Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Sekolah perdana anak-anak setelah mereka lahir ke dunia adalah orangtuanya sendiri. Oleh karena itu, orangtua harus bijak dan bisa memberikan contoh-contoh positif agar anak menjadi pribadi yang bijaksana ketika ia dewasa nanti. Untuk itu, orangtua perlu mengajarkan nilai-nilai kehidupan pada anak sejak mereka kecil, salah satunya mengajarkan anak tentang pentingnya prinsip hidup minimalis atau sederhana.
Banyak manfaat yang akan anak petik ketika ia mampu hidup minimalis. Salah satunya anak menjadi pribadi yang mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Sebagai orangtua, jangan ragu untuk menerapkan pola hidup minimalis agar anak memiliki panutan yang tepat dalam menjalankan kehidupannya.
Berikut ini 5 tips mengajarkan hidup minimalis pada anak sejak usia dini. Yuk disimak!
1. Ajarkan anak agar terbiasa membawa bekal saat ke sekolah
Agar anak bisa hidup minimalis, orangtua dapat mengajarkan beberapa kebiasaan positif pada anak. Salah satunya membiasakan anak untuk membawa bekal makanan ke sekolah. Hal ini sangat berguna bagi anak, sebab akan membantu anak untuk tidak jajan sembarangan yang bisa mengancam kesehatannya.
Selain itu, membawa bekal juga membuat anak bisa menikmati masakan yang dibuat orangtuanya setiap hari. Dengan berbuat demikian, hidup anak pun menjadi lebih sederhana dan teratur.
2. Ajarkan anak agar kreatif memanfaatkan barang bekas
Unsplash.com/Kelly Sikkema Bantu anak untuk bisa mengasah kreativitasnya dalam memanfaatkan benda-benda yang ada di rumah. Misalnya, mainan anak yang sudah usang alias tidak terpakai lagi bisa disulap menjadi sesuatu yang berharga seperti menjadi tempat pensil, tempat tisu atau benda berguna lainnya. Jika orangtua mampu mengasah kreativitas anak dalam memanfaatkan sesuatu, maka hal itu bisa berguna bagi anak ketika ia dewasa kelak. Anak akan mudah mencari solusi dari permasalahan yang ada dengan memanfaatkan benda-benda di sekitarnya.
Baca Juga: 5 Tips Mendidik Anak untuk Pelan-pelan Belajar Bersikap Dewasa
3. Beri pemahaman pada anak agar tidak menjadi pribadi yang konsumtif
Pixabay.com/faithfinder06 Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Jika anak terbiasa untuk tidak komsumtif sejak dini, maka hal ini akan berdampak hingga ia dewasa. Perilaku tidak konsumtif merupakan salah satu ciri seorang manusia yang menerapkan pola hidup sederhana. Dengan mengajarkan perilaku ini, anak akan mudah memilah mana kebutuhan yang penting dan mana yang tidak dalam hidupnya, sehingga ia tidak serakah terhadap benda-benda atau sesuatu yang ia inginkan.
Misalnya, jika anak ingin membeli pensil untuk kebutuhan belajar di sekolah, maka ia akan membeli pensil yang ia butuhkan ketika sampai di toko alat tulis. Meski di toko tersebut menyediakan pensil berwarna atau benda sejenis lainnya, anak tak akan terkecoh untuk membeli semuanya. Sebab, ia tahu kebutuhannya saat itu adalah pensil, bukan benda-benda lainnya. Hal ini merupakan contoh sederhana bagaimana seorang anak mampu menerapkan pola hidup minimalis dengan mendahulukan hal-hal prioritas dalam kehidupannya.
Hebatnya, jika anak mampu menerapkan prinsip tidak komsumtif dalam hidupnya, ia akan berupaya untuk menghasilkan sesuatu terlebih dahulu ketimbang bergantung pada hasil produksi dari pihak-pihak lain.
4. Tanamkan nilai-nilai positif agar anak tidak boros dalam menggunakan uang, dan memperbanyak sedekah
Unsplash.com/ Annie Spratt Sebagai orangtua, perlu menanamkan nilai-nilai luhur kepada anak agar anak tumbuh menjadi pribadi yang berbudi. Salah satunya dengan menanamkan pola pikir untuk tidak boros dalam menggunakan uang. Jika orangtua melatih anak untuk tidak boros, maka manfaatnya akan sangat banyak. Salah satunya, anak menjadi orang yang tidak sibuk menghambur-hamburkan uang demi sesuatu yang tidak jelas. Ia akan lebih bijaksana dalam memanfaatkan uangnya untuk dialokasikan ke hal-hal yang berguna. Tidak boros juga merupakan bagian dari pola hidup sederhana yang sangat bermanfaat bagi manusia.
Ajarkan anak untuk lebih bijak dalam memanfaatkan uang, misalnya mengajarkan anak bersedekah lewat uang yang ia miliki. Ingat, sedekah adalah cara berbagi paling indah agar hidup menjadi lebih bermakna. Jika anak terbiasa dengan sedekah, ia akan mudah peka dan iba terhadap orang-orang papa yang membutuhkan bantuan dan berusaha untuk membantu mereka semampunya.
Baca Juga: 5 Manfaat Mendidik Anak untuk Menabung, Bagus untuk Masa Depannya Lho!