TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tips Sederhana untuk Menumbuhkan Empati pada Anak Sedari Dini

Perihal empati ini penting untuk ditanamkan sejak kecil

unsplash.com/paige cody

Menumbuhkan empati sejak dini kepada anak adalah hal yang penting untuk dilakukan. Secara umum, anak usia 5 tahun ke atas sudah bisa dilatih untuk berempati kepada orang di sekitarnya.

Sayangnya, masih banyak orangtua yang kebingungan untuk mengajarkan konsep empati itu sendiri pada anak mereka. Di bawah ini merupakan beberapa tips sederhana yang bisa membantu orangtua menumbuhkan empati buah hati mereka. Apa saja?

1. Ajari anak untuk mengenali dan mengelola emosi mereka sendiri

pexels.com/mohamed Abdelgaffar

Dilansir Alodokter, mengenali dan mengelola emosi anak merupakan salah satu cara dasar untuk memperkenalkan konsep empati pada mereka. Hal ini akan membantu anak memahami perasaan yang juga bisa dirasakan oleh orang lain.

Beri anak stiker emosi dengan ekspresi wajah senang, sedih, atau marah. Beri tahu mereka untuk menunjukkan stiker yang paling menggambarkan perasaan mereka ketika kamu bertanya.

Kalau perlu, kamu juga bisa meminta mereka untuk memberitahu alasan di balik perasaan mereka. Dengan begitu, anak bisa mengerti rasanya dipedulikan dan wujud dari sikap peduli itu sendiri.

2. Latih anak untuk belajar memosisikan diri sebagai orang lain

pexels.com/@elly-fairytale

Hal penting selanjutnya yang perlu diperhatikan orangtua ialah mengajarkan anak untuk memosisikan diri mereka sebagai orang lain. Sebagai contoh, ketika anak bertengkar karena ia mengambil makanan temannya terlalu banyak.

Kamu bisa tanyakan bagaimana perasaan si kecil ketika dirinya diperlakukan sedemikian rupa oleh orang lain. Di sini, anak akan berpikir ulang dan bisa menyadari apa akibat dari tindakannya bagi orang lain.

Baca Juga: 5 Cara Agar Anak Bisa Tidur Sendiri Tanpa Orangtua, Gak Akan Rewel!

3. Jadilah contoh yang baik bagi anak-anakmu

pexels.com/Elly Fairytale

Sebagai orangtua, kamu adalah contoh yang pertama kali dilihat dan diikuti oleh anak. Hal-hal sederhana seperti membantu anggota keluarga lain yang sedang kesulitan, hingga meminta maaf ketika menyadari kalau dirimu berbuat salah, bisa menjadi contoh yang kelak akan diteladani oleh anak.

Perlu diingat bahwa hal-hal seperti ini, harus benar-benar menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari serta dipraktikkan dengan tulus. Sehingga, perasaan cinta kasih dan pengertian yang kamu tunjukkan melalui perilakumu pun, bisa tersampaikan dengan baik kepada anak.

4. Ajari anak untuk bersikap ramah dan sopan kepada siapa saja

pexels.com/@gustavo-fring

Keramahan dan sopan santun juga gak bisa dilepaskan dari konsep empati. Kamu bisa coba ajarkan anak tiga hal mendasar yang perlu diucapkan kepada orang lain berdasarkan situasi yang ada, yaitu maaf, tolong, dan terima kasih.

Meski terkesan sepele, ketiga hal ini menunjukkan bahwa seseorang bisa berempati sekaligus menghargai lawan bicaranya. Beri anak pemahaman untuk meminta maaf ketika mereka salah. Gunakan kata 'tolong' ketika butuh bantuan dan ucapkan terima kasih ketika orang lain menolong atau membantunya.

5. Berikan pujian saat anak bertindak baik, tapi tegurlah jika memang mereka berbuat salah

pexels.com/@olly

Ketika anak mulai menerapkan konsep empati di lingkungan keluarga dan sekolah, pujilah mereka dan katakan betapa bangganya kamu terhadap mereka. Dengan begitu, anak-anak akan merasa lebih dihargai dan yakin dengan apa yang mereka lakukan.

Walau demikian, jika anak berbuat salah, sudah sepantasnya kamu menegur mereka. Jangan membiasakan diri untuk memaklumi hanya karena mereka masih anak-anak.

Kamu selalu bisa menyampaikan teguran dengan lembut hingga anak bisa memahami bahwa dirinya memang salah. Sikapmu bisa jadi contoh langsung bagi mereka di kemudian hari.

Baca Juga: 6 Kiat Menumbuhkan Jiwa Sportif pada Anak, Gak Perlu Takut Kalah!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya