5 Alasan Membentak Anak Bukan Cara Tepat untuk Mengajarkan Disiplin

Justru bisa memperburuk perilakunya

Ketika anak-anak tidak mau mendengarkan, orangtua mungkin menjadi frustasi dan kehilangan kesabaran. Tidak heran bila orangtua membentak anak sebagai respons saat sedang marah.

Meskipun begitu, tidak berarti membentak menjadi satu-satunya cara untuk mendisiplinkan anak. Faktanya, membentak anak merupakan salah satu cara tidak tepat dan paling merugikan.

Mendisiplinkan anak dengan cara membentak, tidak hanya dapat menimbulkan kecemasan, tetapi juga bisa memperburuk perilakunya. Berikut ini beberapa alasan mengapa membentak anak bukan cara yang tepat untuk mengajarkan kedisiplinan. Yuk, ketahui!

1. Anak tidak dapat menyerap nasihat orangtua ketika dibentak

5 Alasan Membentak Anak Bukan Cara Tepat untuk Mengajarkan Disiplinilustrasi anak ngambek (pexels.com/Alex Green)

Menurut psikolog klinis, Laura Markham, Ph.D., dikutip Parents, membentak adalah hasil dari pelampiasan beberapa emosi negatif. Ketika orangtua membentak anak, mereka berharap agar anak langsung menuruti apa yang mereka perintahkan.

Padahal, sebenarnya cara tersebut tidak akan berhasil. Dr. Markham menerangkan, anak-anak yang dibentak akan merasa takut. Ketika anak takut, mereka akan masuk ke mode fight or flight sebagai respons mekanisme tubuh saat menghadapi bahaya atau stres.

Dengan kata lain, anak-anak yang merasa takut tidak dapat menerima nasihat atau pembelajaran apa pun yang kamu sampaikan. Sebab, di saat itu, otak anak seolah memberitahu bahwa orangtua mereka merupakan ancaman.

Jadi, jika kamu benar-benar ingin terhubung dengan anak dan memastikan bahwa mereka mengerti apa yang kamu sampaikan, maka bicaralah secara terbuka dan tenang. Buka jalur percakapan di mana anak tidak merasa takut ketika berkomunikasi denganmu.

“Komunikasi yang damai dan tenang dapat membantu anak merasa aman dan membuat mereka lebih mudah menerima pelajaran yang kamu ajarkan,” jelas Dr. Markham.

2. Anak merasa tidak dihargai

5 Alasan Membentak Anak Bukan Cara Tepat untuk Mengajarkan Disiplinilustrasi ibu memarahi anaknya (freepik.com/peoplecreations)

Kendati anak melakukan kesalahan, bagaimanapun mereka tetap pantas untuk dihargai. Sedangkan membentak akan membuat mereka merasa diremehkan dan tidak dihargai.

Dikutip Huffpost, Brittany Kelly, seorang penulis, menyatakan bahwa jika orangtua ingin agar anaknya menghargai dan menghormati mereka, maka orangtua juga harus menunjukkan rasa hormat yang cukup kepada anak. Di samping itu, seorang instruktur psikiatri di Harvard Medical School, Joseph Shrand, MD, dikutip Parents, mengatakan, membentak adalah salah satu cara tercepat untuk membuat seseorang merasa tidak berharga.

“Ketika kita marah dan mulai berteriak, kita melihat diri kita seperti palu dan semua orang di sekitar kita seperti paku. Dalam keadaan itu, anak-anak kita juga terlihat seperti musuh dan bukan sebagai manusia yang seharusnya kita hargai dan cintai. Padahal, anak-anak tidak boleh merasa dianggap sebagai musuh,” imbuh Dr. Markham.

3. Membentak anak dapat memperburuk perilakunya

5 Alasan Membentak Anak Bukan Cara Tepat untuk Mengajarkan Disiplinilustrasi anak berdebat dengan ibunya (pexels.com/RDNE Stock project)

Kebanyakan orangtua, membentak anaknya ketika mereka sedang kewalahan, lelah, dan marah. Pada kondisi itu, membentak anak sering dianggap sebagai jalan keluar termudah karena kebanyakan orangtua menganggap kalau anak masih kecil dan kemungkinan untuk melawan juga sangat kecil. Namun, penting diingat, meskipun membentak bisa membuat anak menghentikan apa yang mereka lakukan, tetapi di saat yang bersamaan, perilaku tersebut juga akan menimbulkan masalah yang lebih besar di kemudian hari.

Apoorva K, MSc, selaku konselor psikologis bersertifikat, dikutip Momjunction, menuliskan bahwa, membentak dengan tujuan membuat anak berhenti melakukan hal tertentu akan memicu agresi yang mendorong mereka melakukan tindakan yang berbahaya di lain waktu. Dengan kata lain, membentak bisa menyebabkan perilaku anak menjadi lebih buruk.

Baca Juga: 6 Cara Menghadapi Perilaku Agresif Anak Usia Prasekolah, Sabar!

4. Anak menjadi cemas, bahkan depresi

5 Alasan Membentak Anak Bukan Cara Tepat untuk Mengajarkan Disiplinilustrasi anak mengalami stres (pexels.com/Mikhail Nilov)

Dikutip Parents, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang sering dimarahi dan dibentak akan lebih rentan mengalami kecemasan, bahkan depresi. Mereka pun akan kesulitan dalam menumbuhkan harga diri dan rasa percaya dirinya.

Dr. Markham menjelaskan bahwa, anak-anak menangkap kecemasan dari orangtuanya dan cara orangtua bereaksi terhadap kesalahan yang anak lakukan juga akan terekam ke dalam memori anak. Tentu saja, dibentak bukanlah pengalaman yang menenangkan. Bukan hanya dapat menimbulkan perasaan tidak aman, kecemasan, dan stres, tetapi juga membuat anak sering menarik diri dari lingkungan sosialnya serta merasa terisolasi terus-menerus.

5. Menyebabkan renggangnya hubungan di antara orangtua dan anak

5 Alasan Membentak Anak Bukan Cara Tepat untuk Mengajarkan Disiplinilustrasi anak-anak tidak mau mendekati orangtuanya (freepik.com/freepik)

Tentu saja, alasan terakhir mengapa membentak anak bukan cara tepat untuk mengajarkan disiplin karena bisa memicu renggangnya hubungan di antara orangtua dan anak. Seperti dikatakan oleh Dr. Markham, saat kamu membentak atau meneriaki anak-anakmu, hal tersebut dapat mempersulit munculnya rasa empati di antara kalian.

Kamu dan anak akan lebih sering cekcok dan salah paham tentang berbagai hal. Seorang anak yang merasa bahwa dirinya selalu disalahkan oleh orangtuanya akan cenderung menghindari interaksi bersama orangtuanya. Mereka tidak mau lagi bercerita secara terbuka, bahkan tidak lagi merasakan kedekatan dengan orangtuanya.

Apa pun masalah perilakunya atau betapa frustasinya kamu kepada anak, ingatlah bahwa kata-kata dapat menjadi senjata yang bisa berdampak pada kehidupan sosial dan perilaku anak. Ketika kamu mendisiplinkan anak dengan cara membentak, itu sama saja seperti kamu memberi hukuman fisik untuk mereka. Oleh karena itu, ganti dengan cara yang lebih tepat, seperti berkomunikasi secara efektif dan terbuka, tetap tenang, serta selalu ingatkan diri sendiri akan dampak buruk dari membentak anak.

Baca Juga: 8 Tips Mendampingi Proses Belajar Anak agar Hasilnya Maksimal

Delvi Ayuning Photo Verified Writer Delvi Ayuning

Menulis bukan sekadar menuangkan kata-kata lewat tulisan, tapi lebih dari itu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya