TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan Komunikasi di Keluarga Penting untuk Kesehatan Mental

Bangun kebersamaan yang kuat dengan keluarga

ilustrasi keluarga sedang berkumpul (pexels.com/August de Richelieu)

Komunikasi di dalam keluarga adalah fondasi kuat yang dapat membangun hubungan sehat dan mempengaruhi kesehatan mental anggota keluarga. Berkomunikasi dengan keluarga tidaklah hanya sekadar kata-kata, melainkan sebuah mekanisme yang dapat memperkuat ikatan emosional dan psikologis di antara anggota keluarga.

Dengan kita melakukan komunikasi yang terbuka bersama keluarga, kita juga bisa menjadikan keluarga sebagai teman baik atau sahabat untuk bisa saling curhat dan bercerita. Maka dari itu, berikut beberapa alasan mengapa komunikasi di keluarga penting untuk kesehatan mental. Yuk kita simak bareng-bareng! 

1. Membangun kepercayaan dan keterbukaan

ilustrasi ibu sedang berbicara keterbukaan (pexels.com/Kindel Media)

Dengan adanya komunikasi yang efektif dalam keluarga, tidak hanya mengenai kata-kata. Tetapi juga dapat membangun kepercayaan dan keterbukaan. Yang mana, saat kepercayaan dan keterbukaan itu ada, hubungan dalam keluarga pun menjadi lebih kuat dan mendukung kesehatan mental serta emosional pada setiap individu di dalamnya.

Komunikasi yang terbuka, membuka ruang untuk membangun kepercayaan antara anggota keluarga. Ketika ada suatu keterbukaan dalam berkomunikasi di dalam keluarga, biasanya kita cenderung akan lebih nyaman untuk bisa saling menyampaikan pesan, dan kekhawatiran yang kita rasakan

2. Mendorong pengertian dan empati

ilustrasi anak sedang pengertian kepada ibu (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pengertian dan empati adalah kunci untuk menciptakan lingkungan komunikasi yang sehat dan mendalam di dalam keluarga. Karena, setiap anggota keluarga akan merasa didengar, dipahami, dan diterima. Maka terjalinlah hubungan yang lebih erat dan bisa saling mendukung.

Melalui komunikasi yang baik, anggota keluarga belajar untuk mendengarkan satu sama lain dengan penuh pengertian. Perlahan mereka akan belajar untuk mengenali emosi satu sama lain, sehingga terbentuklah koneksi emosional yang kuat dan rasa saling peduli yang dapat meningkatkan kesejahteraan mental.

Baca Juga: 5 Langkah Meningkatkan Kualitas Komunikasi Keluarga, Makin Hangat!

3. Mengatasi suatu konflik dengan lebih baik

ilustrasi keluarga sedang mengatasi konflik (pexels.com/Monstera Production)

Konflik adalah suatu bagian alami pada hubungan yang tidak dapat kita hindari. Tetapi, bagaimana kita menghadapinya adalah kunci untuk bisa memperkuat hubungan di dalam keluarga. Saat konflik muncul, penting untuk memberikan kesempatan bagi setiap anggota keluarga untuk menyampaikan pendapatnya. Dengarkan dengan penuh perhatian dan coba pahami sudut pandang mereka.

Dengan adanya komunikasi yang sehat, anggota keluarga juga dapat mengungkapkan ketidaksetujuan mereka secara konstruktif, dan juga dapat mengurangi stres hingga ketegangan yang dapat memengaruhi kesehatan mental.

4. Membangun kebersamaan dan rasa keterikatan

ilustrasi kebersamaan suatu keluarga (pexels.com/Nicole Michalou)

Kebersamaan dalam keluarga sangat penting untuk bisa memperkuat fondasi dalam hubungan keluarga dan merasa dekat satu sama lain. Komunikasi yang terjalin dengan baik dapat membangun rasa keterikatan yang kuat di antara anggota keluarga.

Tetapkan waktu untuk bisa berkumpul dengan keluarga tanpa adanya gangguan dari gadget. Dengan hal ini kita akan bisa lebih sering berkumpul dan saling berkomunikasi untuk berbicara tentang hal-hal yang penting atau membuat keputusan bersama.

5. Mengatasi kesepian dan isolasi sosial

ilustrasi seorang sedang kesepian (pexels.com/cottonbro studio)

Dengan kita melakukan komunikasi yang intens atau aktif pada keluarga, akan sangat memungkinkan kita untuk mencegah adanya rasa kesepian atau isolasi sosial. Dengan berbicara dan mendengarkan satu sama lain, anggota keluarga akan merasa lebih terhubung dan dihargai dan juga mengurangi risiko perasaan kesepian.

Kita harus pastikan bahwa semua anggota keluarga harus terlibat dalam komunikasi keluarga, dan berikan kesempatan untuk berbicara dan dengarkan dengan penuh perhatian. Jadilah pendengar yang baik jika ada anggota keluarga yang merasa kesepian atau terisolasi, dan Sediakan waktu untuk mendengarkan tanpa menghakimi.

Writer

Danang Pradipta

Find me on Instagram: @pradipnang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya