Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Si Kecil Siap Sekolah, Bukan Hanya Berpatokan Pada Usia

ilustrasi sekelompok anak bersekolah (pexels.com/RODNAE Production)
ilustrasi sekelompok anak bersekolah (pexels.com/RODNAE Production)

Usia kerap menjadi patokan untuk menentukan apakah si kecil sudah siap bersekolah. Padahal ada variabel lain yang perlu diperhatikan dalam hal ini. Mengabaikan beberapa aspek ini berpotensi membuat si kecil tak nyaman sehingga ia tak mendapat pengalaman belajar yang maksimal di sekolah.

Padahal, sekolah harusnya menjadi tempat yang menyenangkan agar si kecil terstimulasi untuk belajar dan mencapai potensi maksimalnya di masa mendatang. Untuk menghindari hal ini, mari perhatikan beberapa tanda yang menunjukkan bahwa si kecil sudah siap bersekolah.

1. Dapat berbahasa dan berkomunikasi dengan cukup baik

ilustrasi sekelompok anak bersekolah (pexels.com/Yan Krukov)
ilustrasi sekelompok anak bersekolah (pexels.com/Yan Krukov)

Ini merupakan kemampuan dasar yang perlu dimiliki si kecil sebelum masuk sekolah. Komunikasi yang baik tak hanya menyangkut kemampuan berbicara dan berekspresi, tetapi juga soal kemampuan mendengarkan, memahami instruksi, dan memahami lingkungan sekitarnya.

Jika si kecil mengalami keterbatasan dalam berkomunikasi, sang guru di sekolah akan terkendala dalam memahami si kecil dan tak tahu apa yang diinginkannya. Dengan demikian, ketertarikan si kecil terhadap sekolah dan belajar menurun.

2. Bisa bersikap mandiri

ilustrasi anak bersekolah (pexels.com/Yan Krukov)
ilustrasi anak bersekolah (pexels.com/Yan Krukov)

Saat bersekolah, si kecil akan terlepas dari genggaman orangtua selama beberapa waktu. Ia juga akan berada di dunia asing tanpa kehadiran seseorang yang bisa ia andalkan. Maka dari itu, orangtua perlu memastikan si kecil mampu bersikap mandiri sebelum dilepas sendiri ke sekolah.

Sikap mandiri ini bisa berupa pergi ke toilet sendiri, tak menangis saat berpisah dengan orangtua, membereskan barang-barang miliknya sendiri, bahkan mengeksplorasi hal-hal di sekolah walau tanpa pengawasan orangtua. Dengan demikian, ia mendapat pengalaman belajar maksimal selama berada di sekolah.

3. Mampu duduk diam dan fokus saat pelajaran berlangsung

ilustrasi sekelompok anak mendengarkan guru di sekolah (pexels.com/Yan Krukov)
ilustrasi sekelompok anak mendengarkan guru di sekolah (pexels.com/Yan Krukov)

Bermain dan aktif bergerak adalah sifat alamiah anak-anak. Namun lingkungan sekolah telah diatur sedemikian rupa agar anak dapat bersikap disiplin. Karenanya, semua murid wajib menaati aturan dan fokus menerima pelajaran.

Walau aturan di pendidikan anak usia dini tidak seketat jenjang sekolah yang lebih tinggi seperti sekolah dasar dan sekolah menengah, tetapi kemampuan untuk duduk diam dan memperhatikan guru selama berada di kelas adalah hal mendasar yang perlu dimiliki si kecil. 

4. Kemampuan motoriknya sudah berkembang dengan cukup baik

ilustrasi anak menggunting (pexels.com/Natalie)
ilustrasi anak menggunting (pexels.com/Natalie)

Selain belajar, anak-anak juga akan didorong untuk aktif bergerak dan bermain selama berada di sekolah. Oleh karena itu, perhatikan apakah kemampuan motorik kasar si kecil seperti kemampuan berlari, memanjat, melempar bola, dan melompat sudah cukup berkembang. 

Di samping itu, si kecil juga perlu memiliki kemampuan motorik halus seperti kemampuan memegang pensil dan menggunakan gunting. Sebab, aktivitas belajar di sekolah akan banyak melibatkan kemampuan motorik halus seperti ini. Agar si kecil dapat mengikuti dengan baik, pastikan kemampuan ini sudah dimilikinya, ya!

5. Punya kemampuan problem solving dan resiliensi yang tinggi

ilustrasi anak bermain (pexels.com/Yan Krukov)
ilustrasi anak bermain (pexels.com/Yan Krukov)

Sekolah dapat dikatakan sebagai mini laboratorium sosial di mana si kecil akan terus terekspos dengan situasi yang dinamis. Di sini, si kecil juga akan dilatih menghadapi permasalahan sederhana yang harus dipecahkan. Contohnya, si kecil diminta untuk menyusun sebuah puzzle. Karenanya, kemampuan problem solving sangat dibutukan.

Tak hanya itu, si kecil juga perlu memiliki sikap resiliensi. Resiliensi merupakan kemampuan mengatasi masalah atau krisis dengan cepat. Ini menjadi tak kalah penting mengingat si kecil pasti akan menemui masalah sosial saat berinteraksi dengan teman-temannya sehingga ia perlu tetap bersikap tangguh sambil mencari solusi atas permasalahannya.

Jika deretan tanda di atas belum ada pada diri si kecil, orangtua sebaiknya menunda keputusan untuk menyekolahkan si kecil. Sebagai gantinya, latih si kecil di rumah agar dapat mengembangkan beberapa kemampuan dasar agar ia siap bersekolah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nadhifa Arnesya
EditorNadhifa Arnesya
Follow Us