Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Nikita Willy bersama anak dan suami (instagram.com/nikitawillyofficial94)

Siapa sih yang gak kenal sama Nikita Willy? Artis perempuan berbakat yang satu ini gak hanya berbakat di dunia hiburan, tetapi juga dikenal sebagai sosok ibu yang penuh kasih sayang.

Dalam mendidik anak, Nikita Willy memiliki pendekatan yang lembut dan penuh cinta. Nah, kali ini aku mau berbagi lima panduan mendisiplinkan anak dengan lembut ala Nikita Willy. Yuk, simak tips-tips berikut ini!

1. Memberi contoh yang baik

ilustrasi Nikita Willy bersama anak (instagram.com/nikitawillyofficial94)

Salah satu cara paling efektif untuk mendisiplinkan anak adalah dengan memberi contoh yang baik. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka, jadi penting bagi kita untuk menunjukkan perilaku yang kita harapkan dari mereka. Dengan memberi contoh yang baik, secara gak langsung, kamu telah membantu anakmu untuk belajar dan memahami nilai-nilai positif yang ingin kamu tanamkan.

Untuk itu, tunjukkan perilaku positif seperti menghormati orang lain, mengelola emosi dengan baik, dan bertanggung jawab atas tindakan kita. Misalnya, jika kamu ingin anakmu belajar untuk selalu berkata "tolong" dan "terima kasih", pastikan kamu juga sering menggunakan kata-kata tersebut.

Lalu, pastikan juga kamu selalu konsisten dengan perilaku dan aturan yang kamu terapkan di rumah. Jika kamu meminta anakmu untuk membereskan mainannya setelah bermain, pastikan kamu juga selalu membereskan barang-barangmu sendiri.

2. Menggunakan pendekatan positif

ilustrasi Nikita Willy bersama anak (instagram.com/nikitawillyofficial94)

Pendekatan positif adalah cara yang lembut dan efektif untuk mendisiplinkan anak. Daripada fokus pada kesalahan atau perilaku negatif, pendekatan ini diharapkan agar anak merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berperilaku baik.

Kamu bisa memberikan pujian dan penghargaan saat anak menunjukkan perilaku baik. Misalnya, ketika anakmu berbagi mainan dengan saudaranya, berikan pujian seperti, "Kamu hebat sekali sudah berbagi mainan. Mama bangga padamu!"

Sesekali, boleh juga lho, kamu memberikan hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi. Hadiah tidak harus mahal, bisa berupa stiker, waktu bermain ekstra, atau kegiatan favorit anak.
Juga seringlah memberikan kata-kata positif yang menguatkan perilaku baik. Misalnya, "Mama senang sekali melihat kamu membantu merapikan meja. Kamu anak yang sangat bertanggung jawab."

3. Menggunakan time-out dengan cara yang tepat

ilustrasi anak Nikita Willy (instagram.com/nikitawillyofficial94)

Time out adalah metode mendisiplinkan anak dengan cara memindahkan anak ke satu tempat. Saat pindah ke satu tempat tersebut, anak akan mendapat konsekuensi gak boleh bicara dengan siapa pun dan gak ada yang memperhatikannya. Sebenarnya, time-out bisa jadi salah satu cara yang efektif jika digunakan dengan cara yang tepat, lho. Dengan menerapkan time-out, akan memberikan anak waktu untuk menenangkan diri dan merenungkan perilaku mereka.

Untuk menerapkannya, kamu bisa memilih tempat yang tepat, pilih yang tenang dan bebas gangguan, bisa berupa sudut ruangan atau kursi khusus, ya. Tapi sebelumnya, jelaskan dulu dengan lembut tentang alasan kenapa anak diberi time-out. Misalnya, "Kamu perlu time-out karena tadi mendorong adikmu. Mama ingin kamu tenang dulu."

Perlu kamu perhatikan juga tentang durasi time-out, sebaiknya sesuaikan dengan usia anak. Sebagai panduan umum, gunakan satu menit per tahun usia anak. Misalnya, untuk anak berusia 3 tahun, time-out selama 3 menit sudah cukup. Setelah time-out selesai, ajak anak bicara tentang apa yang terjadi dan bagaimana mereka bisa memperbaiki perilakunya.

4. Mengatur rutinitas yang jelas

ilustrasi Nikita Willy bersama anak dan suami (instagram.com/nwipofficial)

Anak-anak membutuhkan rutinitas yang jelas untuk merasa aman dan memahami ekspektasi. Dengan rutinitas yang konsisten, anak akan lebih mudah mengerti kapan harus bermain, belajar, dan beristirahat.

Untuk itu, buatlah jadwal haria yang jelas, yang mencakup waktu makan, bermain, belajar, dan tidur. Tempel jadwal ini di tempat yang mudah dilihat anak. Setelah itu, kamu bisa menerapkan ritual harian yang menyenangkan, seperti membaca buku sebelum tidur atau sarapan bersama setiap pagi.

Agar anak merasa lebih dihargai, kamu juga bisa melibatkan anak dalam menyusun jadwal dan ritual harian. Misalnya, biarkan mereka memilih buku yang ingin dibaca sebelum tidur atau membantu menyiapkan sarapan.

5. Berkomunikasi dengan lembut tapi tegas

ilustrasi Nikita Willy bersama anak (instagram.com/nwipofficial)

Komunikasi yang lembut namun tegas juga bisa jadi kunci dalam mendisiplinkan anak, lho. Karena dengan berteriak pun, belum tentu masalah bisa terselesaikan, setuju? Nah, daripada berteriak dan menyebabkan anak trauma, lebih baik gunakan kata-kata yang lembut saat berbicara dengan anak, bahkan saat menegur mereka. Misalnya, daripada berkata, "Jangan berisik!" coba katakan, "Tolong lebih pelan suaranya ya, sayang."

Jangan lupa juga untuk menggunakan nada suara yang tenang dan tidak meninggi. Sebenarnya, anak-anak itu lebih responsif lho, kalau kamu memberikan instruksi dengan tetap stay calm.

Mendisiplinkan anak dengan lembut bukan berarti gak tegas, ya. Sebaliknya, pendekatan ini justru menunjukkan kasih sayang dan rasa menghargai pada anak, tapi, sambil tetap menetapkan batasan yang jelas, ya. Semoga panduan dari Nikita Willy ini bisa menginspirasi kamu dalam mendidik si kecil, ya! Selamat mencoba dan semoga berhasil!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team