Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anak memakan real food (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Melibatkan anak dalam proses memasak untuk meningkatkan minat terhadap makanan sehat dan melatih keterampilan motorik serta kesabaran.

  • Gunakan bentuk dan warna menarik pada camilan real food untuk menarik perhatian anak sebelum mencicipi makanan tersebut.

  • Sajikan camilan real food dalam bentuk cerita atau tema yang disukai anak untuk membuat pengalaman makan menjadi lebih hidup dan menyenangkan.

Mengenalkan pola makan sehat kepada anak merupakan tantangan tersendiri bagi banyak orang tua. Salah satu pendekatan yang mulai populer adalah dengan memperkenalkan real food, yakni makanan asli tanpa proses pengolahan berlebih dan tanpa tambahan bahan kimia sintetis. Real food memiliki manfaat besar untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, karena kaya akan nutrisi alami, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh.

Namun, anak-anak cenderung lebih tertarik pada makanan olahan dengan warna mencolok dan rasa yang kuat karena mengandung tambahan perisa dan gula. Hal ini menjadikan proses peralihan ke camilan sehat seperti real food perlu dilakukan dengan cara yang menyenangkan, kreatif, dan tidak memaksa.

Berikut ini ketujuh cara seru yang bisa diterapkan untuk memperkenalkan camilan real food kepada anak. Simak sampai habis, ya!

1. Libatkan anak dalam proses memasak

ilustrasi sayur-sayuran dalam diet mediterania (pexels.com/Ella Olsson)

Salah satu cara yang paling efektif untuk mengenalkan real food adalah dengan melibatkan anak dalam proses memasak. Anak-anak biasanya merasa bangga dan antusias ketika berkontribusi langsung terhadap apa yang mereka makan. Dengan melibatkan mereka dalam aktivitas dapur, anak akan memiliki rasa tanggung jawab terhadap makanan yang telah disiapkan bersama, termasuk camilan sehat.

Aktivitas seperti mencuci buah, mengaduk adonan, atau menyusun potongan sayur ke dalam wadah bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan edukatif. Selain meningkatkan ketertarikan terhadap makanan sehat, kegiatan ini juga melatih keterampilan motorik, kesabaran, dan koordinasi tangan-anak. Ciptakan suasana yang menyenangkan selama di dapur agar anak tidak merasa seperti sedang menjalani tugas, tetapi justru bermain sambil belajar.

2. Gunakan bentuk dan warna yang menarik

ilustrasi anak memakan real food (freepik.com/jcomp)

Anak-anak sangat peka terhadap tampilan visual. Warna cerah dan bentuk yang unik dapat menarik perhatian mereka, bahkan sebelum mencicipi makanan tersebut. Dengan memanfaatkan warna alami dari buah dan sayuran, camilan real food bisa disulap menjadi sajian yang menggoda tanpa tambahan pewarna buatan.

Gunakan cetakan berbentuk binatang, bintang, atau tokoh kartun favorit untuk menyajikan potongan buah, sayur, atau olahan sehat lainnya. Misalnya, potongan semangka berbentuk hati atau wortel berbentuk bintang akan jauh lebih menarik bagi anak dibandingkan potongan biasa. Permainan bentuk dan warna ini membantu anak membangun asosiasi positif terhadap makanan sehat dan secara tidak langsung mengurangi ketergantungan pada camilan olahan yang biasanya dikemas dengan tampilan mencolok.

3. Sajikan dalam bentuk cerita atau tema

ilustrasi anak memakan real food (freepik.com/freepik)

Mengaitkan camilan real food dengan cerita atau tema yang disukai anak merupakan pendekatan kreatif yang bisa memberikan pengalaman menyenangkan saat makan. Misalnya, camilan sehat seperti potongan apel dan pisang bisa dijadikan bagian dari "petualangan di hutan buah", atau sayuran hijau seperti brokoli dapat diperkenalkan sebagai "pohon ajaib" dari dunia peri. Imajinasi anak akan membuat pengalaman makan menjadi lebih hidup dan menyenangkan.

Tema-tema seperti piknik di taman, petualangan luar angkasa, atau pasar buah bisa diterapkan dalam penyajian camilan sehat. Gunakan piring warna-warni, serbet bermotif, atau properti kecil untuk menciptakan suasana makan yang sesuai tema. Pendekatan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga membangun antusiasme dan kebiasaan positif dalam mengonsumsi real food secara konsisten.

4. Buat jadwal khusus camilan sehat

ilustrasi anak memakan real food (freepik.com/pvproductions)

Mengenalkan camilan real food bisa lebih efektif jika dijadikan bagian dari rutinitas harian. Dengan membuat jadwal khusus untuk waktu camilan sehat, anak akan terbiasa mengasosiasikan waktu tertentu dengan makanan bergizi. Konsistensi ini akan membantu membentuk pola makan yang seimbang dan mencegah konsumsi camilan tidak sehat secara berlebihan.

Jadwal camilan bisa disesuaikan dengan waktu istirahat siang, setelah bermain, atau saat belajar. Pastikan camilan yang disajikan bervariasi dan tetap menarik. Sertakan buah segar, potongan sayur dengan saus hummus, atau puding chia sebagai pilihan camilan yang bergizi. Rutinitas ini juga bisa menjadi momen istimewa untuk menjalin kedekatan antara orang tua dan anak sambil memperkenalkan nilai-nilai gizi secara tidak langsung.

5. Biarkan anak memilih sendiri

ilustrasi anak memakan real food (freepik.com/gpointstudio)

Memberikan anak kesempatan untuk memilih camilan real food sendiri akan meningkatkan rasa percaya diri dan keterlibatannya dalam proses makan. Anak-anak yang diberi pilihan cenderung merasa lebih dihargai dan memiliki kendali terhadap apa yang mereka konsumsi. Ini merupakan langkah penting dalam membangun hubungan yang sehat dengan makanan sejak usia dini.

Sediakan beberapa pilihan camilan sehat dalam jumlah kecil, lalu biarkan anak memilih mana yang ingin mereka makan. Misalnya, tawarkan potongan buah naga, semangka, atau melon dalam mangkuk-mangkuk kecil. Pilihan ini bisa dilakukan saat sarapan, waktu istirahat, atau sore hari. Selain membuat anak merasa berdaya, pendekatan ini juga melatih kemampuan mengambil keputusan yang bijak dalam memilih makanan.

6. Kombinasikan dengan aktivitas menyenangkan

ilustrasi buah-buahan (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Mengaitkan waktu camilan sehat dengan aktivitas menyenangkan akan menciptakan suasana yang positif dan membentuk asosiasi yang baik terhadap makanan sehat. Aktivitas seperti membaca buku, menonton film edukatif, atau bermain sambil makan camilan bisa menjadi strategi yang efektif untuk memperkenalkan real food secara alami dan tidak memaksa.

Misalnya, setelah bermain di taman, anak bisa disuguhi camilan berupa potongan buah segar atau sayur kukus yang disajikan dengan saus favorit. Atau, saat membaca buku bertema alam dan tumbuhan, camilan yang terinspirasi dari cerita tersebut bisa disajikan untuk memperkaya pengalaman anak. Pendekatan ini membuat waktu makan tidak terasa seperti kewajiban, melainkan bagian dari kegiatan menyenangkan yang dinantikan setiap harinya.

7. Berikan teladan yang konsisten

ilustrasi anak memakan real food (freepik.com/freepik)

Anak-anak belajar banyak dari meniru orang-orang di sekitarnya, terutama orang tua. Memberikan teladan dalam mengonsumsi real food secara konsisten akan memberi pengaruh besar dalam membentuk kebiasaan makan sehat anak. Ketika anak melihat orang tuanya menikmati camilan sehat dengan antusias, mereka cenderung ingin mencoba hal yang sama.

Teladan bisa dimulai dari kebiasaan sederhana, seperti mengonsumsi buah sebagai camilan sore, menikmati salad sebagai hidangan sampingan, atau minum air putih secara teratur. Hindari menunjukkan ketidaksukaan terhadap makanan sehat di depan anak, karena hal itu bisa memengaruhi persepsi mereka. Dengan menampilkan sikap positif terhadap real food, anak akan lebih mudah menerima dan menjadikan makanan tersebut sebagai bagian dari keseharian mereka.

Dengan pendekatan yang menyenangkan dan penuh kasih, proses ini bisa menjadi pengalaman yang mempererat hubungan antara orang tua dan anak. Makanan bukan sekadar pemenuh kebutuhan biologis, tetapi juga sarana komunikasi, edukasi, dan cinta yang bisa ditanamkan sejak dini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team