5 Sebab Merasa Terasing dalam Keluarga, Beda Pola Pikir?

Meski terlahir sebagai keluarga, tidak menjadikan kamu akan memiliki pola pikir yang sama dengan anggota keluargamu yang lain. Kamu dan orangtuamu tentunya terlahir dalam generasi yang berbeda, mendapatkan informasi yang berbeda, pendidikan serta lingkungan bermain yang berbeda.

Tak jarang hal itulah yang menjadikan perbedaan pola pikir. Mungkin bagi kamu berlalu tanpa menyapa adalah hal yang biasa, namun bisa jadi itu sebuah wujud ketidaksopanan bagi orangtuamu.

Dalam keluarga saling memahami dan mencoba untuk menempatkan diri guna mengetahui sudut pandang orang lain amatlah penting. Cobalah untuk saling memahami dan mencoba untuk menerima perbedaan. 

Tumbuh menjadi dewasa, pastinya membuatmu mengenal berbagai kesenangan-kesenangan baru yang membahagiakan. Berkembangnya teknologi informasi juga turut serta membantumu dalam membuat dunia itu.

Gak jarang, ketika di dalam rumah pun kamu terlalu sibuk dengan dunia yang kamu ciptakan. Keluar kamar hanya untuk makan atau hanya untuk mengambil barang tertentu. Tentu, perlahan tapi pasti, sikapmu yang demikian akan menimbulkan jarak dengan anggota keluargamu yang lain. Melihatmu yang terlalu asyik dengan duniamu sendiri, tak jarang pula membuat orangtuamu menasehati hingga memarahimu. 

Sesekali dalam sehari, luangkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga. Seperti mencoba untuk menemani ibumu yang sedang memasak atau ayahmu yang sedang menonton TV. Tindakan sederhana yang kamu lakukan bersama keluarga pastinya bisa membuatmu menemukan kembali definisi rumah dalam keluargamu. Dijamin, kamu akan merasa dekat dan kembali dengan keluarga deh! 

Bertambahnya usia seringnya menjadikanmu merasa mampu bertumpu dengan kaki sendiri dan membuatmu jarang untuk berbagi cerita dengan anggota keluargamu yang lain.

Inilah yang membuatmu sering kali menjadi sosok yang berpura-pura kuat diluar dan rapuh didalam. Nyatanya, kebiasaan memendam yang kamu lakukan bisa menimbulkan jarak dan membuat hubunganmu dengan keluarga menjadi renggang. Memang benar, ketika menjadi dewasa pasti ada masalah yang harus kita simpan sendiri supaya tak menjadikan keluarga khawatir, tetapi bukan berarti kita tak bisa mengungkapkan isi hati dan bercerita bukan? 

Sikapmu yang memendam ini gak jarang membuatmu mudah emosi dan merasa keluargamu tidak memahamimu. Nyatanya, bagaimana mereka bisa paham jika kamu tidak bercerita?  Bercerita gak harus mengenai masalah kok, mengenang kembali dan memulai untuk saling mendengarkan pastinya membuatmu kembali dekat dengan anggota keluarga. 

Sebagian dari orangtua memiliki keinginan yang besar untuk melihat anaknya menjadi anak yang sukses, menonjol, dan terlihat sempurna dibandingkan teman-temannya, anak teman-temannya maupun anak anggota keluarga yang lain.

Sayangnya, kadangkala ketika harapan itu tidak sesuai dengan kenyataan, anak akan ditekan dengan berbagai cerita dan tuntutan yang memberatkan. Gak jarang pula lontaran kalimat membandingkan juga diucapkan yang akan semakin terasa membebanimu. Meski dalam kenyataannya, tujuan mereka hanyalah untuk memotivasi mu. 

Jika demikian, cobalah untuk mengungkapkan bahwa dengan menekanmu malah membuatmu semakin menjauh dan terjatuh. Percayalah, lambat lain mereka pastinya akan paham dan berhenti untuk membandingkanmu. Jika kamu tak bersuara, bagaimana mereka bisa paham? 

Meski berada dalam satu atap yang sama, tidaklah menentukan keluarga tersebut memiliki quality time yang bagus. Banyak diantara kalian yang memiliki orangtua yang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing atau saudara yang terlalu sibuk dengan urusannya bahkan kamu yang juga sibuk dengan kegiatanmu.

Tentunya hal ini membuat waktu yang dimiliki untuk berkumpul bersama keluarga menjadi terbatas. Kadangkala keterbatasan waktu untuk melakukan quality time inilah uang membuat masing-masing dari anggota keluarga merasa asing saat dirumah. 

Meski demikian, kesibukan bukanlah sesuatu yang patut untuk terlalu dipersalahkan. Kamu dan anggota keluargamu bisa menerapkan sebuah strategi yang tepat supaya semua anggota keluarga tetap bisa berkumpul dan melakukan quality time. Ingat, kesibukan bukan alasan untuk tidak bisa melakukan quality time ya! 

Nah, itulah lima hal yang bisa menyebabkan kamu merasa asing dalam keluarga. Untuk kamu yang merasakannya, semoga lekas terselesaikan dan bisa kembali menemukan  hangatnya keluarga!