TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal yang Perlu Dilakukan saat Anak Mengalami Kesulitan di Sekolah

Bantu si kecil untuk mengatasi permasalahannya

ilustrasi anak kesulitan di sekolah (pexels.com/RDNE Stock project)

Setiap orangtua, tentunya ingin agar anak mereka bisa berkembang dan memiliki prestasi yang baik di sekolah. Namun, beberapa anak mungkin mengalami kesulitan di sekolah, sehingga dapat menghambat prestasinya.

Menurut spesialis kesehatan mental, Hailey Shafir, LCMHCS, LCAS, CCS, dikutip Verywell Family, kesulitan yang dialami anak di sekolah bukan hanya perihal nilai akademis atau pembelajaran, melainkan juga mencakup masalah sosial, fisik, bahkan kesehatan mental. Shafir menambakan, kasus bullying dan hubungan dengan sebaya juga menjadi salah satu masalah umum yang mengakibatkan anak mengalami kesulitan di sekolah.

Anak-anak yang mengalami kesulitan di sekolah akan menunjukkan tanda-tanda perubahan perilakunya. Bahkan, jika perubahan perilaku tersebut semakin berkembang, biasanya guru dapat menyadarinya dan akan memanggil orangtua mereka ke sekolah.

Oleh sebab itu, ketika kamu menyadari anak kamu menunjukkan tanda-tanda kesulitan di sekolah, penting untuk tidak mengabaikan tanda-tanda tersebut dan bantu mereka dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Di bawah ini, ada beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua untuk menangani kesulitan anak di sekolah.

1. Kendalikan diri kamu sendiri

ilustrasi wanita merenung (pexels.com/ArtHouse Studio)

Menurut psikolog Elena Lister, MD, dan Michael Schwartzman, Ph.D., dikutip Psychology Today, sebagai orangtua sangat penting untuk mengendalikan perasaan sendiri saat mendapati kabar bahwa anak kamu mengalami masalah di sekolahnya. Terkejut, marah, dan cemas, mungkin akan kamu rasakan sabagai respons dari kabar tersebut.

Akan tetapi, meneruskan emosi negatif itu kepada anak bukanlah cara yang baik. Ingatkan diri bahwa ini bukan tentang kamu, tapi tentang anak kamu dan apa yang terbaik untuknya.

Sebisa mungkin, berusahalah untuk mengesampingkan perasaan pribadi dan fokus pada anak. Karena menyadari pentingnya mengendalikan perasaan diri sendiri sangat penting supaya kamu bisa berpikir jernih untuk menemukan solusi terbaik.

2. Dengarkan keluh kesah anak dengan penuh empati

ilustrasi anak sedih (pexels.com/cottonbro studio)

Ketika kamu sudah bisa mengendalikan diri atas semua yang terjadi, maka langkah selanjutnya adalah menciptakan waktu berkualitas bersama anak. Ajak mereka untuk duduk bersama dan beri mereka ruang dan waktu agar dapat mengungkapkan apa yang dialaminya.

Pada momen ini, mendengarkan cerita anak dengan penuh empati sangatlah penting supaya anak merasa nyaman dan tahu bahwa mereka tidak dihakimi atau dimarahi. Lister mengungkapkan, langkah awal menuju pemecahan masalah adalah dengan mencari tahu apa penyebabnya.

Tentu saja, kamu ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dari sudut pandang anak kamu. Karena itu, mendengarkan anakmu bicara menjadi dasar dari hal-hal lain yang mungkin perlu kamu ketahui.

“Membangun dan memelihara lingkungan yang aman secara emosional dan memvalidasi perasaan anak bisa membuat komunikasi menjadi lebih lancar,” ujar Lydia A. Antonatos, LMHC, selaku konselor kesehatan mental berlisensi di Florida, dikutip Verywell Family.

3. Bantu anak untuk mencari solusinya

ilustrasi menenangkan anak (pexels.com/Yan Krukau)

Jika kamu sudah mengetahui pemicu dari kesulitan yang dialami anak di sekolah, maka langkah berikutnya, yaitu mencari solusi. Tunjukkan bahwa kamu memahami kesulitan yang mereka alami dan ingin memberikan yang terbaik untuk mereka.

Beri dukungan dan bekerja samalah dengan guru di kelasnya untuk merencanakan strategi penanggulangan yang tepat. Sebab, melakukan cara ini, mungkin akan membantu kamu mengetahui lebih jauh gaya belajar anak ketika berada di sekolah.

Sebagaimana dijelaskan oleh Shafir, “Komunikasi yang erat antara orangtua dan guru merupakan salah satu cara terbaik untuk mengetahui kinerja anak kamu di sekolah. Melalui cara ini juga, orangtua bisa mengidentifikasi potensi masalah sejak dini.”

Baca Juga: 5 Alasan Membentak Anak Bukan Cara Tepat untuk Mengajarkan Disiplin

4. Ajari anak tentang tanggung jawab atas tugas sekolahnya

ilustrasi ayah membantu putrinya belajar (pexels.com/Mikhail Nilov)

Bukan hanya berkerja sama dengan guru, orangtua juga dapat melakukan upaya mengatasi kesulitan anak dengan mengajari mereka cara bertanggung jawab, seperti bertanggung jawab atas tugas sekolahnya. Pantau cara belajar anak dan usahakan untuk selalu ada saat mereka memerlukan bantuan dalam mengerjakan PR.

Jika kesulitan terus berlanjut, pertimbangkan untuk mencari guru les supaya anak bisa lebih memahami materi yang belum dikuasai. Janet Lehman, MSW, seorang pekerja sosial yang berspesialisasi dalam masalah perilaku anak, dikutip Empoweringparents, menuliskan, meskipun melibatkan diri pada pekerjaan rumah anak adalah hal yang cukup merepotkan, namun ini adalah salah satu cara untuk membantu meningkatkan kinerja belajarnya, sehingga anak tidak terlalu terbebani jika dihadapkan oleh pekerjaan rumah yang sulit.

Verified Writer

Delvi Ayuning

Menulis bukan sekadar menuangkan kata-kata lewat tulisan, tapi lebih dari itu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya