3 Penyebab Anak Sulit Terbuka pada Orangtua, Akibat Sering Dimarahi?

Anak jadi tertutup kalau selalu dimarahi dan dihakimi

Bagaimana pembentukan pribadi anak sangat dipengaruhi dari pola pengasuhan yang diterapkan orangtua. Hal ini juga termasuk kalau anak terbentuk menjadi sosok yang tertutup karena pasti ada hal-hal yang menyebabkannya di balik itu. Lalu kira-kira apa sajakah penyebab anak jadi sangat tertutup pada orangtua? 

Anak tertutup pada orangtua bisa jadi karena sering dimarahi atau dihakimi, didikan orangtua yang otoriter sedari kecil, atau juga disebabkan oleh jarak hubungan orangtua dan anak yang tidak dekat. Bukannya dipaksa atau dituntut untuk terbuka, akan tetapi dipahami penyebabnya untuk bisa membentuk kembali pribadi anak menjadi lebih baik. Jadi kalau anak memiliki sifat yang sangat tertutup, mungkin penyebab di baliknya seperti yang dijelaskan di bawah ini. Simak baik-baik, ya! 

1. Sering dimarahi walaupun salah sedikit saja

3 Penyebab Anak Sulit Terbuka pada Orangtua, Akibat Sering Dimarahi?ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Monstera)

Anak yang sering dimarahi orangtua karena melakukan kesalahan merupakan salah satu penyebab anak jadi tertutup. Karena sedari kecil sudah terbentuk pola bahwa ia akan dimarahi dan dihakimi jika ketahuan salah atau melakukan sesuatu yang buruk. Sehingga tertanamlah kepribadian tertutup di diri anak dengan sendirinya karena ketakutannya dimarahi. 

Tujuan orangtua marah atau menegur tegas anak tentu baik agar ia tak mengulangi kesalahan, akan tetapi jika terlalu sering dihakimi dan dimarahi justru anak jadi takut untuk terbuka. Sehingga kalau sudah tahu penyebabnya karena anak takut dimarahi, tinggal diperbaiki saja cara menegurnya dengan lebih bijak. Agar anak mau terbuka dan bercerita apa adanya tentang apapun baik buruk yang ia alami pada orangtua. 

Baca Juga: 5 Cara Menentukan Gadget yang Tepat untuk Anak, Jangan Berlebihan!

2. Dari kecil dididik otoriter untuk harus sesuai keinginan orangtua

3 Penyebab Anak Sulit Terbuka pada Orangtua, Akibat Sering Dimarahi?ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Cottonbro Studio)

Hal lainnya yang juga bisa jadi penyebab anak tertutup pada orangtua ialah karena didikan otoriter yang ia terima sejak kecil. Yang mana sejak kecil anak dibuat harus patuh dan jadi seperti apapun yang diinginkan orangtua, sehingga ia tertutup untuk hal-hal yang tak sesuai keinginan orangtua. Karena ia tahu kalau ia tak akan dibolehkan ataupun didukung jika berseberangan dengan orangtua. 

Anak yang tertutup karena disebabkan hal ini sebenarnya termasuk tipe yang realitis, karena logikanya berpikir kalau tak ada guna ia terbuka kalau tahu akan ditentang. Sehingga untuk memperbaikinya dan membuat anak jadi mau terbuka pun juga harus dengan metode yang masuk akal, yaitu mengubah pola asuh yang dari otoriter menjadi protektif. Kasih paham pada anak bahwa orangtua hanya akan melarangnya jika membahayakan atau dinilai buruk untuknya, sehingga anak tidak mutlak harus ikut maunya orangtua dan ia bisa lebih terbuka tentang dirinya. 

3. Adanya jarak antara orangtua dan anak karena minimnya interaksi

3 Penyebab Anak Sulit Terbuka pada Orangtua, Akibat Sering Dimarahi?ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Hubungan antara orangtua dan anak yang berjarak juga jadi salah satu penyebab kenapa anak tertutup. Logikanya, karena anak tidak dekat dengan orangtua maka akan timbul kecanggungan yang membuatnya ragu untuk terbuka pada orangtua. Seperti orang asing yang tinggal serumah, dia bingung harus mulai cerita dan bicara dari mana sehingga berakhir menyimpan ceritanya sendiri. 

Biasanya hal ini terjadi pada anak yang kedua orangtuanya sibuk kerja sehingga tidak ada waktu untuk berinteraksi. Minimnya interaksi dan lemahnya ikatan dengan anak membuatnya jadi tertutup pada orangtua. Jika sudah menyadarinya, pelan-pelan masih bisa diperbaiki untuk membuat anak jadi lebih terbuka dengan membanyak interaksi dan waktu berkualitas dengan anak. Supaya anak merasa dekat dan mau terbuka soal apa saja. 

Kalau anakmu tertutup, mungkin tiga poin tadi adalah penyebab di baliknya. Yang mana masih bisa diperbaiki jika orangtua mau instrospeksi tentang pola asuhnya dan mengeratkan hubungan dengan anak agar ia mau terbuka. 

Baca Juga: 5 Alasan untuk Mengawasi saat Anak Bermain Sendirian, Rentan Bahaya!

afifah hanim Photo Verified Writer afifah hanim

Banyak baca banyak nulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya