ilustrasi orangtua dan anak bermain jengga (pexels.com/rdne)
Duduk berjam-jam di kelas sering membuat anak cepat bosan dan kehilangan fokus. Edutainment mengatasi hal ini dengan menghadirkan pengalaman belajar yang praktis, seperti kunjungan ke museum, eksperimen sains, atau lokakarya kreatif. Dengan begitu, anak bisa belajar sambil bergerak dan bereksplorasi.
Dilansir Parents, Lucy Stirn dari International Spy Museum menegaskan bahwa pendidikan terlalu fokus pada nilai dan tes, padahal belajar seharusnya menyenangkan. Inilah alasan edutainment efektif membuat anak lebih aktif dan antusias belajar lewat pengalaman langsung.
“Anak-anak di bawah usia 7–8 tahun lebih efektif belajar melalui aktivitas eksplorasi dan pengalaman langsung dibanding sekadar mendengarkan penjelasan guru. Kelas yang terlalu kaku dan terstruktur justru dapat menghambat rasa ingin tahu dan kesempatan anak untuk mengeksplorasi,” kata Jay Giedd, ahli saraf dari University of California, San Diego, dilansir Newyork Times.
Pada akhirnya, edutainment jadi cara seru untuk bikin anak semangat belajar tanpa merasa terbebani. Dengan pendekatan yang memadukan hiburan dan pendidikan, anak bisa lebih mudah memahami materi sambil menikmati setiap prosesnya.