6 Tips sebelum Mengizinkan Anak Hujan-hujanan, Awas Petir dan Angin!

Ketika musim hujan mulai datang, anak-anak biasanya sangat antusias untuk bermain hujan-hujanan. Begitu langit mendung, mereka sudah tidak sabar menunggu hujan turun. Kalau kamu gak mengunci pintu, anak bisa langsung berlari ke luar saat hujan deras mengguyur.
Bermain hujan-hujanan memang seru. Apalagi bersama teman-teman sebaya. Barangkali dulu pun dirimu senang melakukannya bareng anak-anak tetangga. Melarang anak bermain hujan sama sekali selain tidak mudah juga dapat mengurangi kenangannya ketika dewasa nanti.
Namun, mengizinkannya bermain air hujan juga gak boleh sembarangan. Risiko keamanan harus benar-benar dipikirkan. Dari beberapa bulan musim hujan, boleh jadi cuma sebagiannya yang cocok untuk anak hujan-hujanan. Simak enam tips berikut sebelum kamu atau pasangan mengizinkan anak hujan-hujanan.
1. Kondisi anak harus fit

Anak yang suka hujan-hujanan memang gak akan memedulikan kondisinya sendiri. Ia sudah menunjukkan gejala batuk dan pilek pun pasti masih ingin hujan-hujanan di luar. Kamu sebagai orangtua harus dapat menegakkan peraturan demi kebaikan anak. Sekali dirimu bilang tidak boleh hujan-hujanan dulu berarti gak ada negosiasi.
Bahkan bila anak merengek, kamu mesti bertahan pada aturan tersebut. Jelaskan juga alasannya supaya dia belajar memahaminya. Jika daya tahan tubuhnya sudah menurun, terkena dinginnya air hujan nanti malah tambah sakit. Anak yang seharusnya besok masih bisa bersekolah menjadi harus izin gak masuk.
Jangankan anak yang sudah ada tanda-tanda kurang enak badan. Bila kesehatannya baik tetapi besok ada kegiatan penting di sekolah yang menuntutnya untuk tampil prima, anak sebaiknya juga dilarang hujan-hujanan. Seperti besok ada ujian atau anak hendak mengikuti lomba dan pementasan. Takutnya habis ia hujan-hujanan malah meriang.
2. Gak ada petir dan angin kencang

Di awal musim hujan biasanya terjadi angin kencang dan petir. Walau anak ingin sekali merasakan hujan-hujanan setelah berbulan-bulan kemarau, kamu dan pasangan harus mampu mencegahnya. Sekalipun ada banyak bangunan tinggi di sekitar, musibah tidak tahu kapan akan terjadi.
Jangan sampai anak tersambar petir atau tertimpa sesuatu yang roboh atau diterbangkan angin kencang. Beri tahu anak bahwa ia hanya boleh hujan-hujanan saat tak ada petir serta angin kencang. Jelaskan berbagai bahayanya sembari kalian melihat hujan dari balik jendela.
Daripada main hujan-hujanan dan berbahaya, lebih enak anak tidur saja. Ajak anak ke kamar dan bacakan dongeng atau segala pengetahuan tentang hujan, petir, serta angin sampai ia mengantuk. Demikian pula saat di awal hujan turun tidak ada petir dan angin kencang sehingga anak hujan-hujanan. Begitu petir serta angin kencang muncul, segera bawa anak masuk.
3. Lokasi bebas kendaraan

Paling aman anak hujan-hujanan di halaman rumah yang masih dibatasi dengan pagar. Ini menghindarkannya dari bahaya tertabrak kendaraan ketika bermain. Ingat bahwa pengendara pun tidak bisa disalahkan bila anak sampai tertabrak ketika hujan-hujanan di jalan.
Gak mudah untuk pengendara melihat ke depan dengan jelas dan mengendalikan motornya di tengah hujan deras. Ia baru menyaksikan anak setelah jarak mereka amat dekat. Bagaimanapun juga, baik saat hujan atau tidak, jalan memang bukan tempat yang aman untuk bermain.
Kalau di rumahmu tidak ada halaman terbuka sekecil apa pun, lebih baik tak mengizinkan anak hujan-hujanan di luar. Mending kalian bikin hujan buatan dengan mengencangkan aliran shower atau pakai slang biasa. Hanya karena rumahmu ada di dalam gang dan cuma sepeda motor yang bisa lewat, bukan berarti anak boleh hujan-hujanan di sana. Jika sampai anak tertabrak oleh tetangga, nanti hubungan kalian selamanya kurang baik.
4. Tidak licin dan dekat selokan atau tempat sampah

Air yang terus mengalir membuat permukaan tanah, lantai, atau jalan lebih licin daripada saat kering. Apalagi bila di permukaannya sudah ditumbuhi lumut. Anak bakal lebih mudah terpeleset. Maka pastikan anak cuma hujan-hujanan di titik yang tidak berlumut. Halaman dengan lantai semen, paving block, hingga ubin atau keramik perlu lebih sering disikat di musim hujan.
Kapan pun anak ingin hujan-hujanan menjadi sudah aman. Selain itu, cegah anak hujan-hujanan di dekat selokan. Kalau hujan begitu deras, selokan bisa tidak terlihat. Nanti anak terperosok dan terluka. Bila air dari selokan meluap juga amat kotor sehingga membahayakan kulit anak.
Titik hujan-hujanan pun harus cukup jauh dari tempat sampah. Sebab tempat sampah yang tak tertutup bakal terkena air hujan lalu kotorannya ikut mengalir ke mana-mana. Tanpa disadari, air superkotor ini mengenai kaki anak. Pastikan juga lokasi tersebut bersih dari benda tajam seperti paku atau pecahan genting dan botol kaca.
5. Sebentar saja

Mandi dengan air bersih saja gak boleh lama-lama apalagi hujan-hujanan. Pun air hujan umumnya bikin tubuh lebih cepat kedinginan daripada air bersih. 5 sampai 10 menit ketika hujan turun cukup deras sudah cukup untuk anak main hujan-hujanan. Batas waktu ini harus disepakati dengan anak biar dia gak terus meminta perpanjangan waktu.
Sampaikan pada anak bahwa musim hujan masih panjang. Lebih baik hujan-hujanannya sebentar saja biar dia gak jatuh sakit. Kalau anak hujan-hujanan terlalu lama dan sakit, besok malah tak bisa melakukannya lagi. Bila anak hujan-hujanan bersama sejumlah teman, mereka juga perlu diberi tahu hal tersebut.
Sebab jika kawan-kawannya masih seru hujan-hujanan, anakmu pasti ingin terus bersama mereka. Kamu juga bisa memakai iming-iming agar anak mau masuk rumah tepat waktu. Seperti sudah ada secangkir cokelat panas dan pisang keju yang menunggu. Keseruan anak bermain air hujan cuma bisa dijeda dengan makanan dan minuman yang disukainya.
6. Habis itu langsung mandi

Anak mesti mengerti bahwa mandi air hujan tidak sama dengan mandi biasa. Oleh sebab itu, anak tak boleh menunda mandi setelah hujan-hujanan. Langsung arahkan anak ke kamar mandi biar ia tak mampir-mampir dulu ke berbagai ruangan. Jangan pula membiarkan anak cuma mengeringkan diri dengan handuk tanpa mandi.
Menunda waktu mandi setelah anak hujan-hujanan cenderung membuatnya lebih gampang kedinginan. Namun dengan langsung mandi, kamu tidak menyiapkan air hangat pun tak apa. Jangan lupa anak juga mesti keramas agar seluruh jejak air hujan bersih.
Siram tubuh anak 1 atau 2 kali saja karena sudah basah. Kemudian keramas, bersabun, gosok sela-sela jari kaki dan tangannya, dan bilas. Lakukan dengan cepat sebelum dia kedinginan. Hujan-hujanan di halaman rumah sendiri lebih baik sebab anak juga menjadi lebih cepat mandi setelahnya.
Mengizinkan anak hujan-hujanan dan kemudian melihat mereka main air hujan barangkali bikin kamu seperti sedang mengenang masa kecil. Akan tetapi, jangan keasyikan sampai dirimu kurang mengawasi anak atau membiarkannya terlalu lama hujan-hujanan. Baik dia hujan-hujanan sendirian atau bareng teman, pastikan kamu selalu ada untuk menjaganya. Bila dirimu atau pasangan sedang tak di rumah, larang anak keluar rumah ketika hujan turun.