TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Perlu Buru-buru, Ini 7 Tips Menyapih Si Kecil dengan Cinta

Menyapih yang dilakukan dengan cinta itu menyenangkan loh

pexels/daria shevtsova

Menyapih adalah menghentikan bayi menyusu dari payudara ibunya. Waktu penyapihan yang terjadi di Indonesia sangat beragam, ada yang menyapih sikecil saat berusia 6 bulan, 1 tahun, 2 tahun bahkan lebih dari 2 tahun. Menurut sebuah penelitian hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya, faktor pekerjaan, pengetahuan yang cukup, dan pendidikan yang rendah.

Banyak anggapan yang menyatakan bahwa kualitas Air Susu Ibu (ASI) akan menurun setelah menyusui selama satu tahun atau lebih. Anggapan ini membuat sebagian besar ibu ragu untuk menyusui anaknya dalam waktu lama. Faktanya,  sebuah penelitian mengatakan bahwa antibodi di dalam ASI jumlahnya semakin tinggi pada tahun ke-dua. Menyusui  antara 16-30 bulan membuat anak tidak mudah sakit, dan ketika sakit maka akan lebih cepat sembuhnya dibandingkan dengan anak yang masa penyusuannya lebih pendek.(Gulick, 1986).

American academy of pediatrics (AAP, 2005) menyebutkan, menyusui harus dilanjutkan setidaknya tahun pertama hidup dan seterusnya selama saling diinginkan oleh ibu dan anak. AAP juga menyebutkan bahwa tidak ada batas atau durasi menyusui dan tidak ada bukti psikologi atau gangguan perkembangan karena menyusui memasuki tahun ketiga kehidupan atau lebih.

WHO sendiri mengatakan bahwa, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan adalah cara optimal untuk memberi makan bayi, menyusui dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun.

Dari paparan  hasil penelitian tersebut, para ibu tidak perlu risau dan menggegas proses menyapih. Berikut adalah tips menyapih sikecil dengan cinta:

1. Lakukan proses menyapih secara perlahan.

pexels/ nikolay

Kurangi secara bertahap frekuensi menyusui. Bila sikecil biasanya menyusu 4 kali sehari, bisa diturunkan frekuensinya menjadi 3 kali sehari dan seterusnya. Hal ini akan mengurangi produksi ASI secara bertahap sehingga dapat menghindari pembengkakan payudara ketika penyapihan terjadi.

2. Alihkan perhatian anak dari aktifitas menyusu

pexels/lina

Sibukkan anak dengan aktifitas menarik lainnya seperti membaca buku bersama, membuat prakarya, bermain, bernyanyi, jalan-jalan dan segala aktifitas seru lainnya yang membuat sikecil lupa dengan rutinitas menysunya

Baca Juga: Sering Diabaikan, 6 Etika Saat Menjenguk Ibu Baru Melahirkan

3. Membina komunikasi yang baik

pexels/daria

Kunci utama dalam proses menyapih adalah menjalin komunikasi yang baik dengan sikecil. Ingat, meskipun usia anak masih kecil, anak tetap mengerti dan memiliki kemampuan untuk mengerti kata-kata dari orang di lingkungannya.

Sampaikan dengan suasana yang penuh kemesraan dan kelembutan, sehingga anak tetap merasa disayangi walau aktifitas menyusu itu dihentikan suatu saat nanti. Saat menyampaikan tentang hal ini,  bisa menggunakan media buku cerita, boneka, atau apa saja, yang penting disampaikan dengan gembira, sehingga anak juga lebih bisa menerima informasinya dengan baik.

4. Hindari menyapih saat anak sedang sakit, sedih, kesal dan marah

pexels/alexander

Jangan menyapih jika keadaan anak sedang sakit, karena anak yang sakit membutuhkan dekapan dan kehangatan  dari ibu yang bisa diperoleh dari aktifitas menyusu. Tunggu penyapihan ketika anak kembali sehat. Ketika sedang sedih, marah atau kesal anak bisa mendapat kenyamanan dari menyusu, maka penting untuk menjaga mood sikecil agar selalu ada dalam kondisi stabil. Bila anak terlanjur marah, kesal atau sedang sedih, tunda proses penyapihan sampai emosinya stabil kembali, dibarengi dengan memberikan kenyamanan lain selain menyusu, bisa dengan memeluk, atau mengajaknya bicara dengan penuh kelembutan

 

5. Tetap penuhi kebutuhan anak untuk menghisap

pexels/victoria

Karena terbiasa menyusu, maka anak-anak terkadang tetap senang dengan kegiatan mengisap atau 'sucking'. Karena itu, perlu diberi alat yang memungkinkan masa transisi ini. Hindari memberi empeng dan botol susu, bisa langsung berikan sikecil straw cup atau buatkan es lolly dari buah-buahan agar kebutuhan menghisapnya tetap terpenuhi

6. Hindari menyapih secara mendadak atau langsung

pexels/elias

Sebelum masa menyapih (sekitar 2 – 3 bulan sebelumnya), komunikasikan rencana ibu kepada anak bahwa ibu akan menyapihkan. Sering-seringlah mengajak anak untuk berkomunikasi akan hal ini. Bebicaralah dengan bahasa yang sederhana dan lemah lembut. Metode penyapihan dengan mengoleskan jamu pahit ke payudara ibu atau mengoles payudara dengan lipstick bukanlah cara yang tepat. Hal tersebut bisa membuat hati anak terluka dan merusak bonding atau ikatan batin antara ibu dan anak yang sudah terjalin selama proses menyusui

Baca Juga: 7 Tips Agar Si Kecil Mau Makan Sayur, Gak Susah Lagi

Writer

Arina Pramudita

mari bicara lewat karya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya