ilustrasi percakapan (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Bersikap baik pada saudara yang baru selesai menjalani masa hukuman tidak bermakna kamu tak perlu mewaspadai apa pun. Kehati-hatian tetap penting, apalagi dirimu berhadapan dengan orang yang pernah punya kasus serius sampai masuk penjara. Kalau ketika itu korbannya orang lain, tidak menutup kemungkinan suatu saat kamu bakal menjadi sasarannya.
Ingat bahwa perubahan seseorang dari negatif ke positif lebih sulit dibandingkan sebaliknya. Ada potensi untuknya mengulangi perbuatannya yang buruk. Bukannya berpikir negatif, tetapi lebih baik mengantisipasinya.
Maka dari itu, kamu tidak boleh lengah. Jika saudaramu terjerat kasus penipuan misalnya, kamu lebih baik jangan mau diajak berbisnis dengan modal besar olehnya meski iming-imingnya menarik hatimu. Apabila ia menanyakan alasanmu menolak ajakannya, bilang saja uangnya tidak ada atau kamu gak tertarik dengan bisnis itu.
Tidak perlu mengungkit kasusnya yang dapat membuatnya sakit hati. Kewaspadaanmu wajib ditambah kalau saudaramu pernah ditahan gara-gara penganiayaan. Sikap temperamental sulit untuk diubah secara drastis dan ia bisa kembali meledak sewaktu-waktu.
Walaupun secara pribadi kamu mengutuk kesalahan yang dilakukan saudara, memutuskan persaudaraan juga bukan sikap yang bijaksana. Kalau semua keluarganya bersikap demikian, potensinya untuk menjadi pribadi yang lebih buruk selepas keluar dari penjara menjadi lebih tinggi. Bicarakan keenam hal di atas pada keluarga besarmu supaya kalian bisa kompak dalam bertindak.