Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Mendorong Anak Lebih Percaya Diri untuk Bicara di Depan Umum

ilustrasi anak berbicara di depan umum (pexels.com/Beninu Andersen)
Intinya sih...
  • Biasakan anak mengungkapkan pendapat di rumah untuk membangun rasa percaya diri.
  • Beri kesempatan pada anak untuk tampil di lingkungan kecil agar terbiasa berbicara di depan orang lain.
  • Berikan pujian yang membangun dan ajak anak latihan bersama secara rutin untuk meningkatkan kepercayaan diri.

Kemampuan berbicara di depan umum adalah bekal penting yang akan bermanfaat seumur hidup. Tapi buat sebagian anak, berdiri di depan kelas atau tampil di atas panggung bisa terasa menakutkan. Wajah jadi pucat, suara gemetar, dan pikiran kosong. Padahal, kemampuan ini bisa dilatih sejak dini secara bertahap dan menyenangkan, lho.

Sebagai orangtua, kakak, guru, atau siapa pun yang dekat dengan anak - kita bisa berperan besar membangun rasa percaya dirinya. Nggak perlu langsung suruh anak pidato di depan umum. Mulai dari hal-hal kecil dan konsisten bisa membuat perbedaan besar. Nah, berikut ini enam cara yang bisa kamu lakukan untuk membantu anak lebih percaya diri saat berbicara di depan banyak orang.

1. Biasakan anak mengungkapkan pendapat di rumah

ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/cottonbro studio)

Langkah pertama untuk menumbuhkan keberanian anak adalah menciptakan suasana rumah yang mendukung mereka untuk bersuara. Ajak anak berdiskusi dalam hal-hal sehari-hari, misalnya memilih menu makan malam, menentukan aktivitas akhir pekan, atau menanyakan pendapat mereka tentang film yang baru ditonton. Dengarkan dengan serius dan hindari memotong pembicaraan mereka.

Ketika anak merasa pendapatnya didengar dan dihargai, mereka akan lebih berani untuk berbicara, termasuk di luar rumah. Rasa percaya diri itu tumbuh karena mereka tahu bahwa suara mereka penting. Ini bisa jadi pondasi kuat saat nanti mereka harus menyampaikan pendapat di kelas atau tampil di depan umum.

2. Beri kesempatan pada anak untuk tampil di lingkungan kecil

ilustrasi keluarga berdoa saat makan malam (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Sebelum tampil di depan banyak orang, anak perlu dilatih tampil di ruang lingkup kecil yang familiar. Misalnya, minta anak bercerita tentang kegiatan hari ini di depan anggota keluarga saat makan malam. Atau, beri tantangan ringan seperti memperkenalkan diri saat bertemu orang baru atau menyampaikan doa sebelum makan.

Dengan sering diberi kesempatan "tampil" dalam suasana yang aman, anak akan terbiasa berbicara sambil dilihat atau didengarkan orang lain. Ini bisa melatih rasa tenang mereka saat berbicara dan membuat mereka lebih siap untuk tampil di situasi yang lebih besar nantinya, seperti tugas sekolah, presentasi, atau lomba.

3. Berikan pujian yang membangun

ilustrasi anak presentasi di kelas (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Saat anak berani tampil atau mencoba bicara di depan orang lain, sekecil apa pun usahanya, apresiasi itu penting. Tapi bukan sekadar bilang "bagus" atau "hebat". Berikan pujian yang spesifik, seperti "Tadi kamu berani banget ngomong walau grogi, Mama bangga!" atau "Cara kamu menjelaskan tadi jelas banget, lho."

Pujian spesifik memberi anak gambaran tentang hal baik yang sudah mereka lakukan, sekaligus memperkuat rasa percaya diri. Anak akan lebih yakin bahwa usahanya dihargai, dan itu akan membuat mereka ingin terus mencoba. Bahkan ketika mereka merasa belum maksimal, dukungan seperti ini bisa jadi motivasi untuk belajar lagi.

4. Ajak anak latihan bersama secara rutin

ilustrasi anak latihan presentasi dengan ibu (pexels.com/RDNE Stock project)

Kalau anak ada tugas presentasi atau harus tampil di sekolah, bantu mereka latihan di rumah. Latihan ini bukan cuma soal menghafal, tapi juga mengatur nada bicara, gerakan tangan, dan kontak mata. Jadilah "penonton" pertama mereka yang suportif. Dengarkan dengan perhatian dan beri masukan dengan cara yang lembut.

Dengan latihan yang rutin, anak akan semakin terbiasa dan percaya diri dengan materinya. Mereka juga akan belajar bahwa gugup itu bisa dikalahkan dengan persiapan yang baik. Semakin sering mereka latihan, semakin kecil kemungkinan mereka merasa panik saat tampil sungguhan di depan orang banyak.

5. Tunjukkan contoh yang nyata

ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/cottonbro studio)

Anak-anak mudah meniru apa yang mereka lihat. Tonton bersama video anak-anak yang tampil percaya diri, misalnya di acara lomba pidato, storytelling, atau vlog edukatif. Setelah menonton, ajak anak ngobrol: "Menurutmu, apa yang bikin dia kelihatan percaya diri?" atau "Kamu mau coba juga nggak kayak gitu?"

Kamu juga bisa menjadi contoh secara langsung. Saat kamu harus bicara di depan keluarga besar atau presentasi di komunitas, tunjukkan sikap percaya diri yang tenang. Anak akan belajar bahwa berbicara di depan umum bukan sesuatu yang menakutkan, tapi bisa jadi pengalaman yang menyenangkan dan membanggakan.

6. Ajarkan anak bahwa gugup itu normal

ilustrasi anak merasa gugup (pexels.com/Ananya Mandial)

Banyak anak menganggap gugup adalah tanda bahwa mereka nggak mampu. Padahal, perasaan itu sangat wajar, bahkan orang dewasa pun masih sering mengalaminya. Ajarkan anak bahwa deg-degan atau takut lupa bukan berarti gagal. Gugup hanya bagian dari proses.

Beri mereka tips sederhana untuk mengatasi gugup, seperti menarik napas dalam, berpikir positif, atau membayangkan audiens sebagai teman. Ketika anak tahu bahwa perasaan gugup bisa dikendalikan dan bukan sesuatu yang memalukan, mereka akan lebih berani melangkah ke depan dan mencoba tampil.

Untuk bisa berbicara di depan umum dengan percaya diri itu bukan bakat bawaan, lho. Justru itu adalah keterampilan yang bisa dipelajari dan diasah. Jadi, dampingi anak pelan-pelan untuk belajar percaya diri ketika tampil di muka umum, yuk! Keberanian yang besar selalu dimulai dari langkah kecil, lho.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us