TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Mengapa Orangtua Tidak Boleh Mengungkit Kesalahan Anak

Kasihan si anak jika kesalahannya terus diungkit  

Pexels/Polina Zimmerman

Benar, setiap orangtua selalu ingin anaknya melakukan sesuatu yang membanggakan, tidak memalukan orang tua ataupun merugikan mereka, namun anak jugalah hanya manusia biasa yang sewaktu waktu bisa saja melakukan kesalahan, baik itu kesalahan kecil maupun besar.

Sebagian orangtua ada yang bisa menerima kesalahan anaknya lalu dengan sabar memberikan pemahaman agar si anak tidak mengulanginya lagi.

Namun, ada juga orangtua yang tidak bisa menerima kesalahan anaknya hingga ia terus menerus mengungkit-ungkit kesalahan anak tersebut. Padahal sikap seperti itu bisa berdampak sangat buruk pada sang anak. Mengapa? Berikut 5 alasannya.

1. Anak akan merasa sangat bersalah

Pexels/Sofia Garza

Setelah melakukan kesalahan, membuat orangtua kecewa pasti anak akan selalu merasa menyesal dan bersalah. Rasa bersalah pada anak merupakan hal yang baik, setidaknya dia tau yang dia lakukan tidak benar.

Tapi jika kesalahannya sedikit sedikit diungkit dan dikaitkan dengan yang hal-hal lain anak bisa merasa sangat bersalah dan hal itu sangat buruk sebab bukannya menjadi lebih baik anak hanya akan terus menerus menyalahi dirinya dan menyesali kesalahannya.

Baca Juga: 5 Cara Mencegah Sibling Rivalry untuk Orangtua Muda, Anak Bisa Akur!

2. Takut mencoba hal baru

Pexels/Pixabay

Yang kedua anak akan merasa takut untuk melakukan hal baru, takut memulai sesuatu kembali, contohnya saja seorang anak yang memilih berhenti kuliah karena alasan tertentu dan membuat kecewa, marah orangtuanya.

Ketika ada semangat atau niat untuk kembali melanjutkan kuliah anak menjadi tidak berani mencoba apalagi meminta izin dengan alasaan takut tidak diizinkan, takut membuat ibu dan ayah marah lalu kembali mengaitkan dengan kesalahan yang lalu.

Sebagai orangtua seharusnya kita menjadi motivator bagi sang anak bukannya menyudutkannya dan mematahkan semangatnya. 

3. Merasa tidak dicintai orangtua dan tidak berguna

Pexels/Polina Zimmerman

Ketiga anak akan merasa tidak lagi dicintai oleh orangtua. Orangtua yang senang mengungkit kesalahan anak, setiap hari menunjukkan rasa kecewa kepada anak, memarahi tanpa sedikit pun memberi anak kesempatan untuk memperbaiki diri bisa membuat anak merasa sedih.

Ia kemudian berpikir bahwa dirinya tidak dicintai lagi dan tidak lagi bisa membanggakan orangtua dalam artian anak akan merasa tidak lagi berguna.

4. Bisa membuat si anak membenci  orangtuanya

Pexels/Polina zimmerman

Bukannya mudah melupakan kesalahan yang kita berbuat, hal itu sangatlah sulit. Kita butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa melupakannya.

Namun orangtua dengan mudahnya mengingatkan  hal itu setiap hari, ini bisa membuat anak merasa kesal lalu membenci orangtuanya.

Baca Juga: 5 Manfaat Sering Menyatakan Rasa Sayang kepada Orang yang Dicintai

Writer

Saralee Tya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya