Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Manfaat Storytelling bagi Anak, Buat Mereka Makin Imajinatif 

ilustrasi kegiatan storytelling (pexels.com/Antoni Shkraba)

Storytelling atau mungkin biasa kita kenal dengan bercerita merupakan salah satu kegiatan yang dapat membantu anak dalam masa perkembangannya. Kegiatan ini tidak harus dengan membacakan dongeng atau buku kepada anak. Dapat juga dengan mengarang cerita sendiri yang tentunya dapat menarik minat anak.

Bercerita boleh dibiasakan kepada anak saat sebelum tidur atau pun saat bermain bersama anak. Kenapa harus dibiasakan storytelling ini kepada anak? Iya, karena penting sekali peranan kegiatan bercerita ini dalam aspek perkembangan anak.

Tidak hanya itu, kegiatan ini juga dapat semakin memperkuat hubungan kelekatan orangtua dan anak. Faktanya masih banyak lagi manfaat storytelling ini bagi anak. Dikutip dari Rambe et al., (2021) dalam Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, terdapat tujuh manfaat lain dari kegiatan strorytelling bagi anak. Penasaran? Yuk, segera simak penjelasannya berikut.

1. Mengembangkan kemampuan imajinasi anak

ilustrasi kemampuan imajinasi anak (pexels.com/cottonbro studio)

Berbagai cerita yang dibacakan kepada anak akan membuat mereka membayangkan berbagai cerita tersebut. Seolah-olah mereka langsung melihat kejadian tersebut. Ini akan membantu anak semakin imajinatif.

Apalagi jika ayah bunda dapat membacakannya dengan cara yang menarik. Membuat anak semakin kreatif dan imajinatif membayangkan berbagai alur cerita maupun bacaan. Anak pun akan mengikuti bagaimana ekspresi dari orangtua mereka yang membacakan cerita tersebut.

2. Meningkatkan kemampuan berbahasa dan kosa kata

ilustrasi meningkatkan kemampuan bahasa anak (pexels.com/Antoni Shkraba)

Bahasa anak akan semakin berkembang dengan storytelling berbagai cerita. Mereka akan menyerap berbagai kosa kata baru. Tidak hanya tahu, metode storytelling ini juga mempermudah anak mengerti akan makna kosa kata dan bahasa. Jika ingin menambah berbagai bahasa asing, kegiatan bercerita ini juga dapat menjadi salah satu alternatif untuk mempermudah anak menguasai bahasa asing tersebut.

3. Meningkatkan rasa ingin tahu

ilustrasi meningkatkan rasa ingin tahu anak (pexels.com/Nikhil Singh)

Pengetahuan dari cerita-cerita yang dibacakan membuat anak semakin penasaran dengan cerita-cerita lain. Mereka akan terus penasaran dengan berbagai cerita yang belum pernah mereka dengar. Melalui storytelling ini membuat mereka tertarik ingin tahu lagi berbagai macam cerita atau pun berbagai macam bacaan yang ingin mereka dengarkan.

4. Mengembangkan kemampuan bercerita anak

ilustrasi kemampuan bercerita anak (pexels.com/Artem Podrez)

Anak akan meniru dari apa yang dilihatnya. Saat orangtua membacakan cerita, mereka akan mengamati dan meniru bagaimana orangtua mengekspresikan ceritanya. Mereka akan meniru gaya berceritanya dan ini akan membantu mengembangkan kemampuan bercerita anak. Dengan berbagai ekspresi dari yang mereka lihat juga dapat membantu mereka mengekspresikan diri saat anak bercerita akan pengalaman dirinya.

5. Menciptakan proses belajar yang menyenangkan

ilustrasi belajar yang menyenangkan (pexels.com/Artem Podrez)

Metode bercerita juga dapat menjadi alternatif untuk membuat proses belajar semakin menyenangkan. Anak akan lebih menikmati proses belajar ini karena terlihat seperti bermain saja. Apalagi jika orangtua mampu menceritakan dengan cara-cara yang menarik, akan membuat anak semakin terus mau belajar. Storytelling ini juga dapat menjadi variasi metode belajar agar belajar tidak terkesan membosankan bagi anak.

6. Mengembangkan kemampuan sosial anak

ilustrasi kemampuan sosial anak (pexes.com/Ron Lach)

Bercerita dapat membantu anak menjadi bagian dari lingkungan sosial mereka. Secara tidak langsung kegiatan bercerita akan membangun interaksi dan komunikasi anak terhadap lingkungan sekitarnya. Mereka akan lebih tahu bagaimana membangun interaksi yang baik dari cerita-cerita yang dibacakan. Sehingga saat anak bersosialisasi mereka sudah tahu bagaimana menyikapi suatu hal yang terjadi.

Seperti yang dikutip dalam jurnal tersebut, Isik (2016) menjelaskan “Stories also help children to become part of their social surroundings” Cerita-cerita tersebut menjembatani anak menjadi bagian dari lingkungan sosial sekitar mereka. Secara tidak langsung anak merasakan bagaimana dirinya sebagai makhluk sosial.

7. Memperluas literasi akan nilai budaya dan etika

ilustrasi mengajarkan etika melalui storytelling (pexels.com/Kamaji Ogino)

Berbagai cerita yang dibacakan kepada anak, membuat mereka bertambah literasinya. Terutama akan nilai-nilai budaya dan etika yang terkandung dalam cerita yang dibacakan. Mereka akan tambah mengetahui tentang makna akan budaya, tradisi, dan moral yang mereka dapatkan dari cerita. Sehingga dengan storytelling ini akan memperkuat nilai-nilai budaya dan bahkan etika dari anak sendiri.

Semmler dan Williams menyatakan “Stories can reinforce cultural values and even ethics” (Chauvin, Ida A. & Latoya A. Pierce, 2019)

Bagaimana ayah bunda, manfaatnya banyak sekali bukan kegiatan storytelling ini? Jadi, mulai dari sekarang sempatkan melakukan kegiatan ini bersama anak. Bacakan mereka cerita dengan cara menarik yang terus membuat anak tertarik mendengarkan dan belajar. Berikan kesan anak asyiknya dari belajar itu sendiri. Yuk, ayah bunda terus optimalkan perkembangan anak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siti Nur Holifah
EditorSiti Nur Holifah
Follow Us