Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pola Asuh pada Anak Periode Golden Age (pexels.com/Arina Krasnikova)

Golden Age atau periode emas merupakan masa-masa penting dalam pertumbuhan dan perkembangan buah hati. Periode ini terhitung sejak dalam kandungan, hingga beberapa tahun pertama pasca kelahiran.

Ini merupakan periode terbaik untuk menanamkan nilai-nilai baik pada anak. Karena pada periode inilah otak anak berkembang. Tak hanya itu, masa tersebut juga terjadi perkembangan kepribadian dari buah hati.

Dilansir dari Siloam Hospital, dr. Theresia Santi, Sp.A seorang dokter spesialis anak mengungkapkan,

"Golden age meliputi 1000 hari pertama kehidupan anak yang dihitung dari masa dalam kandungan sampai dengan usia anak mencapai dua tahun pasca kelahiran. Pada masa golden age otak bertumbuh secara maksimal, juga pembentukan pola perilaku, sikap, dan ekspresi emosi." Jelas dr. Theresia.

Selanjutnya, dr. Theresia mengungkapkan jika treatment yang diberikan tidak tepat, maka akan muncul berbagai masalah seperti gangguan kecerdasan, kesulitan bicara dan masalah prilaku.

Lalu bagaimana pola asuh yang tepat diterapkan untuk anak pada periode golden age? Simak penjelasannya berikut ini, ya!

1. Didik dengan kelembutan

Jangan membentak anak (pexels.com/Yan Krukov)

Orangtua mungkin akan mulai kewalahan karena anak mulai aktif mengekplorasi. Mulai mencoba berguling bahkan berdiri. Anak juga akan memasukkan apa pun ke dalam mulutnya.

Tapi, hindari untuk membentak atau bicara dengan nada tinggi pada anak, ya. Sekalipun lelah dan kesal, cobalah untuk bicara dan menasihati dengan lembut.

Hal ini karena, pada masa ini, otak anak yang sedang berkembang sangat rentan dengan tekanan. Bentakan atau nada tinggi yang keluar dari orangtua akan menyebabkan sel otak pada anak mengalami kerusakan.

Dilansir dari Healthline,  Laura Marusinec, MD seorang dokter anak menjelaskan jika anak yang dibentak akan mencederai kepercayaan dirinya, mengakibatkan mereka jadi lebih sensitif dan agresif.

"Saat orangtua membentak anak, sekitar satu miliar sel otak anak mengalami kerusakan. Hal ini akan berpengaruh jangka panjang. Menimbulkan gangguan kecemasan berlebih, rendahnya percaya diri, agresivitas, dan memiliki dampak yang sama denga perundungan." Ujar Laura.

2. Berikan teladan, bukan perintah

Editorial Team

Tonton lebih seru di