Pentingnya Me Time buat Ibu, 70 Persen Cenderung Bahagia

Support system yang baik mendorong ibu berperasaan positif

Berperan menjadi ibu bukanlah tanggung jawab yang mudah. Akibat terfokus pada anak, sebagian besar ibu kerap melupakan pentingnya merawat diri sendiri secara fisik maupun mental. Data WHO tahun 2019 mengungkapkan bahwa ada sekitar 10 persen ibu hamil dan 13 persen ibu melahirkan mengalami gangguan mental.

Kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar menjadi salah satu penyebab ibu mengalami depresi awal atau gangguan mental lainnya. Lantas, seperti apa data sekaligus kiat-kiat yang harus dilakukan agar ibu tetap sehat secara mental?

1. Sekitar 40 persen perempuan di Indonesia mengalami banyak perasaan negatif setelah menjadi ibu

Pentingnya Me Time buat Ibu, 70 Persen Cenderung Bahagiailustrasi ibu (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dilakukan kepada lebih dari 1200 ibu di seluruh Indonesia, Orami mengungkapkan data survei bahwa terdapat 40 persen perempuan yang merasakan lelah, takut, dan marah setelah mereka menjadi ibu. Perasaan-perasaan negatif ini berkaitan dengan kurangnya waktu untuk diri sendiri atau me time.

Menjadi ibu berarti memiliki tanggung jawab baru untuk mengurus anak. Itulah mengapa seorang ibu menjadi kekurangan waktu untuk menyenangkan diri sendiri. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh dukungan dari lingkungan, pasangan, dan keluarga.

Data survei juga menjelaskan bahwa 7 dari 10 ibu belum pernah mengakses layanan psikolog. Ada yang merasa belum membutuhkan, tidak memiliki waktu dan biaya, tidak ada dukungan dari keluarga. Padahal bantuan profesional mungkin akan sedikit membantu memulihkan kondisi mental ibu yang terlalu lelah.

2. Sebanyak 70 persen ibu yang memiliki waktu me time cenderung merasa bahagia

Pentingnya Me Time buat Ibu, 70 Persen Cenderung Bahagiailustrasi ibu (pexels.com/Gustavo Fring)

Survei Orami menunjukkan bahwa ada 24,5 persen ibu yang tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri. Sebagian besar disibukkan dengan kegiatan domestik rumah tangga dan tidak ada yang membantu pekerjaan rumah tangga. Ibu yang bekerja juga menjadi sulit untuk bisa me time.

Tak jarang, para ibu merasa bahwa dirinya harus ada 100 persen untuk keluarganya. Di samping itu juga ada batasan dari pasangan yang kemudian membuat ibu tidak bisa bergerak secara leluasa.

Sementara, ada 70 persen ibu yang memiliki waktu untuk diri sendiri atau me time cenderung dikelilingi oleh perasaan positif. Mereka merasa bahagia, bangga, dan percaya diri. Mereka melakukan beragam aktivitas sederhana mulai dari membuka media sosial, menekuni hobi, berbelanja, atau sekadar makan bersama teman di luar.

3. 9 dari 10 ibu memiliki perasaan positif ketika mendapatkan support system yang baik

Pentingnya Me Time buat Ibu, 70 Persen Cenderung Bahagiailustrasi keluarga (pexels.com/pixabay)
dm-player

Untuk bisa menjadi bagian dari 70 persen ibu yang merasa bahagia tersebut, ada kaitannya dengan seberapa besar peran support system di lingkungan sekitar. Ada 9 dari 10 ibu yang memiliki perasaan positif ketika ada dukungan dari suami, anak, orangtua, maupun lingkungan terdekat lainnya.

Sebanyak 71 persen orangtua menjadi support system terbesar seorang ibu. Disusul oleh suami (61 persen), saudara kandung (42 persen), dan pendukung lain. Menariknya, survei juga menjelaskan bahwa ada 94 persen suami yang turut mendukung seorang ibu untuk memiliki pekerjaan. Sedangkan 46 persen lainnya mendukung para ibu yang bekerja sambil mengurus pekerjaan rumah.

Baca Juga: 5 Ciri Kamu dan Pasangan Kurang Melakukan Quality Time Berdua

4. Upayakan mencari waktu untuk me time

Pentingnya Me Time buat Ibu, 70 Persen Cenderung Bahagiailustrasi keluarga (pexels.com/August de Richelieu)

Agar ibu tetap sehat secara fisik dan mental, ada banyak hal yang bisa dilakukan. Pertama, seorang ibu harus mulai aware terhadap pentingnya self love dalam kehidupannya. Setiap orang berhak untuk mencari atau melakukan hal-hal yang membuatnya senang.

Maka, ibu juga perlu meluangkan waktu untuk diri sendiri di tengah ribetnya mengurus anak maupun pekerjaan. Dukungan suami maupun keluarga juga punya andil membuat ibu jadi lebih bahagia. Kalau perlu, kamu bisa konsultasikan permasalahanmu kepada psikolog.

5. Inilah bentuk dukungan me time dari lingkungan terdekat

Pentingnya Me Time buat Ibu, 70 Persen Cenderung Bahagiailustrasi ibu (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Lantas, bagaimana dukungan dari orang lain agar ibu merasakan me time? Suami turut bertanggung jawab dalam urusan pekerjaan rumah. Selain tempat sandaran dan berbagi cerita, suami bisa memposisikan diri untuk membantu melakukan hal-hal lain yang dibutuhkan pasangannya.

Anak dapat menunjukkan bakti mereka kepada orangtua dengan turut membantu melakukan pekerjaan rumah. Anak juga bisa berbicara, bertindak, maupun mengutarakan pendapat secara sopan kepada orangtua.

Orangtua perlu mendukung keputusan anaknya yang baik. Misalkan ikut berbagi pengalaman positif dalam mengurus keluarga, ikut turun tangan menjaga cucu, atau pun memberikan nasihat-nasihat bijak untuk membangun keluarga yang baik.

Menciptakan lingkungan keluarga yang sehat itu dimulai dari dirimu sendiri. Sudahkah kamu meluangkan waktu untuk diri sendiri?

Baca Juga: 5 Alasan Perlu Me Time meski Sudah Berpasangan, Simak Bro!

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya