“Anak-anak menjadi sangat mahir dalam apa yang disebut “penyerapan sendiri,” yaitu kemampuan mereka belajar mengisi waktu sendiri tanpa bantuan, arahan, atau pengawasan orangtua,” kata Dr. Suzanne Gaskins, psikolog Universitas Northeastern Illinois, dilansir Motherly.
Ternyata Rasa Bosan Bisa Bikin Anak Kreatif, Ini 5 Alasannya!

Siapa sangka, rasa bosan yang sering dianggap negatif justru bisa punya dampak positif untuk anak. Banyak orangtua merasa harus selalu menghibur dan menstimulasi anak agar tidak bosan. Padahal, memberi anak waktu untuk bosan bisa membuka potensi kreativitas yang belum mereka sadari.
Dengan kebosanan, anak belajar menghadapi waktu senggang dan mulai mengeksplorasi dunia di sekitar mereka. Mereka menemukan cara menghibur diri sendiri dan berkreasi tanpa arahan orang dewasa. Yuk, cek bagaimana rasa bosan bisa menjadi kunci kreativitas anak lewat artikel berikut!
1. Bosan memicu imajinasi anak

Saat anak tidak punya kegiatan, pikiran mereka mulai berkreasi sendiri, dari bermain peran hingga menciptakan cerita. Dilansir BBC, Dr. Teresa Belton, pakar pendidikan, menekankan, kurangnya hal untuk dilakukan mendorong anak mencoba aktivitas yang biasanya tidak mereka alami, seperti berbicara dengan tetangga atau belajar hal baru.
Melalui kebosanan, anak-anak belajar membayangkan dunia di sekitar mereka. Mereka mengasah kreativitas yang tidak mungkin muncul jika selalu diarahkan oleh orangtua. Proses ini membuat ide-ide unik lahir dari pengalaman sehari-hari mereka sendiri.
2. Kebosanan membantu anak menemukan diri

Bosan memberi anak kesempatan untuk merenung dan memahami dirinya sendiri. Saat mereka mencoba menemukan hal yang menarik untuk dilakukan, mereka belajar mengenali minat dan bakat pribadi. Ini adalah langkah penting dalam membentuk karakter dan kepercayaan diri anak sejak dini.
Dengan sedikit ruang untuk bosan, anak belajar bertanggung jawab terhadap waktu dan pilihan mereka. Mereka menjadi lebih mandiri dalam mencari cara mengisi waktu luang. Kebiasaan ini bisa berdampak positif hingga dewasa, karena mereka terbiasa berpikir kreatif tanpa tergantung orang lain.
3. Waktu bosan bisa jadi bahan bakar kreativitas

Kegiatan sederhana seperti berjalan, menatap jendela, atau bermain sendiri bisa menstimulasi otak anak. Menurut Mason Currey, peneliti rutinitas kreatif yang dikutip BBC, melakukan hal yang familiar sambil membiarkan pikiran mengembara membantu kreativitas berkembang.
Kebosanan memberi anak ruang untuk memproses pengalaman dan ide mereka sendiri. Tanpa distraksi dari gadget atau hiburan terus-menerus, anak punya kesempatan mengembangkan kreativitas secara alami. Aktivitas ini juga mengajarkan mereka bagaimana menyelesaikan masalah dengan cara unik dan mandiri.
4. Kebosanan mengasah kemampuan problem solving

Anak yang bosan terdorong untuk mencari solusi agar tidak terus merasa jenuh. Mereka bisa menciptakan permainan, menyusun rencana, atau menemukan cara baru mengatasi masalah kecil. Proses ini melatih otak anak berpikir kritis dan fleksibel, dua keterampilan penting untuk masa depan.
Dengan kebiasaan ini, anak belajar bahwa ketidaknyamanan sementara bisa menghasilkan ide-ide cemerlang. Mereka menjadi terbiasa menanggapi tantangan dengan kreativitas. Tanpa disadari, rasa bosan menumbuhkan keterampilan hidup yang sangat berharga.
5. Memberi orangtua waktu dan ruang

Membiarkan anak bosan juga bermanfaat bagi orangtua. Dengan anak menghibur diri sendiri, orangtua bisa beristirahat atau melakukan pekerjaan lain tanpa rasa bersalah. Dr. Belton menekankan, demi kreativitas, mungkin kita perlu melambat dan tetap offline dari waktu ke waktu.
Ini bukan hanya soal istirahat, tapi juga memberi anak kesempatan untuk berkembang mandiri. Anak belajar mengatur waktu dan menemukan kesenangan sendiri. Dalam jangka panjang, ini membuat mereka lebih kreatif, percaya diri, dan mandiri.
Jadi, jangan buru-buru mengisi setiap waktu anak dengan aktivitas. Biarkan mereka bosan sesekali, karena dari situlah kreativitas dan imajinasi mereka tumbuh. Siapa sangka, rasa bosan kecil bisa jadi bahan bakar ide-ide besar anak!