5 Tips Membangun Keluarga Cemara, Impian Setiap Orang! 

Hal pertama yang harus disadari ketika sudah memutuskan untuk membangun keluarga bersama pasangan, yaitu kasih sayang. Dengan adanya rasa saling menyayangi dan mengasihi, maka persolan dalam rumah tangga bisa diminimalkan. Bukan berarti tidak ada masalah yang terjadi, ya!

Namun ketika rasa sayang lebih besar ketimbang ego, maka semua perasaan negatif bisa tersingkirkan. Setidaknya dengan rasa saling mengasihi tersebut, hubungan yang tercipta akan lebih langgeng.

Memutuskan untuk hidup bersama dengan pasangan, maka pastikan untuk selalu terbuka satu sama lain. Selain bisa meningkatkan keintiman hubungan, juga bisa mengurangi risiko kesalahpahaman. Mengingat kamu dan pasangan selalu menceritakan semua yang dirasakan, dengan begitu, tidak ada lagi hal yang harus ditutup-tutupi.

Tidak hanya itu, sebagai orangtua, pastikan selalu untuk memancing anak agar mau bercerita mengenai apa yang tengah dirasakannya. Cara ini akan membuat anak terbiasa bercerita kepada orangtua sehingga tidak malu atau segan. Selain itu juga, memudahkan orangtua untuk menasehati dan mengontrol anak.

Kunci keberhasilan suatu hubungan, salah satu faktornya adalah komunikasi yang baik. Tanpa adanya hal tersebut, maka selisih paham pun bisa sering terjadi hingga konflik yang berkelanjutan. Sebagai pasangan dewasa yang akan membangun keluarga, sebaiknya pastikan bahwa kalian bisa melakukan hal tersebut nantinya.

Pasalnya jika komunikasi tidak bisa berjalan lancar, hubungan dengan pasangan akan berakibat kepada anak. Nah, inilah yang seharusnya dihindari, biasakan untuk berbicara dengan baik kepada pasangan. Dengan begitu, secara tidak langsung memberikan contoh baik kepada anak-anak.

Kerukunan keluarga tentu bisa tercipta dengan pemberian kebebasan kepada tiap anggotanya. Maksudnya tidak ada larangan keras yang sifatnya menekan dan membuat setiap anggota keluarga terbebani. Namun, bukan berarti meniadakan aturan, hanya saja lebih memberikan kebebasan ke arah yang positif.

Terlebih jika menghadapi anak-anak remaja yang tengah berada di masa pubertas. Pemaksaan bukan ide bagus untuk diterapkan, hal ini justru akan membuat anak berontak dan sulit untuk dikendalikan. Ada baiknya orangtua menempatkan diri sebagai sosok teman yang bisa memahami dan mengerti apa yang ingin mereka coba dan rasakan.

Setiap keluarga tentu mempunyai aturan tersendiri yang telah disepakati, termasuk etika sopan santun. Penerapan sopan santun bisa dimulai bersama-sama dengan pasangan dan membiasakannya dalam kehidupan, seperti menghormati anggota kelurga yang lebih tua. Jangan lupa untuk mengajarkannya kepada anak, sehingga keluarga cemara pun bisa terbangun dengan baik.

Sebenarnya istilah keluarga cemara lahir dari judul sinetron lawas yang mengisahkan kebersamaan hidup sebuah kelurga. Seiring berjalannya waktu, istilah itu diartikan sebagai keluarga yang bahagia. Ingin membangun keluarga dengan julukan yang sama? Coba terapkan tips yang telah diberikan ya!