Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Alasan Kamu Gak Boleh Minta Jatah saat Saudara Gajian

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Yusuf Timur Çelik)
Intinya sih...
  • Pendapatan saudaramu bukan untuk dimanfaatkan olehmu.
  • Saudaramu memiliki hak penuh atas penghasilannya.
  • Jangan meminta jatah uang setiap bulan pada saudaramu.

Kamu harus ikut senang ketika saudaramu telah memiliki pekerjaan. Itu artinya, pendidikannya tidak sia-sia dan tanggung jawab orangtua secara finansial juga berkurang. Apabila saudaramu lama menganggur, tentu orangtua kalian ikut pusing dan cemas akan masa depannya.

Begitu pula saudaramu akan makin kehilangan kepercayaan diri seiring lamanya masa menganggur. Dirimu sebagai adik atau kakaknya kudu kasih dukungan penuh saat ia mencari pekerjaan. Akan tetapi, setelah dia bekerja juga bukan berarti kamu berhak memanfaatkannya.

Soal uang misalnya, dirimu minta diberi jatah setiap bulan sehabis saudara gajian. Kamu menghitung-hitung pendapatannya dan merasa berhak atas sebagiannya. Jauhi sikap mata duitan pada saudara sendiri. Dia bukan mesin ATM buatmu. Baik dirimu telah memiliki pekerjaan atau masih kuliah, berikut ini alasan dilarang minta jatah saat saudara gajian.

1. Dia yang bekerja, bukan kamu

ilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/Polina Zimmerman)

Orang yang bekerja sudah sepantasnya mendapatkan gaji atau honorarium bila ia pekerja lepas. Sementara itu, orang yang tidak atau belum bekerja juga bisa memperoleh uang. Namun, sifatnya hanya pemberian seperti uang saku dari orangtua.

Bahkan bila kamu telah bekerja, hakmu terbatas pada pendapatan pribadimu. Bukan lantas dirimu berhak juga atas penghasilan orang lain, termasuk gaji saudara. Sudah seharusnya ada perasaan malu kalau sampai kamu minta jatah ketika saudara gajian. 

Dirimu gak capek sedikit pun, tetapi ingin ikut menikmati hasil jerih payahnya. Biarkan gaji saudara buat mengusap peluhnya yang bercucuran. Jika kamu ingin mendapatkan uang juga atau lebih banyak uang dibandingkan jatah bulanan dari orangtua maka bekerjalah.

2. Saudaramu punya kebutuhan, keinginan, dan rencana masa depan

ilustrasi bekerja (pexels.com/cottonbro studio)

Semua orang yang bekerja memiliki tujuan. Tujuan paling dekat tentu untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Lalu juga buat mencapai berbagai keinginan yang wajar dimiliki semua orang. Kamu pun pasti punya beberapa keinginan seperti berlibur, memiliki kendaraan pribadi, dan sebagainya.

Lebih jauh lagi, saudaramu punya rencana masa depan. Memang rencana ini belum tentu diberitahukannya padamu atau orangtua. Akan tetapi, gak ada orang yang mau capek-capek bekerja setiap hari apabila tak memiliki target-target yang ingin dicapai di masa depan.

Contohnya, rencana saudara buat menikah di usia tertentu. Ini mendorongnya untuk mulai menabung bakal pernikahan. Kemudian rencana pensiun dini sehingga ia harus menyiapkan tabungan pensiun yang banyak dalam waktu singkat. Seluruh rencana masa depan itu dipikirkannya seorang diri. Kamu jangan mengganggu fokusnya dengan mengusik pendapatannya.

3. Jika dia terpaksa memberi, kamu enak dobel pemasukan

ilustrasi dua pria (pexels.com/Los Muertos Crew)
ilustrasi dua pria (pexels.com/Los Muertos Crew)

Lihat siapa yang diuntungkan dari aksimu minta jatah uang setiap bulan pada saudara. Cuma kamu yang paling untung selagi saudaramu buntung. Di luar pemberiannya, dirimu barangkali masih memperoleh uang jajan dari orangtua.

