6 Sikap Agar Bisa Lepas dari Keluarga yang Toxic, Jaga Batasan

Keluarga biasanya merupakan tempat yang seharusnya paling aman dan tempat dimana kamu selalu punya dukungan dan cinta. Pada kenyataannya tidak semua keluarga bisa memberikan lingkungan yang sehat dan positif. Beberapa keluarga justru bisa menjadi toxic, pemicu stres, kecemasan, bahkan trauma pada anggota keluarga yang lain.
Menghadapi keluarga yang toxic merupakan sebuah hal yang sangat besar. Karena tempat yang seharusnya kamu mendapat perlindungan justru menjadi penyebab utama hidup kamu tidak tenang. Tetapi ada beberapa langkah yang bisa kamu gunakan untuk menjaga kesehatan mental dan emosional kamu. Berikut beberapa cara untuk mengatasi keluarga yang toxic, selamat membaca!
1. Menetapkan batasan dengan mereka

Punya batasan yang jelas memang sangat diperlukan jika merasa ada anggota keluarga kamu yang toxic. Amati perilaku atau situasi yang mungkin bisa bikin kamu merasa gak nyaman atau terganggu, dan buat batasan yang sehat untuk melindungi diri kamu sendiri.
Kamu mungkin perlu membatasi waktu yang dihabiskan dengan anggota keluarga atau membatasi informasi yang pribadi kepada mereka. Sehingga, kamu juga masih punya privasi yang perlu kamu jaga.
2. Coba bicarakan dengan jujur

Cobalah untuk berbicara dengan anggota keluarga yang punya perilaku toxic secara terbuka dan jujur. Ungkapkan isi hati kamu tentang perilaku mereka yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan kamu.
Gunakan bahasa yang tidak menyalahkan dan fokus pada perasaan kamu sendiri. Kamu bisa mengatakan dengan bahasa sopan namun jelas kalau kamu tidak suka dengan kritikan yang diberikan oleh mereka. Usahakan tidak menggunakan bahasa yang langsung menyudutkan, agar terhindar dari konflik yang lebih parah.
3. Cobalah untuk mencari bantuan

Jangan ragu untuk mencari bantuan dari orang lain selain dari keluarga kamu. Temui teman atau tetangga agar kamu bisa mendapatkan bantuan atau masukan tambahan. Sehingga, kamu bisa punya solusi dari masalah kamu.
Bicarakan dengan orang yang memang peduli tentang apa yang kamu alami dan bisa membantu kamu. Selain itu kamu juga akan merasa ada orang yang mau mendengar dan pastinya membuat kamu merasa tidak sendirian.
4. Coba pahami kondisi keluarga kamu yang toxic

Meskipun ini akan sulit, cobalah untuk pahami pendapat anggota keluarga kamu yang toxic. Mungkin mereka juga sedang punya masalah atau tekanan yang membuat mereka melakukan tindakan yang kurang sehat.
Cobalah untuk berbicara dengan penuh empati tetapi kamu juga harus tetap menjaga batasannya. Paham dengan apa yang di alami keluarga kamu bisa membuat kamu lebih mengerti keadaan yang sebenarnya.
5. Fokus pada diri kamu sendiri

Selama menghadapi keluarga yang toxic, kamu harus tetap fokus pada diri sendiri dan kenyamanan kamu sendiri. Lakukan aktivitas yang bisa kamu nikmati, temui orang-orang yang bisa buat kamu bahagia dan lakukan perawatan diri.
Menjaga hidup tetap seimbang dan sehat bisa membantu kamu tetap kuat dalam menghadapi tantangan yang ada di keluarga. Hal ini bisa mengurangi rasa lelah bahkan stres akibat ulah keluarga yang menjadi beban pikiran kamu.
6. Mengetahui kapan waktu untuk mundur

Terkadang, menghadapi keluarga yang toxic bisa menjadi yang terlalu berat untuk ditangani sendiri. Tahu waktu kapan kamu harus mundur dan mencari bantuan orang profesional merupakan langkah yang penting.
Mereka pasti bisa membantu kamu untuk mengatasi trauma, punya solusi tentang apa yang seharusnya kamu lakukan dan keputusan yang terbaik untuk hidup kamu. Punya keluarga yang toxic memang bukan hal yang mudah, tetapi dengan sikap yang tepat, kamu bisa mengurangi dampak negatifnya pada kehidupan kamu sendiri.
Tetap utamakan kesehatan dan kebahagiaan kamu dan ingatlah bahwa kamu tidak sendirian dalam menghadapi hidup ini. Teruslah komitmen untuk hidup yang lebih sehat dan berusaha untuk jaga tali silaturahmi keluarga dengan baik. Semoga membantu!