Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi saling memaafkan (pexels.com/Keira Burton)

Kenyataannya, memaafkan lebih sulit dibanding meminta maaf. Ada banyak manusia yang belum tahu cara memaafkan, bahkan ketika mereka telah dewasa. Orang lebih memilih untuk melupakan daripada memaafkan.

Akibatnya, rasa marah akibat perlakuan yang diterimanya masih membekas dan siap meledak kembali kapan saja. Tindakan kekerasan yang kerap terjadi di tengah masyarakat belakangan ini bisa jadi merupakan buah dari api dendam yang belum bisa memaafkan.

Dengan mengajarkan kepada buah hati kamu tentang memaafkan, maka kamu telah menanamkan bibit kebaikan dalam hatinya. Kamu pun dapat belajar bersama dengan mereka untuk dapat lebih memahami makna memaafkan.

1. Berikan contoh perilaku memaafkan

ilustrasi saling memaafkan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Selain mengajarkan tata cara untuk meminta maaf, orangtua juga perlu mencontohkan sikap yang mereka harapkan tumbuh pada diri anak. Jangan menjadi orangtua diktator yang cuma bisa mengatur anak untuk taat pada aturan, sedangkan kamu sendiri berulang kali melanggarnya.

Disarankan untuk lebih sering memberikan contoh nyata, misalkan suami terlambat hadir pada makan malam yang telah kamu rencanakan untuknya. Walaupun jengkel, jangan perlihatkan emosi negatif tersebut di depan anak.

2. Gali alasan mengapa anak menolak minta maaf

Editorial Team

Tonton lebih seru di