tantangannya, tapi yang pasti, semua cara itu memberikan pelajaran hidup yang berharga bagi anak-anak di kedua dunia tersebut.