Setelah menjadi orangtua tunggal selama beberapa bulan atau tahun, kita mungkin ingin memiliki pasangan lagi dan berumah tangga. Secara status, tentu saja hal ini sangat boleh dilakukan. Terlebih bila sudah ada seseorang yang terasa cocok di hati.
Akan tetapi, keinginan membuka lembaran hidup yang baru bersama seseorang boleh jadi terhalangi oleh buah hati sendiri. Anak tampaknya tidak mendukung bahkan sangat marah ketika kita menyampaikan keinginan tersebut. Kalau anak telah mengambek, tentu kita tak bisa begitu saja melanjutkan rencana hidup bersama seseorang.
Jangan stres dulu apalagi terlibat pertengkaran baik dengan anak maupun kekasih hati. Kita perlu memahami kondisi psikis anak kemudian membicarakannya dengan pasangan agar sama-sama mengerti. Biasanya, penolakan anak atas ide pernikahan lagi ayah atau ibunya disebabkan oleh delapan hal berikut.
