Ketika anak memasuki usia remaja, pola pikir dan perilaku mereka akan berubah. Itu sebabnya, mengasuh anak remaja menjadi tantangan besar bagi banyak orangtua. Beberapa anak mungkin juga tumbuh menjadi remaja narsistik.
Dikutip Choosing Therapy, Suzanne Degges-White, PhD, selaku konselor berlisensi, menyatakan bahwa, narsistik adalah perilaku yang mengacu pada keinginan seseorang untuk selalu menjadi pusat perhatian, merasa dirinya paling benar dalam segala hal, dan percaya bahwa kemampuannya lebih unggul dibandingkan orang lain. Meskipun sedikit perilaku narsistik merupakan bagian dari tumbuh kembang anak, namun ketika kesombongan dan ego tidak terkendali, maka narsisme akan menjadi masalah.
“Kita semua memiliki aspek narsistik dalam kepribadian kita yang membantu membangun harga diri kita,” ujar Jeanette Raymond, PhD, selaku psikolog klinis berlisensi, dikutip Parents. “Namun, mungkin saja sifat narsistik dapat mengubah perilaku anak menjadi tidak normal atau mengkhawatirkan,” imbuh seorang jurnalis, Maressa Brown dan sudah ditinjau secara medis oleh Psikiater Janet Taylor, MD, dilansir Parents.
Mengenali perilaku narsisme pada anak sejak dini dapat membantu memberi peluang bagi para orangtua untuk melakukan penanganan. Oleh sebab itu, jika kamu mernyadari sifat narsistik pada anak remajamu dan ingin mengatasinya, berikut beberapa langkah yang dapat orangtua terapkan.