Atau, kamu sudah menikah dan dinafkahi oleh pasangan, tapi juga masih minta uang pada saudara. Bahkan boleh jadi dirimu pun telah bekerja. Hanya saja, kamu merasa penghasilanmu lebih sedikit daripada saudara sehingga sudah sepantasnya dia memberimu uang.

Apabila semua uang yang didapatkan olehmu baik dari saudara atau sumber-sumber lain ditotal, bisa jadi melebihi sisa gajinya. Apa kamu tidak kasihan padanya? Jangan bertindak seperti raja yang semena-mena meminta upeti pada siapa saja buat memperkaya diri sendiri.

4. Bila ia sudah dimintai bisa gak enak menolak

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/cottonbro studio)

Mungkin kamu berpikir terlampau simpel. Bila saudara keberatan memberimu uang tinggal bilang saja. Faktanya, ini gak mudah dilakukan saudaramu. Lebih gampang untuknya menolak permintaan orang lain yang tak punya hubungan darah dengannya.

Siapa pun yang lebih tua di antara kalian, kamu dan dia memiliki orangtua yang sama. Kalian juga tumbuh bersama-sama. Secara moral, ia merasa jahat sekali kalau tak memenuhi permintaanmu. Bahkan seandainya dirimu hanya bermaksud bercanda.

Soal uang bukan bahan candaan yang tepat. Saudaramu boleh jadi terpaksa memberimu sejumlah uang meski ia sendiri sedang punya banyak kebutuhan. Kamu jangan hanya menunggu penolakannya. Justru dirimu yang mesti peka dengan tidak meminta macam-macam.

5. Cukup terima jika diberi, tapi jangan meminta

ilustrasi tiga perempuan (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi tiga perempuan (pexels.com/cottonbro studio)

Dalam persaudaraan secara naluri pasti ada keinginan untuk berbagi. Tentu sesuai kemampuan masing-masing. Oleh sebab itu, kamu gak perlu terlalu khawatir seakan-akan bila dirimu tak meminta jatah, saudara tidak pernah mengingatmu. 

Kasih sayangnya padamu diwujudkan dalam berbagai bentuk. Salah satunya, lewat pemberian. Wujudnya memang tidak selalu uang tunai. Bisa juga makanan, pakaian, kuota internet, biaya berobat ketika dirimu sakit, tiket saat kamu hendak mudik serta kembali ke rantau, dan sebagainya.

Apabila saudara memberikan apa pun termasuk uang, syukuri dan terima pemberiannya dengan baik. Namun jika dia lagi gak kasih apa-apa, kamu jangan berpikir sedikit pun bahwa ia jahat. Tak cuma di depan saudara, pada siapa pun dirimu mesti menjaga tangan tetap di atas dan bukan di bawah alias suka meminta.

6. Kamu harus belajar mandiri biar survive

ilustrasi bekerja (pexels.com/Antoni Shkraba)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Antoni Shkraba)

Andai pun saudara tidak keberatan memberimu jatah uang saban ia gajian, akibatnya malah buruk untuk kamu sendiri. Makin dirimu menikmati sikap murah hati saudara, makin kamu ketergantungan padanya. Dirimu tak akan pernah siap buat berdiri di atas kaki sendiri.

Walaupun usiamu terus bertambah dan punya modal pendidikan yang bagus, sulit sekali buatmu mandiri secara finansial. Kamu malas bekerja atau kalaupun bekerja tidak bisa mengatur keuangan dengan baik. Dalam pikiranmu selalu ada sosok saudara yang pasti bisa diandalkan kapan pun dirimu kekurangan uang.

Sebaik apa pun saudaramu, semua akan ada masanya. Ketika suatu suatu saat nanti ia tidak bisa lagi menyokongmu, kamu seperti pohon tumbang. Kebiasaan gak mandiri terutama berkaitan dengan keuangan membuatmu tak dapat bertahan di kerasnya kehidupan.

Jangan terbiasa minta jatah saat saudara gajian. Biarkan dia menikmati hasil kerja kerasnya. Bila pun ia memberimu biar dari inisiatifnya sendiri. Bukan karena kamu terus mendesaknya atau kasih berbagai kode sampai sindiran. Jika dirimu menginginkan uang, bekerjalah seperti saudaramu dan orang-orang di luar sana.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us