5 Tips Memperbaiki Hubungan yang Rusak Akibat Golden Child Syndrome

Pernah gak, sih, kamu merasa hubungan dengan saudaramu jadi renggang, bahkan terasa ada jarak yang sulit dijelaskan? Bisa jadi, ini ada hubungannya dengan golden child syndrome yang tanpa sadar terjadi di keluargamu. Fenomena ini sering muncul ketika orang tua memberikan perlakuan istimewa pada satu anak dibandingkan yang lain.
Golden child syndrome gak cuma berdampak pada saudara yang merasa diabaikan, tapi juga pada si anak emas itu sendiri. Tekanan untuk selalu sempurna bisa jadi beban besar, sementara saudara lainnya merasa tidak cukup dihargai. Kalau terus dibiarkan, hubungan persaudaraan bisa semakin renggang, lho. Yuk, coba lima tips ini untuk memperbaikinya!
1. Bangun komunikasi yang jujur tanpa saling menyalahkan

Komunikasi adalah langkah awal untuk memperbaiki hubungan. Cobalah buka percakapan dengan niat baik untuk saling memahami, bukan mencari siapa yang salah. Pastikan kamu menghindari nada menyalahkan atau kalimat yang memojokkan, seperti "Kamu selalu dapat yang terbaik" atau "Kamu gak pernah ngerti posisiku."
Sebaliknya, gunakan kalimat yang mengungkapkan perasaanmu, misalnya, "Aku merasa sedih waktu dulu..." atau "Aku pernah merasa gak cukup dihargai." Dengan begitu, percakapan bisa berjalan lebih tenang dan terbuka tanpa menimbulkan konflik baru.
2. Kenali dan akui luka masa lalu yang memengaruhi hubungan

Baik kamu maupun saudaramu mungkin memiliki luka masing-masing yang belum terselesaikan. Tanpa disadari, sistem parenting yang tidak seimbang telah memengaruhi kalian dengan cara yang berbeda. Anak emas mungkin merasa tertekan dengan ekspektasi tinggi, sementara saudara lainnya merasa terabaikan.
Cobalah untuk saling mengakui bahwa kalian sama-sama korban situasi tersebut. Pemahaman ini bisa jadi langkah awal untuk menciptakan hubungan yang lebih sehat dan saling mendukung.
3. Bangun ikatan baru di luar bayang-bayang masa kecil

Kadang, hubungan saudara terjebak dalam peran masa kecil yang sulit dilepaskan. Untuk memperbaiki hubungan, coba ciptakan koneksi baru dengan melakukan aktivitas bersama di luar pengaruh keluarga. Misalnya, nonton film, memasak bareng, atau sekadar nongkrong sambil ngobrol santai.
Momen-momen kecil ini bisa membantu kalian membangun memori baru yang lebih positif dan mendekatkan hubungan tanpa terbebani oleh konflik lama.
4. Tetapkan batasan yang sehat untuk menjaga kenyamanan bersama

Batasan atau boundaries dalam keluarga itu penting, apalagi kalau ada kebiasaan membanding-bandingkan di masa lalu. Kalau ada anggota keluarga yang mulai mengungkit hal tersebut, jangan ragu untuk menyampaikan bahwa topik itu membuat kamu gak nyaman.
Kamu dan saudaramu bisa saling mendukung dalam menegakkan batasan ini. Misalnya, dengan mengalihkan pembicaraan atau saling menguatkan saat salah satu merasa tertekan. Dengan begitu, hubungan bisa lebih sehat dan bebas dari luka lama.
5. Jangan ragu mencari bantuan profesional jika diperlukan

Kalau hubungan terasa sulit diperbaiki sendiri, gak ada salahnya mencari bantuan dari konselor atau psikolog. Terapi bisa membantu kalian memahami situasi dengan lebih baik dan memberikan solusi yang tepat untuk menyelesaikan konflik.
Adanya pihak ketiga yang netral sering kali membuat proses penyembuhan lebih terarah. Ini juga memberikan kalian ruang untuk berbicara tanpa merasa dihakimi.
Memperbaiki hubungan dengan saudara yang terdampak golden child syndrome memang gak mudah, tapi bukan berarti mustahil. Setiap langkah kecil yang kamu lakukan hari ini bisa membawa perubahan besar di masa depan. Jadi, yuk, mulai langkah pertama untuk memperbaiki hubungan kalian!