Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Mencegah Anak Berbicara Kasar, Jangan Sampai Terjadi!

ilustrasi anak kecil marah (unsplash.com/@rocinante_11)
ilustrasi anak kecil marah (unsplash.com/@rocinante_11)

Berbicara kasar akhir-akhir ini memang menjadi kesulitan tersendiri yang harus dihadapi oleh banyak anak. Orangtua pun tentu ikut merasa pusing ketika anak-anaknya berbicara kasar di hadapan umum, sebab justru bisa menggiring opini bahwa mereka seperti tak dididik dengan baik.

Orangtua tentu menginginkan agar anak-anaknya terhindar dari segala ucapan kotor, apalagi di usianya yang masih kecil. Orangtua dapat membantu anak dalam mencegah ucapan kasar tersebut, melalui beberapa cara didik yang berikut ini.

1. Selalu perkenalkan kata-kata yang positif dan baik

ilustrasi anak berbicara (unsplash.com/@invent)
ilustrasi anak berbicara (unsplash.com/@invent)

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah dengan memperkenalkan kata-kata yang positif dan baik. Orangtua menjadi role model pertama bagi anak, sehingga mereka akan meniru apa yang dikatakan dan diajarkan orangtuanya.

Jika orangtua mengajarkan anak cara memilih kata-kata yang positif, maka hal tersebut akan tertanam secara jelas di memori mereka. Tentu mereka juga akan bertutur kata menggunakan bahasa yang baik.

2. Berikan peringatan terhadap anak mengenai kata-kata yang haram untuk disebut

ilustrasi menasehati anak (pexels.com/@gabby-k)

Orangtua tidak bisa membiarkan anak begitu saja, sebab di usia mereka tentu belum bisa membedakan mana hal yang baik dan mana yang sebaliknya. Mereka juga belum paham bahwa mengucapkan kata-kata kasar adalah sesuatu yang buruk.

Pentingnya bagi orangtua untuk memberikan peringatan terhadap anak mengenai hal tersebut. Lewat peringatan tersebut, maka anak akan merasa takut dan enggan dalam mengucapkan kata-kata kasar.

3. Jelaskan konsekuensi bila berbicara bahasa kasar

ilustrasi ibu dan anak (unsplash.com/@scoutthecity)

Banyak anak-anak belum memahami bahwa berbicara bahasa kasar dapat membawa dampak negatif. Pada dasarnya hal tersebut karena anak hanya mampu meniru, tanpa memahami efek selanjutnya.

Itulah mengapa orangtua perlu menjelaskan konsekuensi pada anak, apabila mereka berbicara bahasa kasar. Lewat penjelasan konsekuensi tersebut, anak akan merasa takut untuk berbicara bahasa kasar dan kemudian dapat menghindarinya dengan baik.

4. Membantu anak meluapkan emosi dengan cara yang tepat

ilustrasi anak marah (pexels.com/@Ketut-Subiyanto)

Banyak anak yang mengucapkan kata-kata kasar, sebagai upaya dalam meluapkan emosinya. Hal inilah yang juga harus menjadi celah penting untuk diperhatikan oleh para orangtua dalam mendidik anak-anaknya.

Orangtua dapat membantu anak untuk meluapkan emosinya dengan cara yang tepat. Melalui hal tersebut, maka anak tak akan berekspresi kasar bila sedang merasa marah.

5. Jauhi anak dari sumber yang dapat mengajarkan ucapan kasar

ilustrasi anak bermain ponsel (unsplash.com/@lzzbest)

Di zaman modern kini, memang ada banyak sekali sumber yang dapat mengajarkan banyak hal pada anak. Salah satunya adalah ponsel yang kemudian menjadi bagian terpenting bagi banyak orang, termasuk anak-anak.

Menjauhi anak dari sumber yang dapat mengajarkan kata-kata kasar memang dapat menjadi pilihan. Namun, lebih dari itu sebetulnya mengajarkan anak mengenai konsekuensinya tentu lebih penting, sebab anak akan mampu menghindari hal tersebut dengan sendirinya.

Nyatanya orangtua harus punya cara tepat dalam mencegah anak agar tak kebiasaan berbicara kasar. Hal tersebut akan merefleksikan seperti apa karakter yang dimiliki anak, sehingga harus cermat dalam memperhatikannya. Jangan sampai anak kebiasaan berbicara kasar, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tresna Nur Andini
EditorTresna Nur Andini
Follow Us