TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal yang Membuat Anakmu Kehilangan Semangatnya untuk Kuliah

Ada banyak hal yang pelan-pelan membuatnya jadi tak semangat

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Menginginkan anak untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya adalah keinginan semua orangtua. Namun tak dapat dipungkiri pula bahwa ada banyak anak yang ketika sudah di tengah jalan masa perkuliahan malah kehilangan semangatnya, sampai-sampai bikin orangtua khawatir dan bingung mencari tahu penyebabnya.

Jika anakmu mungkin sedang berada di fase itu maka ada baiknya kamu menyimak pembahasan di bawah ini, yaitu beberapa hal yang kiranya membuat anak jadi kehilangan semangat untuk kuliah. Biar gak terlalu khawatir dan membantunya untuk semangat lagi!

1. Terlalu banyak tugas yang membuatnya stres

Pexels.com/Cottonbro

Hal pertama yang bisa menjadi penyebab dari hilangnya semangat anak untuk kuliah ialah mungkin dirinya sedang terlalu lelah dengan tugas yang menumpuk dan tak ada habisnya. Karena tak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi jenjang yang ia tempuh maka jenis tugasnya pun juga bertambah sulit, dan dihadapi dengan tugas yang seperti itu bisa dipahami kalau dia sampai merasa stres. Sehingga semangatnya untuk kuliah pun jadi menurun dan hilang.

Baca Juga: 9 Artis yang Kuliah di Universitas Top Australia, Idola Banget!  

2. Merasa sendiri dan kehilangan teman karena terlalu larut dengan kesibukan kuliah

Pexels.com/Alex Green

Karena tugas yang banyak serta kesibukan perkuliahan yang begitu padat tentu akan menyita banyak waktunya, jadi tanpa disadari ia pun semakin jauh dengan teman-temannya. Tiba-tiba merasa sendirian tentu menyedihkan, dan hal ini sangat berpengaruh pada semangatnya.

3. Sebagai orangtua, tanpa sadar kamu memberinya banyak tekanan

Pexels.com/Polina Zimmerman

Mulai dari tuntutan untuk meraih nilai tinggi, mengikuti banyak organisasi untuk menambah koneksi dan relasi, mencoba kerja magang, atau hal-hal lainnya yang membuatnya menjadi stres. Dengan semua tekanan itu tentu semangatnya dalam kuliah perlahan menjadi surut.

4. Tengah berada di titik mental paling lemah

Pexels.com/Andrew Neel

Misalnya, ia baru saja kehilangan seorang teman berharga atau kekasih yang sangat ia cintai dengan sepenuh hati. Adanya perubahan drastis dan kejadian yang tak terduga seperti itu membuat mentalnya terguncang dan melemah, sehingga kamu pun tidak dapat memaksakannya untuk langsung kembali bersemangat. Dia butuh waktu untuk memulihkan hati dan keadaan mentalnya.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Pernikahan Anak-anak Masih Tinggi di Dunia

Verified Writer

afifah hanim

Follow me on instagram: @afifahhanim_lm

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya