5 Sikap Mertua yang Memicu Pertengkaran, Setop Ikut Campur

Sebelum menjadi seorang mertua, tentunya akan merasakan yang namanya jadi menantu, bukan? Sama-sama merasakan menjadi menantu, tapi kenapa, ya, setelah menjadi mertua mereka tidak bisa belajar dari kesalahan? Kesalahan berulang-ulang dari generasi diturunkan kegenerasi berikutnya, itulah yang membuat pertengkaran diantara keduanya tidak bisa dihindarkan lagi.
Saat jadi menantu, punya mertua yang suka ikut campur urusan rumah tangga, pastinya akan membuat kalian tidak nyaman, bukan? Tapi kenapa saat kalian menjadi mertua, hal ini justru dilakukan juga? Seakan kebiasan seperti ini, sangat susah untuk dihapuskan. Padahal mertua yang suka ikut campur, hanya akan memancing pertengkaran. Setop ikut campur dalam urusan rumah tangga anakmu itu, biarkan mereka belajar mandiri untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
Selain suka ikut campur urusan rumah tangga anaknya, ada deretan sikap mertua yang akan memicu pertengkaran di rumah tangga sang anak.
1. Suka ikut campur urusan rumah tangga anaknya
Kesalahan pertama dan seringkali dilakukan kebanyakan mertua pada umumnya, yaitu mereka seringkali ikut campur urusan rumah tangga anaknya. Alih-alih ingin membantu menyelesaikan masalah, yang ada justru sebaliknya permasalahannya akan semakin melebar kemana-mana. Pertengkaran tidak akan usai jika kalian sebagai mertua, masih terus mencampuri urusan rumah tangga anaknya.
Sadarlah para mertua, anakmu ini sudah dewasa mereka sudah punya kehidupan sendiri. Tugas kalian hanya mengarahkan, jangan terlalu ikut campur terlalu dalam lagi. Biarkan mereka menentukan pilihannya sendiri, dengan begitu mereka akan bisa belajar membangun rumah tangganya sendiri.