5 Cara Menghentikan Rantai Toxic Parenting dalam Keluarga

Supaya anak-anakmu kelak tumbuh dengan parenting yang sehat

Bicara soal toxic, tidak hanya pergaulan dan hubungan dengan pasangan saja yang bisa jadi toxic, tapi di dalam keluarga pun juga ada yang biasa disebut sebagai toxic parenting. Cara asuh yang diterapkan di dalam keluarga yang bisa jadi secara turun-temurun, tapi itidak menyadari bahwa hal yang dilakukan adalah toxic.

Hal sangat berbahaya karena bisa mengganggu mental dan tumbuh kembang anak, maka dari itu lebih baik hentikanlah toxic parenting di dalam keluarga selagi kamu bisa. Berikut ini adalah lima caranya.

1. Menyadarkan orangtua tentang cara asuhnya yang salah

5 Cara Menghentikan Rantai Toxic Parenting dalam Keluargailustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Cottonbro)

Kalau kamu ingin menghentikan rantai toxic parenting di dalam keluarga maka hal pertama yang harus kamu lakukan ialah menyadarkan orangtua tentang cara asuhnya yang salah. Kamu bisa memulainya dengan terbuka kepada mereka tentang apa yang kamu rasakan selama ini, lalu juga bicara secara mendalam hingga orangtuamu mengerti akan hal itu. Dengan begitu ia jadi bisa memperbaiki diri dan berhenti melakukan menjadi toxic untuk anak-anaknya.

2. Mengedukasi diri tentang parenting yang lebih baik dan sehat

5 Cara Menghentikan Rantai Toxic Parenting dalam Keluargailustrasi orangtua muda (pexels.com/William Fortunato)

Caranya yang kedua ialah dengan mengedukasi diri tentang parenting yang lebih baik dan sehat, begitu pula dengan pasangan hidupmu kelak ketika menikah. Rantai toxic parenting di dalam keluarga gak bakal hilang kalau cuma kamu yang belajar caranya menjadi orangtua yang baik, pasanganmu juga harus paham tentang itu. Dengan begitu keluarga yang kalian bangun kelak akan menjadi keluarga yang sehat dan jauh dari hal-hal toxic.

3. Tegas terhadap anggota keluarga yang masih menerapkan toxic parenting

dm-player
5 Cara Menghentikan Rantai Toxic Parenting dalam Keluargailustrasi tegas (pexels.com/Monstera)

Suatu tugas yang besar bagimu untuk bisa menghentikan toxic parenting di dalam keluarga, apalagi jika sudah menjadi kebiasaan. Kamu harus bisa bersikap tegas pada anggota keluarga yang masih menerapkan hal itu pada anak dan keluarganya. Maksudnya tegas bukan berupa menyudutkan, tapi ketegasan yang bisa membuatnya sadar kalau yang dilakukan itu toxic dan salah.

Baca Juga: Walau Tanpa Kekerasan, Ini 5 Tanda Hubungan Asmaramu Ternyata Toxic

4. Menikah ketika sudah benar-benar siap

5 Cara Menghentikan Rantai Toxic Parenting dalam Keluargailustrasi menikah (pexels.com/Emma Bauso)

Percaya atau tidak, salah satu cara untuk menghentikan toxic parenting di dalam keluarga bisa dimulai dari diri sendiri, yakni menikah ketika sudah benar-benar siap. Dewasa dari segi pola pikir, siap secara fisik dan mental, serta matang dari segi emosional. Semuanya berpengaruh dalam pola parentingmu ketika memiliki anak dan membentuk keluarga sendiri nantinya.

5. Terapi dan penyembuhan mental agar lepas dari trauma toxic parenting

5 Cara Menghentikan Rantai Toxic Parenting dalam Keluargailustrasi bahagia (pexels.com/Liza Summer)

Terakhir, kamu tidak akan pernah bisa menghilangkan toxic parenting di dalam keluarga jika dirimu sendiri memiliki trauma atau dendam terhadap pengalaman burukmu perihal itu. Jadi, cobalah untuk terapi dan melakukan penyembuhan mental. Menerima masa lalumu yang mungkin buruk karena disebabkan oleh toxic parenting, agar dirimu menjadi lebih lega untuk menciptakan hal yang sehat di dalam keluarga. 

Toxic parenting tidaklah baik jika dibiarkan dan terus menjadi tradisi di dalam keluarga. Maka dari itu berusahalah untuk menghentikan rantainya agar anak dan penerus keluargamu kelak tidak mengalami toxic parenting.

Baca Juga: 5 Hikmah yang Bisa Kamu Petik dari Toxic Relationship, Patut Diresapi!

afifah hanim Photo Verified Writer afifah hanim

Follow me on instagram: @afifahhanim_lm

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya