6 Skill Sosialisasi yang Harus Orangtua Ajarkan pada Anak Sejak Dini

Melansir dari verywellfamily.com, Psychological Science (2010) mempublikasikan sebuah penelitian. Anak-anak di usia dua tahun selalu menunjukkan keinginannya untuk berbagi, tiga sampai enam tahun cenderung mementingkan dirinya sendiri dan usia tujuh hingga delapan tahun mereka mulai peka kembali dan selalu ingin memberi.

Namun semua itu tetap saja bergantung pada peran orangtua, ya. Orangtua mesti pintar-pintar memberi penjelasan, di mana ia mesti berbagi, kepada siapa mereka berbagi dan makna dari berbagi itu seperti apa.

Kerja sama adalah keterampilan sosialiasasi selanjutnya yang mesti orangtua ajarkan pada anak. Bukan peran guru pada saat di sekolah saja yang mesti mengajarkan tentang hal ini. Dengan keterampilan bekerja sama, anak-anak akan memahami pentingnya berkontribusi, berpartisipasi dan saling membantu. Kerja sama pun akan membantu mereka berhasil dalam bergaul di suatu kelompok.

Mendengarkan menjadi salah satu komponen penting dari komunikasi yang sehat. Terlebih saat anak sudah memasuki bangku akademi, mendengarkan menjadi hal yang sangat penting karena si anak mesti menyerap dan memikirkan materi yang guru jelaskan.

Selain itu, mendengarkan pun sebagai upaya pelatihan agar si anak ketika berkomunikasi kelak dengan lingkungannya tidak mengganggu lawan bicara.

Hal lain yang tak kalah penting untuk diajarkan pada anak terkait sosialisasi adalah cara menghargai. Dengan pemikirannya yang terbatas dan sifatnya yang masih kekanak-kananan, anak-anak biasanya cenderung arogan. Oleh sebab itu, orangtua harus mengajari mereka tentang arti dan cara menghargai.

Semisal, tidak merebut makanan atau mainan orang lain, mengetuk pintu terlebih dahulu ketika bertamu atau menyapa, memberi salam pada orang lain atau bahkan hormat pada yang lebih tua.

Satu hal lainnya dalam bersosialisasi yang tak kalah penting dan mesti diajarkan pada anak sejak dini adalah kontak mata saat berbicara. Beri penjelasan pada si anak mengapa kontak mata saat berbicara itu penting. Terlebih biasanya anak-anak cenderung lupa dengan hal ini jika sedang asik dengan kegiatan yang sedang ia lakukan.

Kata-kata seperti mengucapkan "terimakasih", "permisi" atau "tolong" adalah perkataan sederhana terkait sopan santun yang anak biasanya malu untuk mengutarakannya. Orangtua mengajarkan hal seperti ini sebaiknya dengan praktik langsung di hadapannya dan dengan penjelasan yang masuk ke dalam logika mereka, karena anak-anak cenderung meniru apa yang dilihatnya dan apa yang dia dengar.

Anak adalah harapanmu di masa depan. Anak pun cerminan dari dirimu di masa kini. Oleh sebab itu, sangat penting mengajarkan dan memperlihatkan pada anak sesuatu hal yang baik. Dan yang paling utama dan dasar dalam menjalani kehidupan adalah skill dalam bersosialisasi.