5 Efek Jika Terlalu Membanggakan Anak, Overproud Bikin Sombong

Membuat anak jadi tinggi hati dan merasa hebat

Sebagai orangtua tentu rasanya bangga jika anak memiliki prestasi dan pandai di suatu bidang. Menandakan bahwa sang anak memiliki semangat berkompetisi dan mampu membuat pencapaiannya sendiri, sekaligus keberhasilan orangtua dalam membesarkan anak. 

Namun terlepas dari rasa bangga yang besar, terlalu melebih-lebihkan sampai overproud pada anak juga gak baik. Dampaknya bisa negatif, baik itu terhadap orangtua ataupun anak, dan berikut ini adalah beberapa efeknya kalau kebiasaan terlalu membanggakan anak. 

1. Bikin sombong dan tinggi hati

5 Efek Jika Terlalu Membanggakan Anak, Overproud Bikin Sombongilustrasi anak (pexels.com/Anna Shvets)

Efek paling utama kalau terlalu membanggakan anak ialah dapat menciptakan kesombongan dan tinggi hati. Baik itu pada orangtua ataupun anak yang berprestasi, dimana pencapaiannya dianggap kebanggaan yang terhebat.

Sering terlihat pada orangtua yang terlalu membanggakan anaknya rata-rata sikapnya angkuh dan merasa bahwa anaknya paling hebat, dan itu juga berdampak pada anak. Dapat tertanam sifat tinggi hati pada diri anak karena selalu dibanggakan dengan berlebihan setiap kali berprestasi. 

2. Anak tertekan dengan orangtua yang terlalu mengelu-elukan

5 Efek Jika Terlalu Membanggakan Anak, Overproud Bikin Sombongilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Efek negatif lainnya juga dapat timbul selain bikin tinggi hati, yaitu membuat anak jadi tertekan ketika orangtuanya terlalu mengelukan dirinya. Karena tidak semua anak suka ketika orangtuanya pamer dan berlebihan membanggakan dirinya ke orang sekitar.

Sehingga tercipta pressure pada batinnya, antara malu atau juga tertekan karena jadi sorotan banyak orang. Akibatnya anak bisa jadi malas keluar rumah atau bergaul, malas jika ditanya tentang apa yang dipamerkan oleh orangtuanya. 

Baca Juga: 5 Fobia yang Bisa Dimiliki Para Childfree, Ada karena Takut Anak-anak

3. Jadi dicari-cari celah kekurangan anak oleh orang sekitar yang tak suka

5 Efek Jika Terlalu Membanggakan Anak, Overproud Bikin Sombongilustrasi berbisik (pexels.com/Keira Burton)
dm-player

Gak semua orang bisa ikut senang ketika kita senang, dan hal inilah yang berbahaya kalau terlalu membanggakan anak. Dimana orangtua yang merasa iri dan malas mengakui, jadi berubah sebagai pembenci yang mengawasi gerak-gerik anak.

Efeknya, orang-orang jadi sengaja mencari celah kesalahan yang dapat mempermalukan anak. Jadi bisa dibilang kalau berlebihan membanggakan anak pada orang lain itu gak baik untuk diri anak di lingkungan sosial. 

4. Tanpa sadar menuntut anak untuk terus berprestasi demi gengsi orangtua

5 Efek Jika Terlalu Membanggakan Anak, Overproud Bikin Sombongilustrasi anak belajar (pexels.com/Katerina Holmes)

Di balik kebanggaan yang berlebihan pada anak, ada gengsi orangtua yang ditanggung. Tentunya malu kalau setelah dibangga-banggakan, tapi prestasi anak hanya sampai di situ dan jadi buah bibir orang.

Sehingga tanpa sadar orangtua malah menuntut anak untuk terus membuatnya bangga supaya gak kalah gengsi. Inilah yang kemudian gak sehat untuk hidup anak dimana ia jadi stres dini dan terpaksa memacu dirinya demi orangtua. 

5. Bikin anak malas berusaha keras atau maksimal

5 Efek Jika Terlalu Membanggakan Anak, Overproud Bikin Sombongilustrasi malas belajar (pexels.com/RODNAE Productions)

Terlalu membanggakan anak pada dasarnya tidak baik karena dapat menciptakan kepuasan dini terhadap diri anak. Yang mana ketika anak mendapat pujian berlebihan dari orangtua membuatnya jadi cepat puas terhadap dirinya sendiri.

Efeknya, anak jadi malas dan gak mau berusaha maksimal untuk berkembang karena berpikir kalau dirinya sudah cukup baik. Tidak ada motivasinya untuk terus melangkah maju ketika orangtuanya sudah teramat bangga terhadapnya.

Membanggakan anak sebagai bentuk apresiasi tentu boleh-boleh saja, tapi kalau berlebihan justru malah jadinya gak baik. Yang mana lima efek tadi malah membuat anak dan orangtua jadi lupa terhadap makna dari bangga atas pencapaian, yang kemudian jadi menimbulkan gengsi dan pressure pada anak.

Baca Juga: 5 Fakta Anak Belajar Berenang Anak, Penting Nggak sih?

afifah hanim Photo Verified Writer afifah hanim

Follow me on instagram: @afifahhanim_lm

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya