5 Dampak Perceraian Bagi Pertumbuhan si Kecil, Awasi dan Pantau!

Perceraian bisa menghambat tumbuh kembang si kecil

Perceraian gak hanya berdampak bagi emosi dan mental pelakunya. Seorang anak, terutama mereka yang sudah cukup dewasa untuk memahami situasi yang terjadi di sekitarnya, akan turut mengalami dampak negatif dari perceraian.

Perceraian menghancurkan rutinitas dalam rumah tangga, yang mana sangat menunjang kepastian bagi pertumbuhan seorang anak. Mereka butuh kepastian kalau masih dicintai oleh orangtuanys dan gak akan diabaikan.

Dilansir Psychology Today, setiap anak memiliki reaksi yang berbeda terhadap perceraian. Setiap orangtua harus mampu menyesuaikan responsnya dengan kebutuhan si kecil. Ada anak yang merasa takut, bingung, marah, dan kecewa karena peristiwa ini.

Rasa stres akan perubahan ini, bisa meningkatkan depresi dan gangguan kecemasan serta banyak lagi dampak negatif lainnya. Kenali lebih lanjut 5 dampak perceraian pada pertumbuhan si kecil.

1. Mereka menjauh dari kehidupan sosial 

5 Dampak Perceraian Bagi Pertumbuhan si Kecil, Awasi dan Pantau!ilustrasi anak laki-laki menutup wajahnya (pexels.com/Pixabay)

Setelah perpisahan, kamu mulai sadar kalau si kecil yang biasanya senang bermain sama temannya dan gak henti-hentinya bicara panjang lebar mengenai harinya, kini berubah jadi anak yang pendiam dan pemalu. Ini adalah salah satu dampak perceraian. Keseharian mereka dipenuhi terlalu banyak pikiran mengenai perubahan mendadak yang dialaminya.

Mereka akan merasa takut dengan interaksi sosial. Mereka gak lagi mau main sama temannya setelah sekolah selesai atau bahkan menghindari acara-acara sekolah seperti open house dan pekan olahraga.

Hal ini dikarenakan kepercayaan diri si kecil menurun setelah perceraian. Mereka memandang dirinya rendah. Karena itu, kamu harus bisa meningkatkan kepercayaan dirinya dan menyemangatinya agar keluar dari zona nyamannya.

2. Nilai mereka menurun

5 Dampak Perceraian Bagi Pertumbuhan si Kecil, Awasi dan Pantau!ilustrasi anak laki-laki menutup wajahnya ketika mengerjakan PR (pexels.com/ANTONI SHKRABA)

Dilansir Healtline, anak yang mengalami perceraian dalam keluarga cenderung mengalami penurunan nilai di sekolah dan biasanya memiliki kemungkinan drop out dari sekolah yang lebih tinggi ketimbang anak sebayanya. Hal ini biasanya terlihat pada anak usia 13-18 tahun.

Banyak alasan di balik penurunan nilai ini. Anak-anak mungkin merasa terabaikan, depresi, atau terganggu dengan konflik yang terjadi di rumahnya. Akhirnya, mereka gak begitu tertarik dengan masalah akademis di sekolah, bahkan gak lagi peduli masalah masa depannya.

3. Mereka mengalami separation anxiety 

5 Dampak Perceraian Bagi Pertumbuhan si Kecil, Awasi dan Pantau!ilustrasi bayi menangis di gendongan ibunya (pexels.com/Jep Gambardella)
dm-player

Untuk anak-anak yang masih sangat muda, biasanya di usia 6-9 bulan, mungkin menunjukkan rasa takut akan perpisahan. Mereka jadi lebih nempel denganmu dan gak mau pisah darimu sedetik pun.

Mereka takut kehilangan kamu. Tapi, biasanya hal ini terselesaikan seiring bertumbuhnya si kecil.

Anak-anak yang lebih dewasa juga mungkin menunjukkan separation anxiety. Mereka selalu menanyakan keberadaanmu ketika kamu gak ada. Mereka menangis karena meminta kehadiranmu ketika harus berada di lingkungan baru sendiri.

Baca Juga: Psikolog: Anak-anak Rentan Jadi Pelampiasan Kekerasan di Masa Pandemik

4. Mereka menjadi depresi

5 Dampak Perceraian Bagi Pertumbuhan si Kecil, Awasi dan Pantau!ilustrasi anak perempuan menutup telinga ketika orang tua bertengkar (pexels.com/RODNAE Production)

Ketika seorang anak merasa sedih dan tertekan akibat perceraian, mereka berisiko mengalami depresi. Bahkan di tingkat yang lebih tinggi, mereka bisa berpikiran sampai mengakhiri hidupnya.

Hal ini bisa dialami oleh anak seluruh usia, namun lebih banyak di usia 11 tahun ke atas. Dilansir Healthline, anak laki-laki cenderung lebih berisiko memiliki pikiran bunuh diri dibandingkan perempuan.

Untuk itu, gak perlu merasa segan atau takut mencari bantuan profesional bagi si kecil. Kesehatan mental anak-anak juga penting diperhatikan.

5. Mereka kehilangan kepercayaan dalam pernikahan dan keluarga 

5 Dampak Perceraian Bagi Pertumbuhan si Kecil, Awasi dan Pantau!ilustrasi perempuan menggendong bayi (pexels.com/Yan Krukov)

Ketika anak-anak yang pernah mengalami perceraian tumbuh dewasa dan mengenal cinta, mereka memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk bercerai juga. Dilansir Family Means, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa anak yang keluarganya bercerai memiliki kemungkinan 2-3 kali lipat untuk bercerai dibanding anak dari orang tua yang tidak cerai.

Mereka juga jadi gak lagi percaya sama pernikahan dan keluarga karena mereka melihat sendiri kegagalan pernikahan orangtuanya dan seberapa sakitnya perpisahan itu. Karenanya, mereka cenderung sulit membuka diri dan menjalin hubungan dengan orang lain.

Itulah 5 dampak negatif perceraian terhadap anak-anak. Sebelum mengambil keputusan berpisah, pikirkan terlebih dahulu mereka yang akan sangat terdampak dari perceraian kalian.

Bagaimana masa depan anak-anak harus dipikirkan matang-matang. Perceraian harus selalu dijadikan jalan terakhir kalau memang sudah gak ada pilihan lain.

Baca Juga: Gak Cuma untuk Bayi, Ini 5 Manfaat Bedak Bayi untuk Kebun Kesayangan

Agnes Z. Yonatan Photo Verified Writer Agnes Z. Yonatan

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya