5 Keresahan dan Tantangan Jadi Orangtua Millennials, Siap Hadapi?

Begini cara Tasya Kamila hadapi dilema ibu muda

Di era yang pesat dengan perkembangan teknologi, orangtua baru millennials dihadapkan dengan tantangan sekaligus kemudahan. Masih ada yang clueless dengan pola asuh yang tepat. Bisa juga, pengalaman orangtua di masa kecil akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

Untuk itu, pasangan suami dan istri, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A dan Garri Juanda, mengembangkan aplikasi ekosistem parenting 'Tentang Anak'. Melalui Press Conference Grand Launch Aplikasi dan Pekan Tumbuh bersama Tentang Anak pada Jumat (11/2/2022), ternyata banyak sekali keresahan dan tantangan yang melatarbelakangi terciptanya aplikasi 'Tentang Anak'. 

Tasya Kamila sebagai mom figure juga menyampaikan pendapat terkait keresahannya sebagai ibu muda, nih. Simak ulasannya berikut ini.

1. Masih banyak orangtua yang percaya dengan mitos, hoaks, atau parenting turun menurun

5 Keresahan dan Tantangan Jadi Orangtua Millennials, Siap Hadapi?Liputan Press Conference Grand Launch Aplikasi dan Pekan Tumbuh bersama Tentang Anak. Jumat (11/2/2022). IDN Times/Adyaning Raras

Dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A dan Garri Juanda sebagai pasangan suami-istri dan Co-Founder Tentang Anak, melihat bahwa masih banyak sekali orangtua percaya dengan informasi yang kurang valid kebenarannya. Mitos, hoaks, hingga gaya parenting turun menurun, contohnya. Padahal, untuk mengoptimalkan tumbuh kembang itu, juga harus dimulai dengan pengasuhan yang baik di rumah.

"Gara-gara waktu itu (pandemik_red) banyak di rumah, jadi sering buka sosial media. Lihat berita parenting kok ilmunya kurang banyak yang sesuai dengan jurnal atau evidence based sehingga aku berharap bisa menyambungkan banyak ahli dengan masyarakat," tutur dr. Mesty.

Sebagai dokter anak, ini tentu menimbulkan kegelisahan baginya. Menurut dr. Mesty, apa yang terjadi dengan orangtua gak lepas dari pengalaman masa kecil. Segala inner child, luka batin, kelebihan, dan kekurangannya.

Alhasil, Tentang Anak hadir untuk memastikan bahwa anak-anak di rumah bisa diasuh seoptimal mungkin dengan pengasuhan yang baik. Gak cuma aplikasi saja, banyak webinar atau pun IG Live yang bertujuan memberikan edukasi seputar parenting.

2. Dokter spesialis anak sedikit, padahal ada banyak anak yang harus dijangkau, sehingga perlu ada edukasi secara digital

5 Keresahan dan Tantangan Jadi Orangtua Millennials, Siap Hadapi?Liputan Press Conference Grand Launch Aplikasi dan Pekan Tumbuh bersama Tentang Anak. (dok. Tentang Anak))

Terpapar oleh teknologi, membuat orangtua millennials selalu mengandalkan internet sebagai sumber utama pengasuhan. Hal ini juga yang melatarbelakangi berkembangnya Tentang Anak untuk bisa beradaptasi dan memberi edukasi yang sesuai dengan audience.

Tentunya, kita memerlukan sumber informasi yang tepat dan relevan. Sayangnya, kondisi di lapangan menunjukkan jumlah dokter anak yang tidak sepadan dengan jumlah anak di Indonesia.

"Data terakhir ada 80 juta anak dan remaja. 30 juta anak usia 9--6 tahun. Dokter anak jumlahnya hanya 5 ribu dan gak cukup menangani seluruh anak Indonesia. Untuk Indonesia yang lebih baik, kita harus konsentrasi pada anak usia dini. Dua tahun pertama kehidupan itu fase paling penting untuk perkembangan otak. Sementara 30 persen mengalami gangguan perkembangan dari ringan sampai berat sehingga tumbuh kembang gak optimal. Selain itu, 1 dari 3 anak juga masih mengalami stunting. Akibatnya, otaknya tidak berkembang dengan baik," ungkap Prof. Dr. dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.A(K), Dewan Penasihat Tentang Anak.

Untuk mengakomodasi tantangan ini, dr. Mesty dan suami memutuskan untuk mengundang serta bekerja sama dengan banyak pakar untuk menciptakan informasi berkualitas.

"Sekarang kita udah punya 14 expert yang memang lulusan terbaik, fokus pada psikologi anak dan sudah ahli di bidangnya. Parenting itu sangat luas, namun kita tetap berusaha memberikan wadah. Semua infomasi sudah divalidasi dan lengkap di Tentang Anak," jelas Garri.

3. Orangtua baru terkadang masih clueless dan butuh panduan dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak

5 Keresahan dan Tantangan Jadi Orangtua Millennials, Siap Hadapi?Liputan Press Conference Grand Launch Aplikasi dan Pekan Tumbuh bersama Tentang Anak. Jumat (11/2/2022). IDN Times/Adyaning Raras

Garri menuturkan bahwa ia cukup clueless sebagai seorang bapak beranak dua. Menurutnya, pengetahuan yang ia perlukan dari sisi bapak itu kurang sekali. Hal ini juga dirasakan pelantun lagu Aku Anak Gembala, Tasya Kamila, yang juga clueless sejak pertama kali hamil.

dm-player

"Ketika menjadi ibu dan orangtua baru, banyak banget yang berubah. Mulai dari pertama hamil, banyak yang clueless. Aku rasa, parenting is lifetime learning. Tiap tahapan perkembangan pasti ada tantangannya. Apalagi di era pandemik, gak banyak kesempatan untuk menggali informasi langsung dengan datang ke fasilitas kesehatan," ceritanya. 

Solusinya, Tasya banyak bertanya pada sesama ibu-ibu lainnya. Sebagai generasi millennials pun, ia selalu mencari informasi seputar kesehatan dan tumbuh kembang anak via sosial media dan teknologi digital lainnya.

"Ini juga jadi challenge gimana kita bisa menyaring informasi supaya info itu benar-benar valid dan kredibel. Dengan banyak source of information, kita jadi bingung mana yang bener, mana yang sebenernya mitos dan hoaks," lanjutnya.

Tantangan besar yang ia hadapi ialah penerapan pola asuh yang ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Secara teori, orangtua akan banyak mencari dan mendapatkan wawasan. Akan tetapi, praktiknya tidak mudah sehingga butuh support system yang baik untuk bisa saling sharing dan diskusi dengan para ahli.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Belum Memiliki Kemampuan Parenting yang Cukup, Sulit!

4. Orangtua masih perlu edukasi tambahan untuk mengurangi beban dan lebih percaya diri dalam mengasuh anak

5 Keresahan dan Tantangan Jadi Orangtua Millennials, Siap Hadapi?Liputan Press Conference Grand Launch Aplikasi dan Pekan Tumbuh bersama Tentang Anak. Jumat (11/2/2022). IDN Times/Adyaning Raras

Di samping keresahan terhadap informasi yang benar atau tidak, rupanya para ibu muda masih memiliki banyak keresahan lainnya. Salah satu kekhawatiran akibat pandemik yang dirasakan Tasya adalah anak jadi kurang explore. Dari sisi bapak, Garri pun merasa mati gaya ketika bermain dengan anak.

"Di aplikasi Tentang Anak, ada list milestones yang harus dicapai dan diinfokan juga stimulasinya seperti apa. Banyak ide kegiatan untuk menemani anak jadi tetap berfaedah walaupun di rumah aja. Cari resep MPASI juga aman karena sudah dihitung nustrisinya," ujar Tasya.

Agar orangtua millennials bisa lebih percaya diri dalam mengasuh anak, Tentang Anak menggagas Pekan Tumbuh Bersama dari tanggal 11--25 Februari. Seluruh webinar gratis dengan berbagai pakar dalam bidangnya. Tujuannya membantu orangtua agar bisa mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

5. Kesulitan mengomunikasikan informasi seputar tumbuh kembang anak atau tips parenting pada kakek-nenek

5 Keresahan dan Tantangan Jadi Orangtua Millennials, Siap Hadapi?Liputan Press Conference Grand Launch Aplikasi dan Pekan Tumbuh bersama Tentang Anak. (dok. Tentang Anak)

Banyak sekali terjadi perbedaan pola asuh antara zaman dulu dan sekarang. Masalah ini juga dirasakan Tasya Kamila, tetapi ia berhasil mengatasinya tanpa menimbulkan konflik dengan kakek dan nenek si kecil.

"Sebagai orangtua, kita udah set up rules. Eh, ketemu sama nenek-kakeknya, buyar semua. Kalau menurutku, ada hal-hal yang bisa kita tolerate dan ada yang gak bisa, seperti kesehatan dan tumbuh kembang. Mungkin kita harus menjelaskan ke orangtua kita," katanya.

Agar tidak terjadi kesalahpahaman, Tasya harus menjelaskan kepada orangtuanya. Salah satu cara berkomunikasi yang tepat juga mengajak orangtua untuk konsultasi bersama atau membaca informasi bersama dari artikel yang memang dibuat oleh expert.

"You are doing great. Namanya orangtua pastinya kita ingin memberikan yang terbaik buat si kecil. Kita harus semangat terus buat belajar dan cari sumber yang kredibel dan valid soal tahapan perkembangan anak. Jangan cuma dengerin mitos doang, tapi cari tahu juga kebenarannya seperti apa. Kalau sudah tahu tahapan perkembangan atau milestones anak, kita jadi tahu apa yang anak butuhkan dan bagaimana cara kita memenuhi kebutuhan tersebut," tutup Tasya.

Menurut dr. Mesty, orangtua harus lebih berupaya terlibat. Dalam sehari, minimal 30 menit untuk quality time bersama anak, seperti yang disebutkan dalam riset dan WHO. Lalu, bagaimana denganmu? Adakah keresahan dan tantangan sebagai orangtua millenials? 

Baca Juga: 5 Alasan Ayah Wajib Ikut Serta dalam Setiap Pengasuhan Anak di Rumah

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya